Share

Bab 51 : Terlambat Menjemput

Bu Fatma tersenyum di sana sembari mengacak rambut si bocah tampan.

"Bunda kenapa telat, sih?" rajuknya padaku.

"Iya, Bunda gak sengaja ketiduran tadi," ujarku penuh penyesalan.

Ia mengerucutkan bibirnya.

"Bu, maaf ya ...," ucapku pada Bu Fatma.

"Iya, Bunda," sahutnya.

"Makasih banyak." Aku menjabat tangan Bu Fatma dan kami pun pamit.

"Ivan mau apa, nanti Bunda beliin." Aku mencoba merayu bocah itu agar mau tersenyum. Wajahnya kini terlihat masam.

"Aku mau ke kantor Ayah!" katanya.

Haduh! Aku tidak pernah ke kantor Bang Aldin sama sekali. Hanya tahu nama CV–nya saja. "Hmm ... Bunda gak tahu jelas alamat kantor Ayah. Kalau Pak supirnya nanya, Bunda gak bisa jawab."

"Aku tahu!" kilahnya.

"Mmm ... oke. Kita ke sana, deh!" Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba ke sana. Daripada bocah ini terus ngambek.

Aku lalu memesan taksi online dan menulis alamat yang dituju. Ternyata ketika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status