Share

Bab 18

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-22 22:00:25

“Ya ampun... nyamannya.”

Jenn akhirnya bisa bernapas dengan sedikit lega ketika berhasil duduk di kursi sisi ballroom yang sedikit tersembunyi dari keramaian.

Suara musik, denting gelas, dan obrolan serta tawa para tamu terasa menggema di telinganya, tapi yang paling menyiksa adalah rasa nyeri di kakinya akibat penggunaan heels tinggi yang belum pernah dia kenakan sebelumnya.

Ia menyilangkan kaki perlahan, lalu memijat ringan pergelangan kakinya yang mulai memerah sambil menarik napas dalam.

Namun ketenangan itu tidak bisa berlangsung lama.

Dari sudut matanya, Jenn melihat seorang wanita cantik melangkah anggun mendekat. Gaun panjang berwarna merah anggur yang dikenakan wanita itu mencolok, dipadukan dengan senyuman yang aneh, terlalu sempurna untuk bisa dianggap tulus.

Ada sesuatu yang langsung menusuk Jenn dari ekspresi itu, dan seketika ia langsung mengingat Anastasia.

Ekspresi menyerahkan seperti itu…
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 49

    Anaya meringis kecil, memegangi perutnya sambil bersandar pada Javier. “Aduh... perutku sakit sekali,” ucapnya pelan, tapi cukup nyaring untuk menarik perhatian semua orang, terutama Javier. Javier yang sebelumnya sedang terus menatap Jenn langsung menoleh pada Anaya. “Kau kenapa ? Sakit di bagian mana?” tanyanya khawatir, langsung merangkul Anaya dan menuntunnya ke bangku dengan ekspresi yang panik. Tangannya reflek menyentuh kening Anaya, meski tidak ada demam. Melihat itu, Jenn hanya menghela napas panjang. Ia bersandar lebih dalam ke kursinya sambil memainkan ujung topinya. Dia sudah bisa menebak akan terjadi hal seperti ini. “Drama lagi...” batinnya. Tetapi dia menahan diri untuk tidak bereaksi berlebihan. Dia tahu benar kalau dia sampai menunjukkan emosi, justru akan membuat Anaya semakin merasa dirinya terlalu berharga untuk Javier. Michael dan Johnson yang menyaksikan kejadian itu saling pandang, lalu Johnson mendekat ke arah Jenn. “Apa... Javier selalu mempe

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 48

    Johnson hanya tersenyum kikuk. Sebenarnya, dia sependapat dengan Michael, tapi dia tidak terlalu berani berkata-kata secara jelas seperti yang Michael lakukan. Javier kembali terdiam. Aura yang muncul wajah pria itu nampak begitu gelap. “Javier, besok kita jadi main golf, kan?” tanya Johnson, mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Javier pun menganggukkan kepalanya. “Jadi. Aku akan datang bersama Anaya.” Michael nampak begitu bersemangat. “Oke, oke. Tapi, jangan lupa juga ajak gadis yang tadi. Aku jamin, aku akan menemani dia, dan menjaga dia dengan baik.” Johnson hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi heran. Padahal dia sudah mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, tapi Michael selalu saja mengarahkan pembicaraan itu lagi ke pada Jenn. Javier pun membuang napasnya. Dia merasa tidak tahan lagi sehingga mengatakan siapa Jenn yang sebenarnya. “Yang tadi lewat itu... dia adalah perempuan yang menikah dengan

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 47

    Menjelang sore, langkah kaki Javier terdengar memasuki rumah lebih cepat dari biasanya. Biasanya, ia baru pulang malam hari dengan wajah lelah. Jenn yang duduk di taman samping rumah sempat melirik sekilas, berpikir acuh, “Cepat sekali pulang, mungkin dia terlalu mengkhawatirkan Anaya.” Tapi ia tidak ambil pusing dan kembali fokus untuk duduk santai sambil melamun. Memikirkan bagaimana masa depannya jauh lebih penting. Tidak lama kemudian, suara tawa dan obrolan pria terdengar dari arah pintu depan. Dua pria itu nampak seumuran dengan Javier, masuk ke rumah dengan langkah santai dan ekspresi yang akrab. Yang satu berpenampilan elegan bernama Michael, dan yang satu lagi lebih cuek dan sporty bernama Johnson. Keduanya adalah sahabat lama Javier yang baru kembali dari luar negeri. Anaya, Gadis itu turun dari lantai atas, langsung menghampiri Javier dengan senyuman yang cerah. “Kak, hari ini pulang cepat sekali?” tanyanya pelan. Javier mengangguk, lalu menoleh pada kedua

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 46

    Jenn tersenyum kesal. Ia pun menceburkan dirinya ke dalam kolam ‘byurr’, semua orang keheranan. “Jenn, kau sudah gila!” ucap Javier yang reflek. Berbeda dengan Anaya, Jenn bisa berdiri tegak. Air di kolam itu hanya sebatas leher. Semua orang masih menatap bingung. “Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan, Jenn?!” tanya Javier yang semakin kesal. Jenn tersenyum dengan ekspresi yang kesal. “Anaya lebih tinggi dari pada aku. Kami sama-sama tidak bisa berenang. Aku masih bisa berdiri dan bernapas, hanya tinggal pelan-pelan ke tepian dan bangkit dari kolam. Jadi... kenapa kau tadi terus berteriak dan tidak mencoba untuk berdiri, Anaya?” Javier terdiam. Nyonya besar pun tersenyum sinis. Anaya pun gelagapan. Javier sejenak menatap Anaya, lalu menatap Jenn

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 45

    Anaya melangkah pelan mendekati tempat tidur, memastikan langkahnya tidak menimbulkan suara. Javier tertidur pulas, wajahnya tenang seolah tidak terjadi apa-apa sejak semalam. Rambutnya sedikit berantakan, dan dadanya naik turun perlahan. Anaya berdiri di sisi tempat tidur, memandang pria itu cukup lama. Senyuman lembut muncul di wajahnya. “Kak Javier…” bisiknya pelan, nyaris tidak terdengar. Tangannya terulur, mengusap lembut wajah Javier. Jemarinya menyentuh garis rahang pria itu, bergerak pelan ke pipi yang halus. “Wajahmu selalu saja terlihat luar biasa…” gumamnya. Dia benar-benar mengagumi setiap detail pada diri Javier, mulai dari matanya yang dalam, hidungnya yang tegas, hingga postur tubuhnya yang gagah dan memikat. Tidak heran banyak wanita terpikat padanya. Dan Anaya, dia sudah terlalu jauh jatuh cinta. Perlahan, Anaya mulai menunduk, lalu mengecup lembut pipi Javier.

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 44

    Jenn mengerutkan keningnya. “Barusan dia bilang apa, sih?” Javier sudah mulai tertidur. “Ah, terserah dia sama lah. Intinya, aku harus cari cara supaya dia sendiri yang memutuskan kontrak di antara kita berdua.” Jenn pun kembali melihat Javier. Pria itu masih menggunakan sepatu, jas, dan dasi sehingga terpaksa dia melepaskan semua itu lebih dulu. Begitu urusan sepatu selesai, Jenn kini bersiap membukakan dasi. Tapi, baru juga menyentuh dasi itu, Javier mencengkram tangan Jenn kuat-kuat. Jenn terkejut. “Tuan, lepaskan! Anda ini—” “Ayah... kau tidak boleh melakukan itu. Jangan... jangan lakukan itu, aku tidak punya siapapun lagi. Aku mohon... jangan tinggalkan aku...” Jenn pun terdiam mendengar itu. Dia juga melihat bagimana Javier yang nampak gelisah, dan berkeringat dingin. Pria yang selalu berekspresi dingin di hadapannya itu ternyata bisa terlihat sangat ketakutan seperti ini. Je

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status