Share

BAB 22

Baru jam 7 pagi. Azzalyn baru saja selesai melakukan over handle tugas dengan Arian, GSA yang bertugas pada shift malam. Sementara pagi ini ia akan bertugas di front desk berdua dengan Putra.

“Kamar full ya?” tanya Azzalyn sambil menghitung uang kas di tangannya.

“Iya, mana semalam ada tamu yang cerewet lagi. Berapa kali minta diganti bed covernya. Dia bilang gatal-gatal. Padahal semua bed cover sama aja kan? Pasti udah dicuci semua.”

“Trus gimana? Masih gatal-gatal nggak dia?”

“Masih, makanya semalam aku pusing banget tuh orang complain lewat telfon sampai berkali-kali, nggak lama dia langsung datang ke sini. Marah-marah dibilangnya kalau kita nggak nyuci sprei sama bed cover. Padahal Housekeeping Supervisor udah datang jelasin juga, masih aja ngomel tuh orang,” ujar Arian kesal.

Azzalyn tersenyum. “Mungkin kulitnya sensitif kali.”

“Ku rasa bukan kulitnya aja yang sensitif, tapi hatinya juga,” seloroh Putra sambil menghitung magnetic key card milik hotel. Mereka bertiga tertawa.

“Gim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status