Share

Pemuda yang tidak terduga
Pemuda yang tidak terduga
Penulis: Masandra

BAB 1

"Sanaaaa, pergi, pecundangan, untuk apa kamu masih disini, mantu kurang ajar, tidak tahu diri, hanya menumpang, masih tidak puas." Amanda marah marah melempar semua barang Hendrik Snowander ke pelataran rumah keluarga Nicken.

"Ibuuu, jangan usir saya, saya bersedia melakukan apapun untuk keluarga ibu, suruh saya masak, cuci dan bersih bersih rumah , apa aja bu,,,, tapi jangan usir saya." Ratap Hendrik dengan menangis.

Hendrik adalah pemuda yang di bawa pulang kepala keluarga Nicken yang telah menolongnya dari perampokan anak anak berandal di kawasan kumuh bawah tanah di dekat wilayahnya.

Hendrik bukan pemuda yang berada, dia tinggal diantara tumpukan sampah selama kurun waktu yang tidak diingat oleh Hendrik.

Hendrik pun lupa dia siapa, yang dia sadar ketika dia siuman ada adegan beberapa pemuda ingin memukul seorang kakek kakek tua.

"Hai, kakek renta, cepat berikan arloji mu itu, rolex lho, hayo buka juga sepatumu"

"arloji untukmu'. 

"sepatu untukku."

Mereka saling berebut, padahal semua barang itu masih di berada di badan kakek itu.

Tanpa berpikir panjang, Hendrik memukulkan batangan besi ke para pemuda berandal itu sehingga mereka lari tunggang langgang. lalu Hendrik membantu kakek itu menghampiri mobil hitam panjang yang Hendrik tidak tahu namanya.

Setelah itu , hidup Hendrik sama saja , dia tetap tidur ditumpukan sampah dan makan dari sisa makanan di sampah.

Sampai suatu hari, seorang petugas rumah tangga mencari dia dan mengajak dia ke villa mewah di tanah yang luas dibilangan pegunungan material.

"Anak muda , siapa namamu?" Tanya kakek tua yang pernah ditolong itu.

"Hendrik, tuan besar."

"Umumkan, mulai sekarang dia akan menjadi mantu keluarga NiCken, akan saya nikahkan ke anak perempuan tercantik keluarga Nicken, yaitu Elisa, anak Amanda." kata tuan besar keluarga nicken itu.

Sayang belum diadakan pesta pernikahan, kakek Abrahan itu meninggal karena serangan jantung dan Hendrik pun menjadi mantu Amanda yang hanya diakui tapi tidak diresmikan secara pesta cuma diatas secarik kertas.

Hendrik telah tinggal tiga tahun di rumah nyonya Amanda, sebagai mantu numpang yang dibayar sepuluh ribu sebulan, harus mengerjakan semua keperluan rumah tangga dan tidak boleh membantah kalau mau makan dan tidur dirumah Amanda.

Seperti kejadian hari ini, Hendrik lupa mencuci pakaian nyonya( Ini Yang harus Hendrik panggil) Amanda, karena kemarin dia terlalu cape membersihkan seluruh perabot rumah tangga yang harus dia bersihkan sendiri sehabis pesta anak bungsu nyonya Amanda. Markus.

Hendrik tinggal dengan nyonya Amanda Nicken , suaminya benhad snep yang juga takut istri,  Markus dan Elisabet.( putri kedua Amanda) yang memiliki pacar Darren lou, merupakan anak konglomerat keluarga Lou.

Jadi yang termiskin di rumah itu ,cuma Hendrik, sang pengemis yang diangkat mantu oleh mantan kepala keluarga Nicken, 

Kepala keluarga Nicken sekarang digantikan oleh anak tertuanya, yang tentu saja tidak akan mengakui Hendrik, bahkan mengharapkan Hendrik bercerai dengan Elisa, putri tercantik keluarga Nicken. Tuan besar Stefanus Nicken

Karena Elisa tidak mau bercerai dengan Hendrik, maka keluarga Amanda dikucilkan, diusir dari villa mewah mereka, dibelikan rumah sederhana dari papan berlantai dua, hanya cukup untuk mereka sekeluarga tanpa pembantu rumah tangga.

Dan hanya Elisa yang bekerja untuk keluarga Nicken.

Jadi Hendrik harus menjadi pembantu mereka, jika masih mau tinggal di rumah ini.

"Ibuuu, bukakan pintu, saya mau masuk, apapun dan dipukul pun saya terima ,bu,,,," Jerit Hendrik dengan Pilu.

"Hai,,,, pecundang, masuk, kamu di panggil ibu,,,ha ha ha, akan ada petunjuk bagus.'Ketawa Markus dengan senang, karena dia selalu kebagian untuk menyiksa Hendrik.

" Sini, kamu, berlutut, kalau masih mau tinggal disini, siapa ibumu? sudah saya bilang panggil saya nyonya." Kata Amanda sambil memukul Hendrik dengan pukulan bisbol di badan Hendrik.

"Berlutut disana, sampai kami selesai makan, markus ambil baskom isi air tiga perempat, awas jangan sampai tumpah airnya, angkat diatas kepalamu dengan lengan yang lurus, begitu kamu tekuk, markus akan memukul telapak kakimu dengan rotan ini," Sambil berkata Nyonya Amanda mengambil rotan dari gantungan alat alat khusus untuk menyiksa Hendrik.

Hendrik menerima hukuman dengan diam, Elisa cuma melihat dan berkata dengan sedih:"Ibu, jangan terlalu keras menghukum dia, kalau sakit harus berobat dan itu perlu biaya."

"Sakit, tidur saja di tumpukan sampah dan makan dari sisa makanan, mana bisa sakit dia." Kata Amanda dengan emosi.

"Sudah ibu, makan sarapan nya, nanti setelah selesai dia mencuci piring dan perabotan yang lain, baru kita siksa dia sepuasnya."kata Markus menenangkan.

"Mmmm, melihat dia membuat saya tidak nafsu makan." Kata Amanda.

"Sana, berlutut dipojok kanan ruangan dekat depan pintu toilet".perintah Markus.

"Awas jangan sampai airnya tumpah" kata Amanda mengingatkan.

Baru di ucapkan air tumpah menggenangi ruangan

Dengan kemarahan meluap luap Amanda menghampiri Hendrik dan memukulnya dengan gagang sapu.

"Sudah ibu, sini saya bantu memukulnya, kalau hanya memukul dia keenakan, "

"Hai,.  Pecundang, ambil kain keringkan air ini, lap seluruh ruangan ini sampai bersih dan kering, mmmm, selama kamu lap, saya akan mengikuti kamu sambil memukul dengan rotan panjang ini, "kata Markus sambil melihat rotan sebesar kelingking yang panjangnya satu meter ini.

Markus Paling senang menyiksa Hendrik, tiap hari kalau dia ada di rumah, selalu Markus mencari cara untuk menghukum Hendrik.

"Saya berangkat kerja, jangan terlalu keras menyiksanya, dia masih harus ke pasar membeli sayur dan masak untuk makan siang".kata Elisa.

Pernikahan mereka sudah tiga tahun tapi Elisa belum mengijinkan Hendrik naik ke atas ranjang mereka.

Hendrik tidur di lantai.

Hendrik menuruti perintah Markus, mengepel ruangan sampai bersih dan kering, ruangan sampai dipel tiga kali baru kering, selama itu badannya di dera dengan rotan, sekali kali mengenai telapak kaki nya.

Sebenarnya Markus masih ingin mengotori ruangan itu dengan berjalan bolak-balik di ruangan dengan memakai sepatu atau nya yang kotor, tapi Amanda menyuruh Hendrik membersihkan meja dengan harus menghabiskan sisa makanan mereka dikumpulkan di satu piring dimakan setelah dia selesai membersihkan perabot rumah dan kemudian ke pasar 

Setelah selesai semua, Hendrik ke pasar dengan berjalan kaki sejauh 500 meter.

"Bu, belikan saya ikan 3 ekor yang agak besar." Kata Hendrik

"Hai lihat, mantu malas itu habis di pukul lengannya pada biru"

"Ya, nyonya Amanda sering cerita, mantunya sangat malas ,dasar pengemis yang kerjanya cuma minta minta dan dapat makan."

"Dulu sebelum jadi mantu kata nyonya Amanda, dia tidak mau kerja makan sisa makanan dari tempat sampah."

"Jadi setelah menjadi mantu, nyonya Amanda mau dia rajin, katanya untuk supaya dia mau kerja dia harus di siksa baru nurut, dasar pecundang yang tidak tahu malu dan tolol"

Sepanjang jalan di pasar mereka menghina Hendrik.

Komen (7)
goodnovel comment avatar
Li Sa
apanya yg mirip ya? udah baca semua ceritanya?
goodnovel comment avatar
phobiakota
kok cerita agak mirip yah tapi sama novel apa gitu
goodnovel comment avatar
Masandra
terimakasih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status