Share

7. Mendadak dijodohkan

Memapah bedak tipis-tipis supaya tidak terlalu terlihat pucat. Tidak ingin terlihat menor juga. Kupakai gamis pemberian orang yang entah dari siapa. Ibu merahasiakan orang yang telah memberikan gamis menjuntai, indah dengan bordiran bunga-bunga ini. Kupandangi pantulan diriku dicermin, begitu memukau. Seakan lebih cantik gaun ini daripada diriku.

Ketika mengolesi lip balm pada bibir. Sepintas bayangan dosen beku bergelayut dibenakku. Ada apa denganku? Mengapa aku malah membayangkan wajah tampan tapi bukan muhrimku?

Astagfirullah ini tidak benar!

Kuusap wajahku dengan kasar. Membaca istigfar berulang kali.

Ceklek!

Suara derit pintu kamar terbuka. Derap langkah seseorang yang kukenal makin mendekat. Segera kubalikkan badan dan tatapan bersirobok pada wajah ibu yang begitu berbinar. Siluet wajah yang kelihatan sangat bahagia.

Astaga ada apa dengan Ibu? Mengapa begitu sangat bahagia? Fikiranku mulai sambil menerka-nerka apa yang membuatnya sebahagia ini.

"Waw amazing! Putri ibu tidak la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status