공유

Bab 55. Bryan Modus

작가: Kak Gojo
last update 최신 업데이트: 2025-02-10 20:00:23

Bryan memicingkan mata. Seolah tak percaya dengan omongan Nina. “Masa sih? Kok bisa bibirku berdarah? Kok kayak gak ada apa-apa,” ucapnya sambil mengusap-usap bibirnya sendiri.

Melihat wajah Nina yang sudah memerah karena malu, membuat Bryan tertawa kecil.

Nina lalu mengangkat wajahnya, menatap Bryan yang kini sudah bisa bersuara bahkan tertawa bahagia. “Ih, kok Tuan Bryan malah ketawa sih?”

“Soalnya kamu lucu.”

“Lucu? Tapi saya gak lagi ngelawak, Tuan.”

Tiba-tiba Bryan hendak bangkit dari posisi tidurnya. Ia berusaha untuk duduk, meskipun kepalanya masih terasa berat.

“Tuan Bryan jangan banyak gerak dulu,” tegur Nina panik.

Nina pun berinisiatif membantu Bryan dengan memegangi kedua lengannya. “Hati-hati, Tuan.”

Bryan menghela napas panjang kemudian menyandarkan punggungnya pada dinding di belakangnya. Ia lalu memijat keningnya yang terasa pusing, seakan a

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
eeee eh...... apa ni bryan gak liat apa masih ada orang disini sedang baca, gak sopan ?!!!
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 56. Lolipop Mayones

    "Sengaja. Biar pijatanmu langsung terasa di badanku. Kalau pake baju kurang terasa, soalnya kehalang sama kain,” jawab Bryan dengan wajah datarnya.Nina mengangguk paham. Rasa waspadanya pun hilang saat mendengar jawaban itu. Terlebih lagi, ekspresi wajah Bryan tampak datar, tidak mencurigakan.“Oh iya, Tuan. Benar juga.”Nina pun mulai mengerjakan tugasnya. Gadis itu duduk di tepi ranjang sambil memijati Bryan yang sedang berbaring santai di sana. Nina dengan telatennya memijat lengan kiri Bryan lalu berpindah ke lengan kanan.“Coba pijat di bagian dadaku, Nin. Soalnya yang pegal di bagian itu,” imbuh Bryan modus.“Di sini ya, Tuan?” tanya Nina sembari meletakkan kedua tangannya pada dada atletis majikannya.“Iya, di situ. Pijat yang lembut ya. Jangan kuat-kuat, ntar malah tambah nyeri.”Nina hanya mengangguk kecil dan mulai memijat pada area dada Bryan. Diurutnya area itu, diteka

    최신 업데이트 : 2025-02-10
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 57. Menjadi Sarapan Pagimu

    Bryan terkekeh mendengarnya. “Bahaya kamu, Nin. Sudah mulai nakal ya.”Bryan pun mengarahkan tongkat pusakanya ke mulut Nina. Sementara Nina mendadak panik saat Bryan bersungguh-sungguh melakukan itu. “S-saya tadi cuman bercanda, Tuan,” katanya. Tetapi Bryan tidak berhenti. Sontak Nina langsung menutup mulutnya dengan cepat.“Ayo dong, sayang. Buka mulutnya. Katanya tadi kepengen ngemut permen lolipop.”Nina menggeleng-geleng. Ia masih menutup mulutnya dengan rapat.Bryan tidak tinggal diam. Lelaki itu menggesek-gesek bibir Nina dengan alat tempurnya. “Come on, Baby. Buka pintunya. Adik aku mau masuk nih. Apa kamu gak kasihan lihat dia kedinginan di luar, hm?”Nina terus menggeleng. Gadis itu lalu memalingkan wajahnya, menjauhi adik kecil Bryan.Bryan akhirnya pasrah. Ia kini memakai kembali boxernya itu, menutupi sang junior yang sudah sangat kedinginan terkena hawa dari AC di kamarny

    최신 업데이트 : 2025-02-11
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 58. Ketahuan?

    ‘Ah, sialan. Ganggu orang aja!’ umpat Bryan dalam hati. Bryan benar-benar bernafsu untuk melakukan 'itu' dengan Nina pada saat ini juga kalau saja tidak ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.“Pake bajumu cepat, Nina!” Bryan segera membantu Nina untuk duduk dan mengambilkan pakaiannya yang tercecer di lantai. “Ini bajumu, ayo buruan pake!”“Sabar, Tuan! Sabar!” Nina dengan gerakan kalang kabutnya pun mulai mengenakan pakaiannya. Ia kesusahan mengait kancing branya membuat Bryan geram sendiri.“Nina, kamu lama banget!” kesal Bryan. Padahal pria itu pun belum selesai berpakaian lengkap, ia hanya baru mengenakan boxernya.“Sabar dong, Tuan! Jangan buat saya panik!” balas Nina yang juga kesal. “Ah, akhirnya.” Nina bernapas lega saat bra-nya sudah terkait dengan benar. Ia kemudian langsung memakai bajunya dan ketika ingin mengenakan celana, Nina merasa kehilangan sesuatu.

    최신 업데이트 : 2025-02-12
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 59. Kecurigaan Bi Lastri

    “I-itu… anu.. kepalaku terbentur, Bi. Di bawah selimut kayaknya ada laptop, aku lupa naro di meja. Udahlah, Bi. Jangan banyak tanya lagi! Bibi Sarah pergi aja. Aku mau tidur!” pungkas Bryan yang tidak ingin diganggu lagi.Sarah akhirnya pergi setelah Bryan mengusirnya dengan paksaan.Setelah pintu kamar kembali ditutup, Bryan segera pindah posisi dan membuka selimut itu. Ia melihat Nina yang saat ini sibuk mengatur napas. Seluruh tubuhnya telah dibasahi oleh keringat.“Kamu gak apa-apa kan, Nina?” tanya Bryan khawatir.Nina sontak mencubit lengan Bryan dengan kuat.“Aw, sakit sayang! Jangan kasar-kasar dong sama jodoh sendiri!” rintih Bryan kesakitan.“Ihh, Tuan Bryan kenapa sih pake nindih badan saya segala? Tuan Bryan itu berat tau! Saya hampir aja jadi ayam geprek karena ulah Tuan!” protes Nina.Berbeda dengan Nina yang memasang wajah sebalnya, Bryan justru tersenyum bahagia da

    최신 업데이트 : 2025-02-12
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 60. Tidak Tergoda Lagi

    Tok Tok Tok“Permisi, Pak Bryan.” Melissa masuk ke ruang kerja Bryan setelah mengetuk pintu. Gadis itu berjalan dengan sebuah senyum manis di wajah. “Pak Bryan sudah sembuh, ya?” tanyanya berbasa-basi.Bryan menatap sekilas ke arah Melissa lalu kembali fokus pada layar laptopnya. “Ada keperluan apa, Mel?” Suara Bryan terdengar begitu dingin. Seperti tidak senang dengan kehadiran Melissa.Meskipun demikian, sikap dingin Bryan tidak menyurutkan senyum di wajah Melissa. Gadis itu justru semakin bertingkah. “Ah, Pak Bryan makin cool deh kalau kayak gini,” ujarnya sembari berlenggak-lenggok menghampiri Bryan.“Kamu ini apa-apaan sih, Mel?!” Bryan semakin risih dan terkejut ketika Melissa tiba-tiba duduk di atas pahanya.Melissa tertawa kecil. “Bapak ini galak banget sih, Pak. Jangan gitu dong. Ntar gantengnya hilang,” godanya dengan suara yang manja jelita.

    최신 업데이트 : 2025-02-13
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 61. Melamar Nina

    “Kamu kira saya ini youtuber prank apa?! Apa kamu lihat ada kameramen di sini?” balas Bryan geram.Melihat Bryan yang sangat serius, pegawai toko tersebut akhirnya percaya dan mulai mengemasi semua produk yang Bryan minta. Setelahnya, berbagai rak dan etalase produk di toko itu pun tampak sepi, stok mereka mulai menipis.“Totalnya 20 juta, Mas,” kata kasir.Bryan pun mengeluarkan black card dari dompetnya dan menyerahkan ke kasir.‘Wah, gila sih. Lucky banget yang jadi pacarnya Pak Bryan. Belanja make up aja sampai 20 juta gini. Sedangkan aku cuman 500 ribu paling banyak, itu pun habisnya dalam waktu enam bulan, Hmm, nasib gak punya doi gini amat. Menyedihkan,’ batin Natalia, mengadu nasib.*Sore ini, Bi Lastri, Sarah beserta satpam rumah sedang bersantai sambil ngerumpi di teras rumah Bryan.Pip! Pip!Klakson mobil dibunyikan berulang kali, karen

    최신 업데이트 : 2025-02-13
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 62. Berubah Demi Nina

    “Jika kamu benar-benar mencintainya, selalu berikan perhatian untuknya, meskipun hanya perhatian kecil. Selalu berkata lembut dan tidak menyakitkan. Selalu meluangkan waktumu untuknya, meskipun hanya sebatas memberi kabar. Pendam amarahmu, belajarlah mengalah. Hargai setiap perbedaan yang ada. Membantunya dengan suka rela untuk mengurangi pekerjaannya.”Itulah beberapa point yang Bryan baca dari buku yang baru saja ia beli. Bryan pun melanjutkan bacaannya pada point yang terakhir.“Jangan menyentuh wanitamu, kecuali ia mengizinkannya.”Bryan menarik napas kasar. “Huh. Ini poin terakhir susah banget. Mana bisa aku kalau gak nyentuh Nina seharian. Tapi tak apa lah, aku harus mencobanya dulu.”Bryan lalu menarik napas dalam-dalam dan memberi semangat untuk dirinya sendiri. “Semangat, Bryan! You can do it!”*Keesokan harinya, Bryan tau jika tugas Nina pagi ini yaitu membersihkan halaman rumah. Sebelum Nina mengerjakan

    최신 업데이트 : 2025-02-14
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 63. Gunjingan Orang Kantor

    Tanpa berpikir panjang, Nina langsung menuju dapur dan membuat nasi goreng sesuai permintaan Bryan. Setelah beres, Nina pun bersiap-siap pergi ke kantor Bryan. Saat sudah tiba di halaman rumah, langkah Nina terhenti karena memikirkan sesuatu.“Apa aku mandi lagi ya?” gumam Nina yang tiba-tiba berubah pikiran. Ia melihat penampilannya sendiri yang sangat sederhana, saat ini ia hanya mengenakan rok plisket hitam polos dan juga hoodie big size tak bermotif untuk menutupi tubuh montoknya.Nina pun memutuskan untuk kembali masuk ke rumah dan mandi lagi. Ia lalu memilih pakaian yang lebih pantas dan lebih bagus dari yang ia gunakan sebelumnya. Entah mengapa, tiba-tiba Nina ingin tampil cantik dan menawan di depan Bryan. Padahal sebelumnya, ia tidak terlalu memedulikan penampilannya dan selalu berpakaian apa adanya di depan Bryan.Sudah 30 menit berlalu, tetapi Nina masih kebingungan untuk mengenakan setelan apa. ‘Aduh… pusing aku… bagus

    최신 업데이트 : 2025-02-15

최신 챕터

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 26. Ancaman untuk Nina

    Bryan sedikit kecewa mendengar sang istri yang tidak ingin hamil lagi. Tapi Bryan mencoba memahami keadaan Nina. Lagi pula, mereka juga telah memiliki empat orang anak. Bryan rasa, itu sudah lebih dari cukup.“Oke, sayang. Aku paham kalau kamu gak mau hamil lagi. Tolong ambilkan kondomku di dalam laci.”Suasana kamar yang sebelumnya sunyi kini terdengar desahan dari keduanya. Selain itu, terdengar juga deru napas yang memburu dari pasangan suami istri yang sedang melakukan penyatuan.Nina segera merebahkan tubuhnya di samping Bryan kala dia sudah selesai melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Dia lalu mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua.Bryan merengkuh tubuh istrinya yang dipenuhi keringat. Dia mengusap wajah istrinya yang banjir pelu dengan telapak tangannya yang lebar, lalu dia kecup kening sang istri dengan mesra.“Terima kasih, sayang. Kamu hebat sekali,” ucap Bryan sembari mempererat peluka

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 25. Masih Trauma

    Satu bulan kemudian...Setelah melakukan serangkaian proses terapi, kini kondisi Bryan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dia kini sudah jarang merasakan yang namanya sesak napas atau pun nyeri dada yang biasanya dia alami. Hal itu membuat Nina merasa bahagia.“Sudah ku bilang kan, Mas. Kamu pasti bisa sembuh. Apalagi kankermu belum terlalu parah. Kita tinggal rajin-rajin periksa ke rumah sakit saja dan berobat biar sel kankermu cepat musnah.”“Iya, sayang. Ini semua juga berkat kamu yang merawat aku tiap hari, mengatur pola makanku, mengingatkan aku untuk minum obat dan lain sebagainya. Kalau tidak ada kamu, mungkin penyakitku tambah parah.”Mereka baru saja selesai melakukan kontrol. Nina selalu setia mendampingi Bryan ke rumah sakit untuk berobat. Dan saat ini pasangan suami istri itu sedang duduk menunggu di taman rumah sakit sembari menunggu sopir menjemputnya.“Ayo, Mas. Kita pulang. Pak Jaka sudah sampai,&rdq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 24. Promise?

    “J-jangan marah ya, Mas. Aku beneran gak sengaja. Maaf, aku ceroboh,” lanjut Nina enggan menatap suaminya. Dia takut dan merasa bersalah karena telah merusak mobil baru milik Bryan yang kata Pak Jaka harganya tembus ratusan milliar.Bryan menghela napas pasrah. “Ya sudahlah, gak apa-apa. Lagian cuman penyok sedikit, kan? Untung saja kita gak mati.”Bryan kembali merebahkan tubuhnya di ranjang perawatan. “Terus anak-anak gimana kabarnya? Di mana mereka sekarang?”“Mereka masih sekolah, Mas. Ini masih jam sembilan pagi,” jawab Nina.Bryan termenung sejenak sembari menatap istrinya yang sedang duduk tepat di samping ranjangnya. “Nina… aku ingin jujur tentang semuanya.”Kini Nina memberanikan diri menatap sang suami. Tatapan mereka saling bertemu. Manik mata Bryan tampak berkaca-kaca.“Aku sudah tau semuanya, Mas. Aku tau dari dokter tentang penyakitmu ini.”&l

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 23. Terungkap

    “Mas, jawab aku! Kamu tuh sebenarnya ada apa? Jawab aku dengan jujur! Jangan diam aja kayak orang bisu gini!” desak Nina. “Kamu cuman akting ya, Mas? Biar aku merasa kasihan dan bisa memaafkan kamu dengan mudah? Begitu ya?”Nina pasrah melihat keterdiaman suaminya. Bryan masih saja enggan terbuka. “Kalau kamu masih tertutup begini, aku beneran akan pergi. Aku muak, Bryan! Urus saja hidupmu sendiri! Aku pun akan mengurus hidupku sendiri!”Nina kembali melangkah menjauhi suaminya. Dia benar-benar kecewa berat dan marah.“Nina, stop! Jangan pergi, Nina. Kembali, sayangku. Please. Jangan tinggalkan aku. Aku mohon. Aku tidak sanggup hidup tanpamu,” teriak Bryan kepada Nina yang semakin jauh.“Urus saja hidupmu sendiri, Bryan! Aku tidak peduli lagi denganmu!” balas Nina dengan teriak pula.Saat Nina hendak melanjutkan langkahnya, Bryan justru mendadak diam seperti patung. Bryan lalu memegangi da

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 22. "Ayo, Cerai!"

    Di sisi lain, Nina sedang meratapi nasibnya. Wanita itu berdiri di tepi jembatan flyover sembari termenung. Pandangannya kosong. Manik matanya memandangi kendaraan yang berlalu-lalang di bawah fly over tersebut.Nina kembali terisak mengingat kejadian yang dia lihat di kantor. “Ah sial. Aku menangis lagi. Kenapa air mata ini gak mau berhenti sih?” umpat Nina di sela-sela isakan tangisnya.Sudah beberapa jam Nina berdiam diri di fly over itu bagaikan orang gila. Nina sengaja tidak pulang ke rumah dan tidak mengaktifkan ponselnya agar Bryan merasa bersalah lalu mencari-carinya. Tetapi Nina merasa Bryan sudah tidak peduli lagi padanya. Buktinya, hari hampir malam, tetapi Bryan masih juga belum menemukannya di tempatnya sekarang ini.“Kenapa aku goblok banget ya nungguin dia? Dari tadi diam di sini terus. Kenapa dia belum muncul-muncul juga? Seluas apa sih kota Jakarta sampai dia gak bisa menemukan aku di sini? Atau jangan-jangan dia gak nyariin aku? Apa dia masih b

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 21. Nina Menghilang

    Bryan kemudian ikut berlari meninggalkan ruangan, hendak menyusul Nina.“Nina!! Tunggu aku!” teriak Bryan saat melihat istrinya sudah berada di anak tangga pada lantai bawah. “Nina! Jangan salah paham! Dengarkan penjelasanku dulu!”Bryan terus mengikuti langkah istrinya yang cepat itu sampai di lobi kantor.“Nina! Jangan lari dong. Aku gak sanggup ngejar kamu,” teriak Bryan lagi. Namun istrinya itu tetap menggerakkan kakinya keluar dari gedung. Sementara Bryan memilih untuk berhenti dan mengatur napasnya yang sudah tidak beraturan.“Oh My God! Kepalaku seperti diputar-putar. Rasanya mau pingsan,” keluh Bryan dengan napas yang terputus-putus.Salah satu karyawannya menghampirinya dan bertanya, “Pak Bryan baik-baik saja?”Bryan menggeleng. “Tidak. Saya tidak baik-baik saja. Tolong susul istri saya itu. Cegat dia. Jangan sampai dia pergi.”“Baik, Pak.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 20. Ketahuan Selingkuh?

    “Tidak. Kamu ini jangan asal menuduh.”Nina merebahkan tubuhnya di ranjang mengikuti Bryan yang lebih dulu rebah di sana. Nina menoleh ke suaminya yang tidur dengan posisi membelakanginya. “Mas, kamu langsung mau tidur ya? Kamu gak mau minta jatah dulu?” tawar Nina.“Iya, sayang. Aku mau langsung tidur,” jawab Bryan tanpa berbalik badan.Tubuh Nina makin menempel ke tubuh Bryan. Nina sengaja ingin memancing gairah suaminya. Nina lalu memeluk erat Bryan kemudian berkata dengan manja. “Kok gitu, Mas? Biasanya kan kamu gak bisa tidur kalau gak dilayani dulu. Ayo, Mas. Kita habiskan malam ini dengan bercinta menggunakan seribu macam gaya.”Bryan menjauhkan tangan Nina yang melingkar di perutnya. “Lain kali saja ya, sayang. Aku benar-benar lelah malam ini. Aku mau tidur sekarang.”“Mas, ayo dong. Kita main! Aku kebelet, Mas. Pengen dicolokin sama kamu,” ucap Nina berusaha menggoda i

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 19. Masih Tertutup

    Sudah lima hari Nina bedrest di rumah sakit akibat pendarahan yang dialaminya, hingga menyebabkan janinnya gugur di dalam kandungan. Kini saatnya Nina kembali pulang ke rumah setelah memeriksa kondisinya. Dengan senyum yang merekah, Nina merapikan pakaiannya dan menunggu suaminya yang sedang mengurus administrasi rumah sakit.Bryan tersenyum sumringah melihat istrinya yang sudah siap dan tampak segar saat dia masuk ke dalam ruang rawat inap. Bryan lalu mencium bibir ranum Nina yang semakin hari terlihat semakin menggoda.“Sudah siap pulang ke rumah?” tanya Bryan sambil mengarahkan lengan kanannya untuk dirangkul istrinya.“Sudah dong, Mas. Aku sudah siap dari tadi. Ayo kita pulang sekarang, Mas. Aku sudah gak sabar mau ketemu dengan anak-anak,” sahut Nina. Dengan cepat dia melingkarkan tangannya di lengan kanan suaminya. Namun, Nina melepaskan lagi tangannya yang sudah melingkar manis di lengan Bryan, kala pria itu tiba-tiba menghentikan

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 18. Bryan 'Misterius'

    “Sudah beribu kali aku katakan padamu. Aku cinta sama kamu.”Nina merasa sedikit lega mendengar jawaban Bryan. Meskipun belum bisa dipastikan benar atau tidaknya.Di saat Bryan tengah memeluk tubuh istrinya, tiba-tiba pintu kamar ruang rawat inap itu terbuka. Aliyah dan Rozak beserta keempat anaknya berjalan memasuki ruangan.“Mama!” seru anak-anaknya secara bersamaan.Nina sontak melepaskan diri dari pelukan suaminya dan merentangkan kedua tangan, menyambut keempat anaknya.“Nana, Yaya, Lala, Jojo, sini sayang!” ucap Nina dengan tatapan penuh kerinduan.Walaupun keempat anaknya itu setiap hari mengunjunginya di rumah sakit, tapi tetap saja Nina merasa rindu pada anak-anaknya.Bryan membawa keempat anaknya ke atas ranjang perawatan dan menempatkan mereka di sisi Nina, kiri dan kanan.“Mama kapan pulangnya? Yaya kangen sama Mama,” ucap Cattleya ketika berada dalam pelukan ibunya. Dia menatap ibunya dengan tatapan penuh kerinduan.“Iya, Lala juga kangen sama Mama. Pengen Mama cepat-cepa

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status