Share

Bab 8. Bercak Merah

Nadia membuka matanya perlahan. Gadis itu merasakan nyeri di sekujur tubuhnya, tapi rasa nyeri yang paling kentara berasal dari area intimnya.

"Ugh … sakit," lirihnya.

Samar, dia menatap ruangan yang tak asing, namun juga tak terlalu akrab. Suara deru napas seseorang membuatnya menoleh ke samping. Seketika, matanya membulat.

Pria tampan itu masih memejamkan matanya rapat. Jantung Nadia berdetak semakin kencang. Apa ini semua? Pikirnya.

Dia bukan gadis bodoh. Mereka kini berada di ranjang yang sama!

Wajah Nadia mulai memucat seolah darah dikuras habis dari tubuhnya. Dia lantas memeriksa tubuhnya dan kembali terkejut ketika sadar tak ada sehelai benang pun yang melekat di kulitnya.

Wajah Nadia seketika jadi pias. Ingatan kemarin malam kembali muncul dan membuatnya hampir berteriak.

'Ini nggak mungkin,' batinnya lagi sambil menggigit bibirnya.

Perlahan, Nadia menyibakkan selimut dan duduk di sisi ranjang. Dia meremas sprei dengan perasaan yang campur aduk. Bisa dilihat, kulitnya kini dihi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renytha Daipaha
bagus amat
goodnovel comment avatar
La la
penasaran ma ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status