Share

Bab 6

Penulis: Masatha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-06 00:51:12

Apakah Amanda baik-baik saja saat menjebak adik serta suaminya sendiri untuk menghabiskan malam bersama? Tentu saja tidak. Hatinya begitu hancur telah mengkhianati mereka berdua. Dia juga cemburu.

Tetapi Amanda tidak punya pilihan lain. Dia terlalu mencintai Satya. Apapun yang terjadi dia akan mempertahankan lelaki tersebut. Dan demi menjamin keharmonisan keluarga dia harus melakukan ini, membuktikan jika dirinya ada gadis polos yang suci seperti yang selama ini dia tunjukkan pada Satya.

Bukannya Amanda tidak mempercayai cinta tulus dari Satya, melainkan dunia mereka sangat berbeda. 

Satya terlahir dari keluarga terhormat, meskipun kaya raya dan memiliki paras yang tampan tetapi Satya lelaki yang menjunjung tinggi kehormatan dirinya. Satya bukan lelaki sembarangan yang mau menyentuh perempuan lain. 

Bahkan selama Amanda dan Satya berpacaran, mereka belum pernah sama sekali berciuman. Bahkan saling bersentuhan tangan saja teramat jarang. 

Lalu bagaimana jadinya jika nanti saat malam pertama Satya mendapati istrinya tidak suci lagi? Tentu saja akan sangat kecewa. Karena Amanda mengaku jika dirinya belum pernah pacaran sama sekali. 

"Maaf ya sudah membuat kamu menunggu lama. Teman aku orang sibuk makanya datang terlambat dan besok pagi sudah harus kembali ke luar negeri," ucap Satya merasa bersalah.

"Iya, tidak apa-apa. Santai saja. Ayo makan, kamu belum makan malam bukan?" balas Amanda dengan lembut.

"Iya, Terima kasih. Aku sangat bersyukur memiliki istri yang pengertian dan baik hati seperti kamu," ucap Satya.

"Aku juga merasa sangat bahagia," tutur Amanda malu-malu.

Usai makan malam, mereka pun berjalan menuju ke kamar pengantin.

"Amanda, kenapa kamu terlihat gugup?" tanya Satya memandang penuh cinta.

"Eh, tidak apa-apa," jawab Amanda.

"Aku paham, kamu pasti malu bukan? Akupun juga sama, apalagi ini malam pertama bagi kita dan kita berdua juga sama-sama belum pernah pacaran sebelumnya," tutur Satya.

"Aku sangat malu, bolehkah aku meminta sesuatu?" tanya Amanda memberikan senyuman mempesonanya.

"Boleh, mau minta apa?" tanya Satya heran.

"Aku ingin memberikan kamu kejutan, jadi aku mohon kamu mandi di kamar yang sebelah ya? Nanti kalau sudah selesai kamu langsung masuk aja ke kamar sini," pinta Amanda.

"Oh, oke," jawab Satya pasrah. Lelaki itu paham pasti istrinya sedang bersiap-siap terlebih dahulu.

*

*

*

Satya tak habis pikir dengan istrinya, karena malu dan ingin memberinya kejutan sampai membuat dirinya mandi di kamar yang berbeda. Tetapi tidak apa-apa, Satya sama sekali tidak merasa keberatan.

Usai mandi, Satya berpindah ke kamar pengantinnya. Tetapi begitu dirinya membuka pintu kamarnya lampunya remang-remang.

"Amanda ... Amanda ... Kenapa kamarnya tidak terang? Kamu malu ya? Kalau masih belum siap —hmppp"

Tiba-tiba saja Satya terkejut mendapat serangan mendadak dari seseorang yang dia kira istrinya. Satya memang tidak bisa melihat wajah perempuan itu dengan jelas. Tetapi dia yakin itu Amanda sebab tercium aroma wangi parfum yang dia belikan saat dirinya ke Paris beberapa hari yang lalu sebagai hadiah.

Karena sudah halal, makanya Satya membalas setiap kecupan yang seseorang dia anggap sebagai istrinya itu dengan senang hati.

Satya sama sekali tidak bisa membedakan jika perempuan yang saat ini berada di bawah tubuhnya itu bukan Amanda, karena memang belum pernah menyentuh tubuh Amanda sebelumnya. 

Malam yang panjang itu menjadi malam panas yang penuh bergairah. Keduanya seolah tiada rasa lelah menikmati manisnya surga dunia. 

Satya sangat puas, karena menikahi perempuan yang masih suci sementara jaman sekarang ada begitu banyak perempuan yang tidak perawan karena bebasnya pergaulan. 

Satya semakin mencintai dan menghormati istrinya. Karena meskipun Amanda adalah artis besar yang hidup di dalam keglamoran tapi bisa menjaga diri dengan baik.

Di sisi lain, dari luar pintu ada seorang perempuan yang sedang menangis. Tidak lain adalah Amanda sendiri, hatinya terasa seperti tercabik-cabik sebab merelakan suaminya tidur dengan adiknya sendiri.

Diajeng pun memeluk putri kesayangannya, tahu jika saat ini Amanda tidak baik-baik saja.

"Jangan di sini, nanti kamu bisa masuk angin. Ayo istirahat di dalam kamar, besok pagi sebelum Satya bangun sudah harus menggantikan posisi Adinda. Jangan sampai ketahuan," bujuk Diajeng.

"Iya, Ibu," jawab Amanda.

"Kita tidak salah pilih mengorbankan Adinda, karena jika perempuan lain pasti malah akan merebut Satya. Kalau Adinda tidak akan mungkin merebut orang yang kamu cintai."

"Aku tahu, Ibu. Tapi tetap saja hati aku sakit, padahal semua ini ulah aku sendiri."

"Anggap saja semua ini impas, sehingga kamu tidak perlu merasa bersalah pada Satya karena kamu sudah tidak suci lagi, sebab dia sudah tidur duluan dengan orang lain," bujuk Diajeng.

"Ibu benar, aku tidak pantas untuk sakit hati. Karena sebelum ini aku juga sudah tidur dengan banyak pria," ujar Amanda." Tapi bagaimana jika besok Adinda marah?" 

"Kita sudah mengenal Adikmu dengan baik, dia terlalu baik hati dan tidak akan mungkin betah marah berlama-lama," balas Diajeng.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pengganti Di Malam Pertama    Bab 40

    Betapa selama ini Adinda sudah banyak menelan pil pahit, itulah kenapa Satya berusaha untuk membahagiakan sang istri agar bisa melupakan masa lalu. "Kenapa mataku ditutup?" tanya Adinda heran. "Tunggu sebentar," pinta Satya.Hari ini memang bukan ulang tahun Adinda, tetapi Satya memberikan surprise berupa banyak hadiah dari kalung, bunga, kue dan juga boneka. Satya tahu, jika selama ini selalu dibeda-bedakan oleh ibunya. Adinda yang sederhana tidak pernah meminta apapun, memakai baju pun pasti bekas milik kakaknya.Setelah semua siap di atas meja, Satya pun mengajak istrinya pindah duduk di sofa. "Sekarang baru boleh buka matanya," tutur Satya.Adinda melepaskan penutup mata secara perlahan, setelah melihat apa yang ada dihadapannya diapun sampai menganga. "Apa ini? Kenapa ada banyak hadiah?" tanya Adinda heran."Ini hadiah untuk istri dan seorang mama yang hebat seperti kamu. Terima kasih sudah merawat aku dan anakku dengan baik," ucap Satya memeluk sang istri penuh kasih sayang

  • Pengganti Di Malam Pertama    Bab 39

    Andika kini sudah berusia empat bulan, anak tampan itu sudah mulai bisa tertawa menggemaskan. Satya yang dulu suka pergi keluar kota, kini tidak betah lama-lama meninggalkan rumah. Tentu karena ada istri dan putranya yang selalu dia rindukan. Malam ini adalah malam ulang tahun Adinda, itulah kenapa Satya sepulang bekerja dari kantor mampir ke toko perhiasan untuk membelikan istrinya hadiah berupa kalung berlian. Bahkan saat melewati tokonoakaian dalam, Satya melihat lingeri warna merah muda. Satya sudah bisa membayangkan jika istrinya memakai itu pasti akan sangat cantik.Selain itu dia juga sudah memesan kue ulang tahun. Malam ini—dia ingin memberikan kejutan. Tetapi sesampainya di rumah, bukan sambutan manis seperti biasa yang dia dapatkan. Melainkan tatapan dingin dari sang istri yang membuat Satya merasa heran.Satya mengira jika Adinda marah karena dia pulang telat, itulah kenapa Satya pura-pura tidak menyadari jika istrinya tengah kesal. "Kamu sudah makan malam?" tanya Satya

  • Pengganti Di Malam Pertama    Bab 38

    Di gundukan tanah pemakaman yang belum kering, Adinda menaburkan bunga untuk tempat peristirahatan terakhir kakaknya. Nyatanya dia menangis setelah kepergian Amanda, meski luka kecewa itu juga belum sembuh secara total. "Kak, aku tahu jadi kamu pasti sakit. Karena orang yang kamu cintai kini malah menjadi suami adikmu sendiri. Tapi aku tidak menyangka kamu akan senekat ini, mengakhiri hidup dengan cara yang tragis. Andai kamu tahu, meskipun aku dulu selalu iri karena kamu mendapat perhatian lebih dari ibu tapi aku juga menyayangimu. Aku selalu berharap kamu hidup bahagia, tapi kamu sendiri yang memilih jalan salah," gumam Adinda sembari meneteskan air matanya. Satya yang berada di sisi Adinda hanya diam saja, sudah tidak ada hal yang ingin dikatakan pada mantan istrinya—Amanda. Karena memang semuanya sudah selesai.Kalau dikatakan apakah kini Satya bisa move on sepenuhnya dari Amanda? Jawabannya adalah iya. Cinta Satya hanya untuk istri dan putranya semata."Adinda, ayo kita pulang

  • Pengganti Di Malam Pertama    Bab 37

    Setelah mendengar jikalau Adinda menerima lamaran dari Satya. Prilly dan juga Rangga saling berpelukan dengan perasaan bahagia, bibir keduanya tidak henti mengucapkan syukur kepada pemilik alam semesta yang sudah membuat hati Adinda luluh akan perhatian Satya.Apalagi Mahardika, sebagai seorang ayah sampai sujud syukur karena akhirnya Adinda mau membuka hati. Dengan begini beban di hati Mahardika telah hilang.Satya tidak pernah menduga jikalau Adinda akan menerima lamaran darinya kali ini, Satya merasa sangat bahagia sekali dia segera beranjak menghampiri bayi mungil yang kini ada di dekapan ibunya.Satya berulang kali mencium. pipi gembul Andika. Bayi kecil itu bergeliat karena merasakan geli akibat ciuman papanya yang bertubi-tubi."Sudah Mas, nanti Andika bangun," kata Adinda menegur calon suaminya tersebut dengan suara yang terdengar rendah."Aku sangat bahagia, Adinda. Terima kasih, ucap Satya.Saking bahagianya, tadi Satya reflek ingin memeluk Adinda. Karena sadar jika mereka

  • Pengganti Di Malam Pertama    Bab 36

    Beberapa hari merawat Andika, sekarang Satya sudah tidak canggung lagi menggendong putranya dan nampak begitu luwes.“Kasihan dia habis menangis tadi, pasti karena karena ASI aku nggak lancar," ucap Adinda sedih, merasa bersalah sebagai seorang ibu tidak bisa memberikan yang terbaik."Aku sudah membelikan kamu vitamin penyubur ASI. Ayo aku suapi makan, Mama sudah memasak sayuran daun katuk yang juga bagus buat ASI."kata Satya dengan menatap Andika dan detik berikutnya dia mulai mengalihkan pandangan pada Adinda yang kini sedang mendekap bayi mereka."Iya, aku bisa makan sendiri. Kamu sebaiknya gendong Andika saja, dia kalau di taruh di tempat tidur menangis," cicit Adinda.Suara ketukan pintu dari luar ruangan ini mengalihkan perhatian mereka berdua dari bayi mungil itu. Satya dan juga Adinda menatap ke arah Dokter yang baru saja berjalan masuk ke dalam ruangan ini.Dokter tersebut segera memeriksa kondisi Adinda. “Bagainana keadaan istri saya dokter?” tanya Satya setelah dia berdi

  • Pengganti Di Malam Pertama    Bab 35

    Usai mengadzani anak lelakinya, Satya keluar ruangan karena gantian dengan mamanya yang ingin melihat cucunya. Satya pagi tadi datang ke Yogyakarta bersama mamanya.Sebenarnya Satya ingin menjaga Adinda, tetapi Mahardika terus membujuknya untuk makan terlebih dahulu. Karena memang sejak pagi ini Satya belum makan, lebih tepatnya tidak nafsu makan. Tetapi bukannya ke kantin, Satya malah merokok di luar rumah sakit. Dia nampak frustrasi.“Satya, kenapa kamu malah di sini?" tanya wanita paruh baya itu sembari menatap ke arah putranya yang baru saja mematikan rokoknya.“Aku tidak nafsu makan, Ma."“Ada apa? Bukankah kamu seharusnya senang karena anak kamu sudah lahir dengan selamat?"” tanya Haryani yang bisa melihat kecemasan di wajah putranya tersebut.“Aku tidak tahu, kenapa hati ini tiba-tiba merasa cemas. Aku takut karena sampai detik ini Adinda masih menolak aku. Ma, aku takut kalau Adinda nanti menikah dengan lelaki lain, terus anak aku memanggil lelaki lain sebagai papa, aku sungg

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status