Share

9. Grogi pada suami sendiri

Merasa begitu nyamannya tubuh dengan aroma maskulin. Aku semakin mengeratkan pelukan yang semakin membuatku merasa nyaman dan mata seakan enggan terbuka. Suara adzan berkumandang begitu merdu ditelinga sambil menikmati kehangatan yang menyerebak di jiwa.

Kicauan burung terdengar di jendela geser yang terhubung di balkon. Seperti sedang bercengkrama, bersahutan mengisi pagi dengan harmoni alam, menciptakan simfoni yang membangunkan semangat.

Saat pelukan tangan seseorang semakin erat dada berdentam-dentam. Siapa yang memelukku? Seketika mataku membola saat mendapati tubuh kekar dan berurat.

Tubuhku berusaha menggeliat untuk melepaskan pelukan pria ini yang cukup kencang. Oh, tidak! Apakah semaleman kami berpelukan?

"Pak, sudah subuh," lirihku ditelinganya. Namun usahaku sia-sia. Ia semakin mengeratkan pelukan. Emangnya aku guling apa?

"Emm ... guling kali ini kok beda. Rasanya nyaman sekali."

Perkataannya membuat panas dingin, juga merinding. Aku tak kuasa berada dalam dekapannya dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status