“Ah, kenal om, kenal banget malah.”
“Emm… Menurut kamu, kak Angel orangnya gimana?”
“Ah, kak Angel orangnya baik banget om, dia baik, suka menolong, eh! Kemarin, kak Angel baru saja membelikan rumah untuk ibu-ibu pemulung loh om. Dan juga, kak Angel memberikan kami rumah yang letaknya di samping rumahnya kak Angel. Pokoknya, kak Angel itu orangnya baik banget lah om.”
“Hahaha… Oh, begitu ya… Nah, kebetulan, om adalah adik dari kak Angel, hehe”
“Hah!? Serius om? Wah, pantesan wajah om tampan sekali, sama seperti kak Angel yang mempunyai wajah yang cantik juga, hihi”
“Ah, kamu ini bisa saja. Nah, sudah puas jalan-jalannya? Atau, mau menjemput kakak-kakakmu dulu?”
“Eh, beneran om?”
“Iya dong, hehe.”
“Yasudah om, kita ke tempatnya kakak-kakak saya dulu saja, lalu kita jalan-jalan lagi. Bolehkan om?”
<Mendez Hotel, 19 Sept 2014, 07:00 pagi.Jeglek!“Selamat pagi tuan!” Kata dua orang pasukan milliter William yang sejak tadi malam berjaga di depan kamarnya William.“Pagi… Eh, kok kalian disini? Kalian begadang semalaman?” Tanya William kepada pasukannya.“Siap! Benar tuan!” Jawab pasukan William.“Hah? Emm… Yasudah, kalian pasti lelahkan? Sana pergi cari sarapan untuk kalian, lalu kalian bisa istirahat dan sepertinya, saya tidak perlu penjagaan untuk sekarang.”“Siap! Terima kasih tuan!”Kemudian, kedua pasukan William pergi meninggalkan William sendiri sembari mengenakan baju tidur. Lalu,“Selamat pagi tuan Williaaaam…” Kata Chelsea yang baru saja keluar dari kamar VIP di sebelah kamar William bersama dengan Fanny dan Cassey.“Pagi…” Jawab William dengan nada bicara yang cuek.“Ih, wajah tuan la
Puk…“Jangan… Biarkan saja dulu, jangan di ganggu… Tunggu hatinya tenang dulu…” Kata William sembari menarik pundak Cassey dan Fanny untuk menahan mereka agar tak menghampiri Joe.Kemudian, Cassey dan Fanny menoleh kearah William,“Awas! Kamu… Tega ya… Tega ya kamu menghancurkan hubungan mereka! Kamu tahu…”“Ssssttt… Kamu salah… Tidak mungkin aku tega mengambil Chelsea dari Joe. Aku hanya menguji Chelsea saja, aku juga sempat berdiskusi kepada Joe dan sepertinya Joe menyetujuinya. Dan ya, seperti dugaanku, Chelsea lebih memilihku daripada Joe yang sudah cukup lama bersama dengannya.” Kata William memotong perkataan Cassey.“Hah!!!”Sontak, Cassey dan Fanny terkejut setelah mendengar perkataan William.“M… Ma… Maksudnya?” Tanya Fanny dengan nada bicara yang sedikit terbata-bata.“Iya, jad
“Emm… Dok, saya boleh masuk?” Tanya William kepada dokter itu.“Ah, tentu boleh tuan, silahkan. Tapi, sepertinya pasien sedang beristirahat untuk saat ini.”“Ah, tidak masalah Dok, saya hanya ingin berbicara kepada Joe saja.”“Oh, yasudah kalau begitu tuan.”Kemudian, William masuk ke dalam posko menghampiri Joe.Puk!“Hei… Bagaimana sekarang?” Tanya William sembari menepuk bahunya Joe dengan nada bicara yang sedikit berbisik kepada Joe.“Eh, tuan William… Yah, begini lah tuan…” Jawab Joe sembari masih tetap menggenggam tangannya Chelsea.“Hmmpphh… Kamu bilang, untuk apa mencintai kalau tidak di cintai. Eh, ketika Chelsea jatuh dan kondisinya sekarat, kamu nangis, eleh…”“Ya, mau bagaimana lagi tuan, mulut bisa berbicara, tapi hati tidak tuan. Anda pasti akan mengalaminya juga ketika nanti a
Bahama, 19 Sept 2014, 13:00 siang.“Lapor tuan! Sebagian pasukan telah mendarat. Bagaimana selanjutnya tuan?” Tanya Komandan pasukan milliter William.“Emm… Oke, suruh semua pasukan menyebar ke seluruh kota. Kamu dan bawa satu orang lagi dan ikut bersama saya. Kita akan mencari di sekitar sini terlebih dahulu.” Jawab William.“Baik tuan.”Kemudian, Komandan itu berjalan ke pasukannya dan memberikan perintah sesuai perkataan William. Setelah itu, semua pasukan itu langsung pergi menyebar ke kota untuk mencari keberadaan Angel dan Samuel dengan berbekalkan foto Angel dan Samuel. Lalu, Komandan itu kembali ke tempat William bersama dengan seorang pasukan milliter kepercayaannya.“Tuan, semua pasukan sudah menyebar ke seluruh kota. Saya juga sudah membawa salah satu pasukan terbaik saya. Bagaimana selanjutnya?”“Sebentar, sepertinya kita bisa bertanya kepada Ibu yang tengah mengambil a
“Bu, kita jalan-jalan ke kota yuk, bosen nih di rumah terus, hehe” Kata Angel kepada bu Aura.“Emm… Memangnya kamu mau kemana Ngel?” Tanya bu Aura.“Emm… Ga tau bu, yang penting berkeliling di kota. Aku juga ingin melihat-lihat dan sedikit mengenal kota ini, siapa tahu aku bisa sedikit mengingat sesuatu bu…”“Yaudah, ayo, tapi sebentar saja ya, soalnya Ibu lelah, hehe.”“Loh, yasudah, saya dan Fina saja yang pergi bu. Ibu beristirahat saja di rumah, Fina kan cukup familiar dengan jalan di kota ini, iya kan Fina?”“Iya kak, hanya jalannya saja sih yang aku tahu, kalau misalkan kakak bertanya sesuatu, sepertinya aku kurang bisa menjawabnya, soalnya aku juga tidak tahu terlalu banyak.” Kata Fina.“Ah, tidak masalah, yang penting kamu tahu jalan pergi dan jalan pulang saja supaya kita tidak tersesat.”“Iya kak, kalau hanya jalann
Sesampainya di Apartemen milik Brandon.“Tuan… Banyak sekali makanannya…” Kata Samuel sembari memandangi hidangan makan siang yang sudah tersedia di meja makan.“Hahaha… Iya tuan, silahkan dinikmati tuan, keburu dingin loh, hehe” Kata William.“I… Ini… Ini serius tuan?” Tanya Samuel.“Serius dong… Silahkan di nikmati tuan… Atau, anda ingin makanan yang lain?”“Ah, tidak tuan, ini saja sudah terlalu banyak, hehe”Kemudian, Samuel langsung bergegas menyantap hidangan itu dengan lahap.“T… Tuan… Mengapa anda memanggilnya dengan sebutan…”“Astaga… Kan sudah saya bilang, kamu diam! Jangan banyak bertanya, kamu mau saya batalkan kontrak pembangunan tempat wisata itu?” Kata William memotong perkataan Brandon.“Eh!? Ti… Ti… Ti… Tidak tuan, maaf
“Nona Angel!!!” Teriak Samuel memanggil Angel.Melihat itu, Angel langsung berlari memutari rumah bu Aura dan langsung pergi ke kota.Sontak, Samuel langsung berlari mengejar Angel yang sepertinya mencoba melarikan diri darinya dan William.“Tuan, nona Angel kabur tuh!” Kata Komandan Bradley.“Masuk ke mobil! Kita kejar dia!” Kata William kepada Komandan Bradley, seorang pasukan milliternya dan juga supir pribadinya Brandon sembari berlari dan masuk ke dalam mobil.Mendengar itu, sontak Komandan Bradley, seorang pasukannya dan juga supir pribadi Brandon langsung berlari mengikuti William dan masuk ke dalam mobil. Lalu, supir pribadinya Brandon langsung menginjak pedal gas mobil dan kemudian, memutar balikan arah mobilnya dan langsung mengejar Samuel dan juga Angel.“Angel! Berhenti! Hei!” Teriak Samuel memanggil Angel.Tapi, Angel mengabaikan Samuel dan terus berlari sejauh mungkin
Apartemen Brandon Corporation, 17:30 sore…William, Samuel, Komandan Bradley dan seorang pasukannya baru saja tiba di sebuah ruangan VIP yang ada di Apartemen milik Brandon. Lalu,“Tuan, dia sudah di dalam…” Kata seorang Bodyguard Brandon yang tengah berjaga di depan pintu sebuah ruangan VIP di Apartemen itu.“Ah, baiklah, terima kasih banyak.” Kata William.Kemudian, William dan Samuel masuk ke dalam ruangan itu, sedangkan Komandan Bradley dan seorang pasukannya berjaga di luar ruangan bersama dengan dua orang Bodyguard itu.Jeglek!“Selamat sore Ibu… Wah, kita bertemu lagi nih, hehe…” Kata William kepada bu Aura.“Tuan, mengapa anda membawa saya kesini? Apa salah saya tuan?” Tanya bu Aura.“Emm… Ibu tidak bersalah sih… Emm... Tapi, Ibu sudah membohongi saya tadi ketika saya bertanya kepada Ibu mengenai seorang gadis yang ada di fot