Tuan Saman dan Tuan Daan yang sama-sama baru mengetahui semua yang terjadi pada Fu Xi ikut merasa menyesal, mereka sibuk mengurusi permasalahan yang besar sampai tidak menyadari ada permasalahan kecil yang terjadi di kota, sebagai anggota pemerintahan keduanya merasa sama-sama gagal menjalankan tugas."Tunggu."Mendengar suara yang memanggilnya Fu Xi menghentikan langkahnya memutar badannya, Tuan Saman dan Tuan Daan berjalan menghampirinya Fu Xi yang hanya diam menatap keduanya."Ada yang ingin kami bicarakan padamu, bisakah kamu ikut dengan kami untuk makan siang?" ucap Tuan Saman."Kami akan membayar semua yang ingin kamu makan, kamu tidak perlu khawatir," sahut Tuan Daan.Fu Xi masih diam karena tidak tahu harus menjawab apa, dirinya tidak terlalu mengenal keduanya selama ini kenapa mereka ingin mengajaknya makan bersama pikir Fu Xi sambil mengernyitkan dahinya."Tidak ada salahnya kamu ikut makan dengan mereka," ucap Lulang."Aku tahu tapi aku merasa ada yang aneh saja, kenapa tib
Teng Xi Yang mengalami penghinaan besar merasa tidak terima, Walau hanya kepala keluarga cabang Xi dirinya dihormati banyak orang, tapi setelah Fu Xi memintanya memakan makanan sisa harga dirinya menjadi hancur.Semua orang memandang rendah dirinya dan keluarganya semua menghinanya dan menganggap keluarganya tidak lebih dari sampah, Teng Xi tidak bisa menerima itu semua, tepat setelah Fu Xi, Tuan Saman dan Tuan Daan pergi Teng Xi langsung meminta salah satu penjaganya ke markas Assassin terdekat."Aku tidak mau tahu kalian harus berhasil membunuhnya kali ini, aku menginginkan kepalanya sebagai bukti," ucap Teng Xi yang melihat beberapa pembunuh bayaran telah datang."Apa dia orang yang sama dengan orang sebelumnya?" Tanya salah satu pembunuh bayaran."Benar, tapi dia tidak lemah seperti sebelumnya jadi ingat kalian harus membawa orang lebih banyak," ucap Teng Xi. Pembunuh bayaran yang sudah tahu tugas mereka langsung menghilang pergi, salah satu pembunuh bayaran bergegas ke tempat Fu
"Aku tidak menyangka sekarang kamu sudah menjadi anak anjing bukan lagi serigala," ucap pemimpin Assassin yang merasa kesal roh hewan spiritnya tidak mau keluar.Sang Pemimpin Assassin yang tidak terima hampir semua bawahannya dibunuh oleh Fu Xi segera menghadangnya, walau roh hewan spiritnya tidak mau keluar dirinya masih harus bertarung sampai akhir."Aku tidak akan membiarkan mu membunuh bawahanku yang tersisa," ucap pemimpin Assassin."Kalau begitu coba hentikan," sahut Fu Xi santai sambil tersenyum.Wheeeeeeeeeeessss.Fu Xi melemparkan pedangnya ke arah Assassin yang ada di depannya, bersamaan dengan itu Fu Xi pergi ke Assassin lainnya dan melayangkan pukulannya.Buuuuuuuug.Tiga anggota Assassin kini tersisa satu, pemimpin Assassin tidak menyangka Fu Xi menggunakan cara licik untuk membunuh dua anggotanya sekaligus."Sekarang hanya tersisa kalian berdua," ucap Fu Xi."Memangnya kenapa jika hanya berdua, kamu tidak akan bisa membunuhku," sahut pemimpin Assassin.Dengan gerakan ce
Melihat sang pelayan yang mengkhawatirkan majikannya Fu Xi menarik nafas panjang, Fu Xi sangat ingin membantunya tapi tidak mengetahui caranya."Kalau kamu mau membantunya kamu bisa memberikan kelopak Matahari untuk membangunkan Putri itu, bahan herbal itu kamu memilikinya," ucap Lulang."Apa hanya itu?" Tanya Fu Xi."Hanya itu, kamu bisa menempelkan kelopak Matahari di hidungnya, lagipula dia hanya tidak sadarkan diri bukan mati," ucap Lulang.Fu Xi dengan cepat menganggukkan kepalanya, melihat sang pelayan yang mengkhawatirkan Tuan Putri Fu Xi bergegas menghampirinya."Orang yang ada di dalam kereta baik-baik saja hanya tidak sadarkan diri saja," ucap Fu Xi."Taruh ini di hidungnya dia pasti akan sadarkan diri," sambung Fu Xi sambil menyodorkan kelopak Matahari yang ada di tangannya.Pelayan yang ada di depan Fu Xi terlihat ragu mau mengambil kelopak bunga yang ada di tangan orang tak dikenalnya, bagaimana pun juga dirinya harus berhati-hati agar Putri baik-baik saja."Jika kamu tid
Lima hari perjalanan Fu Xi akhirnya tiba di kota Bunang, kota Bunang kota besar tempat di mana perguruan Surgawi berada, memasuki gerbang kota Fu Xi bisa melihat banyak remaja seusianya bahkan usia di bawahnya berada di mana-mana.Fu Xi sedikit kebingungan kenapa banyak orang dari luar kota masuk ke kota Bunang, mungkinkah semua orang-orang itu ingin pergi ke perguruan Surgawi sepertinya."Heeeeh, Putri Nang, apa kamu tahu kenapa banyak orang di kota ini yang seusia dengan kita?" Tanya Fu Xi."Bukannya kamu juga ingin ke perguruan Surgawi? Tentu saja mereka datang untuk mendaftar dan mengikuti ujian seleksi," ucap Putri Nang."Maksudmu memang ada penerimaan murid baru," sahut Fu Xi."Perguruan surgawi hanya membuka penerimaan murid baru 5 tahun sekali, dan penerimaan murid baru itu besok," ucap Putri Nang.Fu Xi mengangguk pelan karena dirinya memang baru mengetahuinya, Tang bahkan Pak tua Sung tidak memberitahunya kalau perguruan surgawi memang sedang membuka penerimaan murid baru."
Sebelum matahari terbit para calon murid yang ingin mendaftar sudah memenuhi gerbang perguruan Surgawi, Para calon murid semua tidak sabar ingin mendaftar dan menjadi murid tetap perguruan terhebat.Krieeeeeeet.Setelah gerbang di buka beberapa murid dalam perguruan Surgawi datang menghadang, empat ketua bahkan hadir untuk menyaksikan dan uji coba sebelum mengikuti seleksi.Ketua Wu, Ketua Puan Ketua Qu dan Ketua Pix yang berdiri di belakang murid senior tiba-tiba tersenyum, ingin memasuki perguruan surgawi tidak mudah dan tentu saja untuk pendaftarannya juga tidak akan dipermudah."Aku yang akan melakukannya lebih dulu," ucap Wu ketua wanita pertama di perguruan Surgawi.Tanpa menunggu jawaban ketiga ketua lainnya Ketua Wu memajukan tangannya, saat ketua Wu mengarahkan tangannya ke arah calon murid baru semua murid bisa merasakan badan mereka terasa sangat berat."Ada apa ini?""Kita belum saja mendaftar bagaimana sudah mendapatkan cobaan."Braaaaaaaaaaak.Beberapa murid yang mencoba
Fu Xi yang sebelumnya berbaris di bagian belakang beralih berbaris di bagian paling belakang sambil menunggu para ketua menjelaskan seperti apa seleksi yang akan mereka lakukan setelah ini, Fu Xi yakin kalau seleksi yang akan mereka lakukan bukan pertarungan bebas karena tingkat setiap calon murid berbeda-beda."Sebelum kita mulai seleksi aku ingin bertanya pada kalian semua, apa kalian yakin akan masuk ke perguruan Surgawi apapun yang terjadi?" Tanya ketua Wu."Kami yakin ketua," ucap semua serentak menyisakan Fu Xi yang hanya diam."Kamu kenapa hanya diam? Apa kamu tidak yakin masuk ke perguruan Surgawi?" Tanya ketua Puan.Semua langsung menatap ke arah Fu Xi, ketua Puan yang berdiri jauh dari Fu Xi bergegas menghilang bepindah ke arahnya."Aku tanya sekali lagi apa kamu tidak yakin masuk ke perguruan Surgawi?" Tanya ketua Puan."Memang tidak," ucap Fu Xi.Ketua Puan terkejut dengan jawaban Fu Xi, Bagaimana bisa anak muda yang membuat batu menjadi dua warna malah tidak yakin ingin m
Teeeenng.Tanpa sepengetahuan para calon murid mencari jarum di tumpukan jurang memiliki waktu yang sudah di tetapkan, setelah waktu yang ditentukan habis semua murid harus kembali berkumpul dan menyiapkan jarum-jarum yang mereka temukan untuk dihitung."Sial, Kenapa tidak ada yang mengatakan kalau seleksi ini memiliki waktu," gumam para calon murid serentak.Mau tidak mau semua harus kembali berkumpul untuk memperlihatkan jarum yang mereka dapat, lebih dari 50 orang hanya menemukan tiga jarum dan empat jarum, mereka sangat kesulitan mencari satu jarum tersisa mereka sampai berpikir kalau sebenarnya jarum-jarum yang disimpan para ketua tidak sesuai jumlah yang dikatakan."Selamat kepada kalian semua yang berhasil mendapatkan 5 jarum bahkan lebih, sebelum kalian satu persatu menunjukkan jarum yang kalian dapatkan aku akan memberitahu kalian sesuatu," ucap ketua Wu."Sebenarnya di dalam satu tumpukan jerami terdapat lebih dari ratusan jarum, kami sengaja hanya mengatakan sedikit jarum u