Share

Part (10)

Belle terdiam ia tak tahu harus bagaimana, air mata turun begitu saja melewati pipinya. Belle masih memandang Dahlia dengan senyuman.

Ia berpikir Dahlia sedang mabuk dan emosinya tinggi.

Semua yang diucapkannya hanyalah omong kosong belaka, Dahlia hanya sedang berhalusinasi.

“Waktu itu, Elvan?”

Belle masih dalam senyumannya meskipun sesuatu seakan menyakiti hatinya.

Sangat dalam, dengan luka yang besar meskipun tak berbekas.

Dahlia mendekatkan wajahnya ke wajah Belle, “Puas sekarang?”

Dahlia diambang kesalahpahaman, pengaruh Khaira menghancurkannya dan rasa putus asa mengelilinginya.

“Dahlia!”

“Aku tidak mau mendengar apapun, kau sangat egois!” Dahlia menyela.

Tutur katanya menyakiti Belle, padahal ia yang selalu menghiburnya.

Sangat menyakitkan ketika sebuah umpatan keluar dari mulut seseorang yang selalu menenangkan.

“Hanya karna cinta, kau seperti ini? Apa saat permainan tadi bukan mulutmu yang mengatakannya?”

Belle masih ingat bagaimana ekspresi harunya saat Dahlia menjawab perta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status