Share

Babi pemarah

Penulis: DRIANS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-16 02:42:15

Tubuh Lixuan melayang tak terkendali, saat ini dia  tak bisa mendengar suara apapun, hanya angin yang berhembus saja yang masuk kedalam telinganya. Walaupun dia tak memiliki energi Quantum, wajahnya menunjukan keyakinan bawah dia akan selamat dari ketinggian itu.

Tubuhnya menembus pepohonan yang ada dibawah sana, namun dia tak mengalami luka luka.  Saat ini tubuhnya terjerat tanaman rabat yang tumbuh memenuhi pepohonan itu.  Lixuan mencabut pisau kecil yang ada dipinggangnya. Dia memotong tanaman rabat itu dengan pisau tajamnya.

Sedangkan Sasa tak memiliki keyakinan yang sama ketika melompat mengejar Lixuan. Didalam benaknya dia tak ingin melihat sahabat satu satunya  mati konyol seperti itu.

"Aku mohon jangan mati Lixuan," teriak Sasa.

Akan tetapi ketika dia menembus pepohonan itu, dia tak merasakan rasa sakit sama sekali. Tubuhnya terjerat sama seperti Lixuan. Dengan energi Quantum miliknya, Sasa melepaskan ikatan itu dengan mudah, tanaman rabat itu hancur berkeping keping menjadi serpihan debu.

Selesainya dia melepaskan diri dari jeratan tanaman rambat itu, Sasa mencari keberadaan Lixuan. Namun orang yang dicarinya telah lari keaaraah sisi Utara, lebih tepatnya keaaraah peria yang terkepung oleh para babi itu. Sasa pun segera mengejar anak sembrono itu.

Lixuan akhirnya sampai ditempat peria itu dikepung, ada sekitar lima babi yang sedang menunggu sebuah ancaman. Mereka tidak akan menyerang siapapun  yang tidak bergerak. Saat ini mereka hanya menatap peria yang terapit oleh pepohonan besar, Lixuan pun melihat sekililing mencari sesuatu.

"Ah itu dia," Lixuan melihat sebatang kayu yang cukup besar sekuran lengannya. Panjangnya hanya sekitar setengah meter.

Lixaun yang mendapatkan kayu itu melemparkannya keaaraah babi. Benar benar anak yang suka cari masalah. Akibat tindakan tak wajarnya itu. Para babi  berbalik arah, tentunya para binatang itu tak akan tinggal diam dengan ancaman itu.

Para babi itu berbondong bondong melangkahkan kakinya membiarkan peria yang tak bergerak itu. Menyadari sesuatu yang gawat akan segera terjadi, dia pun segera lari terbirit-birit dari kejaran para babi gila itu.

"Saatnya kejar kejaran dengan hewan tak berakal." Bukannya takut dia senang ketika dikejar oleh babi itu. Bukankah dia yang tak berakal? Dasar masokis menjijikkan.

Langkah kaki babi itu begitu cepat sekali, beruntungnya jarak binatang itu dengan posisi Lixuan  terbilang cukup jauh. Disaat dia berlari, Lixuan melihat Sasa berlari kearahnya. Tentunya dia tak akan membiarkan Sasa memaksakan dirinya untuk melawan babi babi itu.

"Sasa lompatlah keaatas pohon, jangan ikuti aku. Jika kau mau mati konyol bersamaku terserah saja." Sasa juga ragu bisa mengalahkan babi babi itu, dia hanya bisa menyerahkan hewan itu pada Lixuan.

"Selamat tinggal sahabatku, semoga kau tenang disurga." Dia melompat keatas pepohonan. Tentunya dia sebagai orang yang cerdas tidak mau menyusul Lixuan yang ingin mati konyol.

"Akhirnya orang yang merepotkan tidak menggangguku lagi." Teriaknya. Dia pun tertawa dengan sangat keras seperti para teman yang tertawa ketika melihat temannya terkena musibah.

Walaupun dia berkata seperti itu tapi kebenarannya tidaklah demikian. Sebenarnya dia percaya bahwa Lixuan bisa mengatasi babi babi itu sendirian. Mengingat tempo hari dia membantai kawanan monster harimau yang memiliki kekuatan dua kali lipat dari para babi itu.

Lixuan semakin dekat dengan tempat yang ingin dia tuju. "Akhirnya sampai juga."

Lixuan melompat melewati benang yang cukup tipis. Sedangkan babi itu menerjang benang itu tanpa keraguan.

"Rasakan jebakan pertama, jarum  pelumpuh itu."  Babi pertama yang melintasi benang itu berhasil selamat, namun tidak dengan babi yang berada dibelakangnya.

Jarum jarum pelumpuh menghujani satu babi itu dari atas pepohonan. Tubuhnya tertusuk, lalu sesaat kemudian hewan itu tak bisa bergerak sama sekali. Masih ada empat babi yang lain, Lixuan saat ini masihlah belum bisa merayakan kemenangannya, masih banyak halangan yang harus dia hindari.

"Itu dia jebakan yang aku buat dengan jerih payah yang melelahkan."

Dihadapannya ada sebuah jebakan baru yang dia pasang untuk berburu, jika jarum itu dibuat oleh para warga desa Uruk, jebakan ini dialah yang membuatnya.

Dedaunan bertumpuk hampir menyerupai bukit kecil berhasil dilewati oleh Lixuan. Dia melemparkan pisau keaaraah dedaunan rambat yang terikat dengan tali temali disisi kanannya.

Bukan tanpa alasan dia melemparkan pisau itu. Dia melakukan itu karena diujung tali temali itu terdapat benda yang dapat menghancurkan babi itu dengan sekejap mata. Sebuah kayu lancip mulai terayun kearah babi itu.

Ketika Lixuan melemparkan pisau secara bersamaan satu babi masuk kedalam lubang kecil. Satu kakinya terjerat oleh tali temali. Akibat tekanan yang didapatkan dari masa babi itu, tali yang menjaga agar jebakan itu tak diketahui mulai terputus.  Sehingga kayu besar yang diletakan diatas pohon mulai jatuh. Tubuh babi itu mulai mengudara bebas menuju tempat ternyaman.

Bum... Dalam sekejap mata kayu lancip berukuran raksasa menghantam perut babi menjijikkan itu. Darah menghujani babi babi lain yang saling berebut untuk memangsa Lixuan.

Ngok... Ngok...

Usaha yang dapat dilakukan oleh babi itu hanya berdoa agar nyawanya selamat. Ya walaupun itu belum sepenuhnya benar sih.

Aroma darah yang dapat menyebabkan perubahan yang signifikan kepada para babi babi itu mulai muncul. Kabut pekat hitam menebus tubuh babi babi itu, semua tubuh mereka menjadi merah. Semua ini pasti karena doa babi itu. Seratus persen akurat tidak ada yang bisa membantahnya titik..

"Ayo.... lagi lagi, Kejarlah aku  dasar babi pemarah." Dia benar benar menikmati aredilan itu.

Suara babi yang marah itu membuat burung burung yang bertengger  berhamburan satu persatu. Mungkinkah burung burung ingin mencari mangsa seperti para babi itu?

"Wah ini benar benar gawat sekali."

Detak jantung Lixuan mulai berdegup kencang seperti saat berada diperpustakan tadi. Namun ada yang berbeda dengan detak jantung miliknya dari pada tadi, saat ini Lixuan mengeluarkan senyuman penuh kemenangan.

Dia terus berlari seperti buruan yang ketakutan. Dia persisi seperti itu. "Tidak ampuni aku..." Teriakan dari anak itu membuat semua penghuni hutan mendengarnya. Hem... Mungkin saja sangking senangnya dia meminta pertolongan itu.

Tak berselang lama kemudian. Jarak para babi itu semakin dekat dengannya. Tidak hanya babi itu yang menjadi masalah, didepannya terdapat sebuah lubang besar yang ukurannya sekitar 5 meter.

"Wau lubang ini menggangguku saja."

Tidak ada cara lain selain melewati lubang itu, jika dia berniat memutari lubang itu. Lixuan tak memiliki kesempatan untuk terbebas dari kejaran para babi.

Satu satunya  pilihan adalah masuk kedalam lubang sambil berharap bantuan segera tiba. Jangan ganggu harimau tidur jika tidak ingin dimakan. Seharusnya dia menuruti pepatah itu.

Tanpa ada keraguan Lixuan melompatinya. Saat ini pakaiannya penuh dengan warna coklat berdebu. Senyuman kemenangan yang seharusnya terjadi sepertinya mengalami kegagalan.

Namun itu hanya gurauan. "Satu, dua tiga Sekarang." Lixuan memasuki celah lubang yang berada didalam lubang besar.

Babi babi itu berjatuhan dilubang yang seharusnya menjadi mala petaka bagi Lixuan. Namun dia tak menujukkan wajah penuh kekalahan. Mungkinkah dia sudah lelah untuk hidup?

"Satu satunya cara untuk menang adalah membuat musuh merasa menang." Lixuan pun tersenyum ketika jeritan babi menusuk gendang telinganya.

Lixuan pun mengeluarkan tawa menjijikkan.

Whwhwh.....hahah, uhuk uhuk. Sebuah ganjalan didalam lehernya membuat dia berhenti.

"Ok satu dua tiga ulangi."

Namun sesaat kemudian dia tertawa lagi."whwhwh..."

Saat ini Lixuan melihat babi babi tertancap dikayu besar yang lancip, didalam lubang itu terdapat lubang ganda yang lebih mengerikan. Masa ketika babi marah membuat tanah yang ada dibawah tak mampu menahan tekanan, sehingga longsorlah yang terjadi.

Lixuan sudah memperhitungkan berat masa yang dapat ditanggung oleh kayu kayu yang menopang tanah gembur itu. Sehingga dia bisa merasa aman tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Jebakan yang dia bangun selama satu bulan akhirnya dapat membuahkan hasil yang besar. Dia tak menyangka bisa menggunakan jebakan itu hari ini.

"Aku harus berhenti tertawa, wheheh...." namun dia gagal.

"Ok.. berhenti Lixuan, saatnya menyingkir dari lubang ini," ucapnya dengan dirinya sendiri. Lixuan pun keluar dari lubang kecil untuk bersembunyi. Dia memanjat kayu kayu yang tertancap disekitar lubang itu.

Dia tak butuh usaha ekstra untuk melakukannya, hanya keseimbangan saja yang dia perlukan. Lixuan berjalan seperti tak memiliki masalah, dia seperti menaiki tangga rumah.

Selesainya berada di atas, dia harus memikirkan cara untuk mengangkat babi babi itu keatas. Apakah dia bisa melakukannya dengan ukuran tubuhnya? Haha pasti dia bisa melakukannya.

Lixuan berjalan kearah pepohonan untuk mengambil tanaman rambat yang bergelantungan diatas pohon, tanaman rambat itu seperti menyimpul membentuk sebuah alat yang bisa mengangkat benda dengan tenaga kecil.

Disekitar pohon yang pertama terdapat kayu bulat yang disatukan menjadi benda yang asing pada masa ini. Benda itu seperti mainan anak anak yang digerakkan oleh benang. Ya benda itu adalah katrol.

Namun ada masalah lain yang harus dia pikirkan sekarang, dia butuh seseorang untuk membantunya menarik babi agar tak terjatuh ke lubang lagi. Saat ini dia tak bisa melakukan apapun, sehingga Lixuan hanya duduk diam ditempat itu.

"Saatnya tidur ditubuh babi lembut itu pasti sangat nyaman." Lixuan lompat kedalam lubang itu lagi sambil membawa tanaman rambat.

Saat dia hendak tidur bayangan Sasa mengatakan sesuatu, tapi Lixuan menepisnya dengan alasan yang masuk akal.

"hey apa? jangan mengatakan aku pemalas Sasa. lagian tidak ada yang bisa aku lakukan."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pendekar Cincin Giok   Sebuah perediksi

    "tuan Vans asal tahu saja ini bukan tentang harga diri dan ego, akan tetapi ini tentang keyakinan dan tekad," ucap Vincaus dengan tegas. "ah jadi yang kau maksud tentang keyakinan itu adalah membunuh para bawahan mu," ucap Vans. Setelah mengucapkan kalimat itu sepuluh musuh tumbang ditempat itu. "ah apa apa ini, apakah ini akhir dari kita," ucap prajurit. "aku tidak ingin ini terjadi, aku ingin pulang bertemu keluarga ku," ucap perajurit lainnya. "bagaimana ini, apakah kita menyerah saja, dan menangkap tuan Vincaus." "mungkin itu bisa kita lakukan apabila tuan tak segera melakukan pergerakan." semua suara itu tumpang tindih sehingga itu hanya terdengar seperti suara tawon. Vans yang melihat itu merasa senang, dia akhirnya bisa mendapatkan kemenangan atas mental mereka. Hanya butuh sentuhan terkahir, musuhnya akan segera runtuh. namun disaat yang sama Vincaus tertawa terbahak bahak. "aku tahu, aku tahu, kau hanya bisa membunuh sepuluh orang bukan? jika kami melakukan gerakan

  • Pendekar Cincin Giok   Ternyata itu kau

    Armada yang cukup banyak itu berhenti dipulau yang tak berpenghuni, pada saat ini mereka sedang menunggu mangsa yang ingin dikejar oleh mereka. Namun sebelum itu mereka ingin melakukan sesuatu terhadap kerajaan Englandia.Sudah dua hari mereka menetap disana, setiap satu harinya mereka menyeludupkan barang barang kedalam kerajaan Englandia.Selain itu juga mereka meninggalkan beberapa orang disana untuk melakukan sesuatu yang amat penting.Saat ini kapal yang dinaiki oleh Lixuan dan para anggota baru sedang menuju keaarah kerajaan Englandia sebagai saudagar yang menjual barang barang. Sebelumnya semua awak keru yang ada disana memang adalah saudagar yang dimiliki oleh serikat bajak laut, namun kali ini beberapa orang yang ada didalam sana adalah pasukan militer."Dimana Lisa Lixuan?" Ucap Sasa.Karena ahli bertarung dan dia ingin selalu berdekatan dengan Lixuan, Sasa ikut serta melakukan misi yang akan dijalankan oleh Lixuan itu. Saat ini ada sasa dan Long cai disampingnya.Sasa yang

  • Pendekar Cincin Giok   benda menakjubkan

    Hari hari yang dilalui oleh Lixuan kembali seperti sebelumnya, meskipun saat ini ada Sasa dan Long cai disana dia tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Terkadang dia membantu memasak, atau pun membantu para awak keru yang sedang memperbaiki kapal. Sebelumnya terjadi badai yang amat besar, itu menyebabkan kapal kapal yang dinaiki mereka mengalami kerusakan yang cukup fatal.Sedangkan untuk Sasa dia saat ini masih belum bisa menerima Lixuan yang saat ini, sebelumnya dia mengenal Lixuan yang hangat dan pengertian sedangkan untuk sekarang dia tak mendapatkan hal tersebut dari Lixuan. Meskipun pada saat ini hubungan mereka sudah membaik namun masih ada jarak diantara mereka berdua. Berbeda sekali dengan sebelumnya."Lisa apakah ada yang bisa aku bantu, sepertinya kau sedang kerepotan sekarang," ucap Sasa.Entah bagaimana hubungan diantara kedua gadis itu kian semakin dekat, Sasa sudah tak memiliki kebencian terdapat Lisa. Bisa dibilang kedua wanita itu sudah menjadi sahabat.Pada s

  • Pendekar Cincin Giok   deklarasi

    Setelah semuanya mereda Sasa kembali ke dirinya yang asli, tenang dan dingin. Bukannya dia tak ingin menghajar Lixuan lagi, namun dia tak memiliki tenaga untuk melakukan itu.Lixuan yang sadar bahwa semua ini adalah ulahnya menjauhi Sasa dan lainnya, dia menuju keaarah kamar Long cai untuk merawat peria itu."Siapa namamu," ucap Lisa yang duduk disamping Sasa. Dia baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan air minum. Sasa yang masih makan itu tak menjawab pertanyaan Lisa, dimatanya wanita itu hanyalah musuh yang harus disingkirkan.Lisa yang tak mendapatkan jawaban dari Sasa itu mewajirnya. Dalam masalah ini Sasa belumlah bisa berpikir rasional, seandainya dia berada diposisi yang sama mungkin perilakunya akan mirip dengan Sasa."Maaf karena menganggu hubungan kalian, tapi asal tahu saja aku tak memiliki maksud untuk melakukan itu. Kau tahu, aku menemukan Lixuan pingsan ditepi pantai sebelumnya, kami juga belum cukup kenal," ucap Lisa.Sasa belum ingin menjawab pertanyaan dari L

  • Pendekar Cincin Giok   mengambil alih

    Mendengar suara gelas yang pecah itu, segera kedua orang tersebut berlari menuju keaarah kamar sebelah. Lixuan wajahnya cukup cemas, entah Lisa yang dia cemaskan atau Sasa.Lixuan memasuki kamar yang dimiliki oleh sosok wanita, ruangan itu dipenuhi oleh perabotan elektronik yang cukup memenuhi semuanya. Ada kabel berserakan dimana mana, begitu pun kaleng kaleng yang cukup banyak."Ada apa ini kenapa ada pecahan gelas disini," ucap York.Entah dia pura pura bodoh, atau memang tak tahu. York pun segera mambantu Lisa yang sedang memunguti pecahan gelas gelas itu.Lixuan hanya melihat kedua orang itu yang sedang memunguti gelas, setelah beberapa saat kemudian padangannya teralihkan ke arah Sasa."Lixuan kau kah itu, aku tak percaya kau ada disini," dia dengan sisa sisa tenaganya melompat keaarah pelukan Lixuan, Lixuan yang mendapatkan serangan yang secara tiba tiba itu menghindar. Alhasil tubuh Sasa tersungkur dilantai yang ada disan, ya meskipun Sasa bukankah siapa siapa bagi Lixuan, na

  • Pendekar Cincin Giok   Cetar

    York dan lainnya sudah sampai ditempat Long cai berada, Lixuan yang membawa satu piring berisikan nasi itu meletakkannya keatas meja yang ada disana, begitu pun cangkir berisikan air."Wau sepertinya anak ini benar benar dalam keadaan gawat," ucap York.Dia sudah selesai mengecek seluruh bagian tubuh milik Long cai, saat ini York merasa perihatin dengan keadaan anak itu. Dia dahulu pernah mengalami hal yang serupa, saat itu dia sedang berperang untuk menaklukkan sebuah negara, namun naasnya pertempuran yang dianggap hanya sebentar itu berlangsung sangat lama. York dan pasukannya yang kekurangan makanan itu pun mengalami penyakit yang mengerikan, hampir separuhnya meninggal. Itu adalah satu satunya pertempuran yang amat sulit bagi York. Namun dengan keberuntungan yang besar, York berhasil bertahan dari kematian. Padahal sebelumnya dia nyaris mengalami hal yang serupa seperti apa yang di alami oleh teman temannya."Kau benar paman, jika dia dibiarkan saja seperti ini mungkin nyawanya t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status