Share

Bab 19

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-22 22:08:50

Udara masih terasa tegang saat Jenn melangkah menjauh dari kerumunan di pinggir kolam bersama Javier. Gaunnya berat oleh air, rambutnya menempel di wajah, dan jiwanya masih gemetar akibat peristiwa tadi.

“Tunggu!”

Namun langkah kaki mereka berdua terhenti ketika seseorang memanggil mereka dengan suara berat dan penuh wibawa.

“Maaf… kalian berdua.”

Javier dan Jenn pun spontan membalikkan tubuh mereka.

Seorang pria tua dengan rambut putih rapi, mengenakan setelan jas mahal dan berjalan dengan tongkat berlapis emas, berdiri tidak jauh dari mereka. Sorot matanya tajam namun penuh kebijaksanaan. Di sekelilingnya, para tamu langsung bergumam pelan menyebut nama pria itu dengan hormat, ‘Theodore Jack Ronald’, sosok legendaris dalam dunia bisnis, sekaligus orang yang sangat jarang muncul di depan publik.

Javier mengerutkan kening. Wajah pria itu memang terasa familiar, dan baru kini dia sadar siapa yang sedang berdiri di hadapannya. Spontan, Javier hendak melangkah maju dan membuka mul
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 47

    Menjelang sore, langkah kaki Javier terdengar memasuki rumah lebih cepat dari biasanya. Biasanya, ia baru pulang malam hari dengan wajah lelah. Jenn yang duduk di taman samping rumah sempat melirik sekilas, berpikir acuh, “Cepat sekali pulang, mungkin dia terlalu mengkhawatirkan Anaya.” Tapi ia tidak ambil pusing dan kembali fokus untuk duduk santai sambil melamun. Memikirkan bagaimana masa depannya jauh lebih penting. Tidak lama kemudian, suara tawa dan obrolan pria terdengar dari arah pintu depan. Dua pria itu nampak seumuran dengan Javier, masuk ke rumah dengan langkah santai dan ekspresi yang akrab. Yang satu berpenampilan elegan bernama Michael, dan yang satu lagi lebih cuek dan sporty bernama Johnson. Keduanya adalah sahabat lama Javier yang baru kembali dari luar negeri. Anaya, Gadis itu turun dari lantai atas, langsung menghampiri Javier dengan senyuman yang cerah. “Kak, hari ini pulang cepat sekali?” tanyanya pelan. Javier mengangguk, lalu menoleh pada kedua

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 46

    Jenn tersenyum kesal. Ia pun menceburkan dirinya ke dalam kolam ‘byurr’, semua orang keheranan. “Jenn, kau sudah gila!” ucap Javier yang reflek. Berbeda dengan Anaya, Jenn bisa berdiri tegak. Air di kolam itu hanya sebatas leher. Semua orang masih menatap bingung. “Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan, Jenn?!” tanya Javier yang semakin kesal. Jenn tersenyum dengan ekspresi yang kesal. “Anaya lebih tinggi dari pada aku. Kami sama-sama tidak bisa berenang. Aku masih bisa berdiri dan bernapas, hanya tinggal pelan-pelan ke tepian dan bangkit dari kolam. Jadi... kenapa kau tadi terus berteriak dan tidak mencoba untuk berdiri, Anaya?” Javier terdiam. Nyonya besar pun tersenyum sinis. Anaya pun gelagapan. Javier sejenak menatap Anaya, lalu menatap Jenn

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 45

    Anaya melangkah pelan mendekati tempat tidur, memastikan langkahnya tidak menimbulkan suara. Javier tertidur pulas, wajahnya tenang seolah tidak terjadi apa-apa sejak semalam. Rambutnya sedikit berantakan, dan dadanya naik turun perlahan. Anaya berdiri di sisi tempat tidur, memandang pria itu cukup lama. Senyuman lembut muncul di wajahnya. “Kak Javier…” bisiknya pelan, nyaris tidak terdengar. Tangannya terulur, mengusap lembut wajah Javier. Jemarinya menyentuh garis rahang pria itu, bergerak pelan ke pipi yang halus. “Wajahmu selalu saja terlihat luar biasa…” gumamnya. Dia benar-benar mengagumi setiap detail pada diri Javier, mulai dari matanya yang dalam, hidungnya yang tegas, hingga postur tubuhnya yang gagah dan memikat. Tidak heran banyak wanita terpikat padanya. Dan Anaya, dia sudah terlalu jauh jatuh cinta. Perlahan, Anaya mulai menunduk, lalu mengecup lembut pipi Javier.

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 44

    Jenn mengerutkan keningnya. “Barusan dia bilang apa, sih?” Javier sudah mulai tertidur. “Ah, terserah dia sama lah. Intinya, aku harus cari cara supaya dia sendiri yang memutuskan kontrak di antara kita berdua.” Jenn pun kembali melihat Javier. Pria itu masih menggunakan sepatu, jas, dan dasi sehingga terpaksa dia melepaskan semua itu lebih dulu. Begitu urusan sepatu selesai, Jenn kini bersiap membukakan dasi. Tapi, baru juga menyentuh dasi itu, Javier mencengkram tangan Jenn kuat-kuat. Jenn terkejut. “Tuan, lepaskan! Anda ini—” “Ayah... kau tidak boleh melakukan itu. Jangan... jangan lakukan itu, aku tidak punya siapapun lagi. Aku mohon... jangan tinggalkan aku...” Jenn pun terdiam mendengar itu. Dia juga melihat bagimana Javier yang nampak gelisah, dan berkeringat dingin. Pria yang selalu berekspresi dingin di hadapannya itu ternyata bisa terlihat sangat ketakutan seperti ini. Je

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 43

    Pagi itu, setelah Javier bersiap dia langsung pergi ke kantor, meninggalkan Jenn di kamar begitu saja. Jenn sendiri merasa begitu kesal, tapi ingin melampiaskan amarah juga percuma karena orangnya tidak ada lagi di rumah. Tubuhnya remuk redam, kakinya gemetar saat berdiri. “Gila... penyiksaan macam apa ini? Apa makhluk bernama pria itu memang seperti ini? Setiap kali kesal langsung saja menyetubuhi wanita?” Jenn tertatih saat menuju ke kamar mandi. Padahal dia sudah mandi, tapi harus mandi lagi gara-gara Javier. Hari ini, Jenn benar-benar akan terus berada di dalam kamar untuk istirahat. Makan juga akan dia minta dengan pelayan rumah. “Harus memulihkan tenaga,” gumam Jenn. Benar saja, seharian Jenn benar-benar berada di dalam kamar. Makan siang pun menjelang sore. Ia meminta pelayan rumah untuk mengantarkan padanya. Beberapa jam kemudian. Malam itu suasana rumah terasa tenang… hingga suara mobil Javier terdengar memasuki halaman. Anaya yang sudah menunggu

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 42

    “Kak Jenn!” teriak Anaya yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka barusan. “Jadi... jadi kalian berdua bersekongkol untuk menyingkirkan ku?!” Nyonya besar hanya membuang napas, tidak peduli dengan Anaya. Jenn agak terkejut, tapi dia juga tidak banyak bereaksi karena begitu mengatakan itu, Anaya langsung berlari. Entah pergi ke mana, Jenn juga tidak ingin terlalu peduli. Lihatlah... kartu yang berisi uang masih tergeletak di meja, siapa yang tidak mau ambil? Jenn bersiap mengulurkan tangan, tapi belum juga tergapai, Anaya sudah kembali datang. Kali ini membawa Javier. Terpaksa Jenn menarik tangannya, berat hati sekali. “Lihat, kak. Kartu itu masih di meja!” tunjuk Anaya pada kartu itu. Jenn pun menghela napas menahan kesal. Padahal sedikit lagi dia bisa menambah uangnya. “Mereka benar-benar ingin bekerja sama untuk menyingkirkan ku dari rumah ini!”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status