Share

7. Menyelesaikan Pekerjaan

Benar saja setelah kepergian Bara, Nia langsung masuk ke dalam rumah melanjutkan pekerjaannya. Mengambil kertas yang diberikan Mbok Ijah tadi, membacanya dengan teliti serta mendudukan dirinya di meja makan.

Kerutan di keningnya mendadak terlihat, kemudian mulai mengumpat dalam hati. “Sial, dia mengerjaiku.” Tanpa banyak pertimbangan lagi, Nia segera beranjak untuk menyelesaikan pekerjaannya.

“Non, sudah dibaca?” tanya Mbok Ijah yang sekarang sudah berada di depan Nia.

“Mbok, panggil Nia saja jangan Non,” pinta Nia tersenyum pada wanita berumur itu. “Aku seperti majikan saja kalau dipanggil seperti itu padahal kita samaan, Mbok. Mungkin masih lebih baik Mbok Ijah karena Bara masih mau menghormatinya daripada diri aku yang sudah mendapat teguran pemecatan.”

Alih-alih menjawab keinginan Nia, Mbok Ijah malah menegur gadis itu karena keceplosan memanggil hanya dengan nama saja. “Hush ... tidak sopan itu, panggil Tuan Muda.”

“Ah, iya. Aku lupa, Mbok.” Nia langsung menutup mulutnya sendiri sambil meringis.

“Sudah, segera selesaikan tugasnya! Kalau tidak nanti kamu tambah lama selesainya,” pinta Mbok Ijah sebenarnya Mbok tahu kalau Nia sedang dalam tahap percobaan, seperti pembantu yang sebelum Nia. Bara selalu memberikan perintah yang memberatkan agar di awal sudah terbiasa kemudian selanjutnya tidak malas-malasan.

Menurut Mbok Ijah, Bara adalah majikan yang baik hati dan tidak suka aneh-aneh asalkan pembantu itu dapat melakukan pekerjaan dengan benar dan tidak malas, dia tidak akan komplain. Tapi sepertinya Tuan Mudanya itu berbeda perlakuan pada Nia dan Mbok Ijah tidak tahu apa alasan Bara, yang dapat ia lakukan adalah menuruti semua perintah Bara.

“Ya sudah, ayo Mbok antar!”

Kedua wanita berbeda usia itu sama-sama menaiki tangga menuju lantai dua. Mbok Ijah yang seperti pemandu wisata, memberitahu semua yang harus Nia kerjakan.

“Jadi aku harus membersihkan semua ruangan di lantai ini, Mbok?” sela Nia saat Mbok Ijah sedang menjelaskan.

“Iya, makanya kamu kerjanya yang cepet karena yang harus dibersihkan banyak,” sahut Mbok.

“Tapi di lantai ini hanya ada 1 kamar yang dipakai koq, yang 2 lagi tidak dipakai jadi tidak terlalu kotor. Oh, iya kamar Tuan Muda yang bersih ya soalnya nanti dia pasti tahu kalau masih kotor.”

“Iya, Mbok.”

“Setelah itu, kamu nyuci. Habis itu nanti sore masak dan membersihkan lantai 1 saja,” jelas Mbok, masih setia memberi penjelasan pada Nia.

“Mbok, kalau aku gak kerjakan dia gak akan tahu kan?” tanya Nia tiba-tiba.

“Jangan bicara seperti itu, bisa jadi Tuan Muda mendengarnya.”

“Ah, Mbok ini jangan nakutin aku, orang dia sudah pergi koq jadi gak bakal ketahuan,” jawab Nia santai.

Gadis itu tidak tahu kalau di rumah itu dipasang CCTV dan bisa merekam suara juga. Jadi semua ucapan yang terlontar dari bibirnya bisa didengar Bara.

Sementara di tempat lain. Sejak dia meninggalkan rumah, netranya tidak lepas dari layar pipih berbentuk persegi itu. Senyuman menyeringai tampak di wajah tampannya. “Kamu pikir bisa main-main denganku, Ghania Athari.”

Hampir satu jam, Nia sudah menyelesaikan membersihkan lantai dua. Cucuran keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Terlihat beberapa kali Nia mengusap pelipisnya yang selalu basah. “Gila, ternyata capek banget ya,” gumamnya seraya duduk di lantai untuk meng-istirahatkan tubuhnya yang lelah.

Saat pandangan matanya tertuju pada dinding, mata Nia terbuka lebar karena jam perkuliahannya satu jam lagi dimulai. Mengabaikan lelahnya, dia segera turun ke lantai satu dan secepatnya ke ruangan cuci.

“Ah, selesai sudah semuanya,” lirihnya sambil menghela napas lega kemudian tersadar melihat jam yang sudah bergerak cepat.

Gadis itu segera berpamitan pada Mbok untuk meninggalkan rumah itu. “Hati-hati di jalan. Jangan ngebut!” pesan Mbok yang memperlakukan Nia layaknya anaknya sendiri.

Nia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karena dia ingin segera sampai tepat waktu, kalau tidak Bara akan memecatnya.

Baru saja dia menginjakkan kaki di depan kelasnya, sebuah suara mampir di telinganya. “Kamu telat 5 menit!”

Bersambung....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Agus Suprayono
bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status