Share

12. Arsyila Nuha

"Nanti kita tinggal satu rumah, mau kan?" tanya Aira dengan penuh harap.

Yulia tak menjawab, ia bahkan terlihat sangat terkejut mendengar permintaan gila Aira. Kecemasan seketika menyeruak menguasai dirinya. Sosok Vina yang ia sangka ibunya Aira sudah pasti terus menindasnya kalau sampai tinggal satu rumah.

"Ya? Mau ya?" tanya Aira lagi.

"Em, Mbak, aku tidak enak," jawabnya sambil meringis.

"Kenapa tidak enak?"

"Memangnya Mbak mau tinggal satu atap denganku? Dengan wanita yang sudah berani meminta suami Mbak?" tanyanya dengan ekspresi polos. Aira terkekeh, Yulia ini memang kadang perkataannya tajam, tetapi justru Yulia sendiri pun tak sengaja dan tak bermaksud menyinggung siapapun. Itu semua karena sifatnya yang terlalu polos.

"Gak apa-apa. Mbak juga ingin ikut mengurus Cilla. Boleh, kan?"

"Oh, i-iya." Yulia terpaksa mengangguk, ia dapat melihat raut wajah Aira yang langsung berubah ceria saat melihat Cilla. Bahkan Aira pun terus saja berceloteh bahasa anak kecil sambil mengusap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status