Share

Bab 8

Saat Kyra melihat jelas siapa orang itu, dia langsung mengepalkan tangan dengan erat dan tebersit tatapan sinis di matanya. Ternyata dia yang terlalu berharap, mana mungkin Deven akan datang?

Jika Deven memang tidak ingin melihatnya menderita, Keluarga Scott tidak akan berakhir seperti ini hari ini. Kyra merasa sangat frustrasi menatap Irish yang berdiri di hadapannya ini. Dulunya Irish adalah sahabat terbaiknya, tapi kelakuannya ternyata begitu menjijikkan.

Riasan Irish sangat menor. Dia mengenakan busana bermerek dan sepatu hak tinggi yang elegan, tersenyum tipis sambil berkata, "Wah, bukannya ini putri kesayangan dan kebanggaan Keluarga Scott? Ternyata ada juga saatnya kamu berlutut dan memohon sama orang? Seingatku, kamu bahkan nggak pernah sehina ini saat suamimu mengabaikanmu dan memaksamu untuk bercerai?"

"Minggir sana!" Kyra hanya melontarkan sepatah kata dengan ketus tanpa meliriknya sama sekali.

"Wah, sudah mau jadi dicampakkan saja masih sesombong itu? Kyra, aku paling benci melihatmu bersikap angkuh seolah-olah aku ini pengikutmu. Aku mau kamu melihat sendiri bagaimana aku menggoda suamimu sampai jadi milikku."

"Suamimu bilang, kamu seperti ikan mati di atas ranjang. Nggak ada rasanya sama sekali. Sebagai wanita, kamu bahkan gagal mempertahankan suamimu."

Irish memang sengaja memprovokasi Kyra karena ingin melihatnya kesal setengah mati. Namun, Kyra justru tidak bersikap sesuai dengan yang diharapkannya. Dia hanya berkata dengan tenang, "Kamu mau pergi sendiri atau aku yang harus telepon suamiku untuk menjemputmu?"

"Kamu! Tunggu saja, aku akan beri pelajaran padamu!" Irish merasa kesal karena gagal membuat Kyra marah. Dia mengentakkan kaki dan merapikan mantel bulu di tubuhnya, lalu berjalan masuk ke Grup Scott. "Carikan wartawan secepatnya! Suruh mereka datang ke depan gedung Grup Scott!"

Kyra awalnya mengira salju ini akan berhenti tidak lama lagi. Namun sebaliknya, salju ini justru semakin lama semakin lebat. Deven jelas sekali ingin mempermalukan Nelson dengan menyuruh Kyra berlutut di tengah salju. Sebab, Mia sangat menyukai salju dan Nelson juga ikut menyukai hobi istrinya. Mungkin juga Deven melakukan semua ini karena membenci Kyra dan seluruh keluarganya.

Kyra berlutut hingga kakinya terasa sakit dan kesemutan. Kepingan salju yang dingin mencair dan menembus celana panjang yang dikenakannya. Rasa dingin dari lelehan salju merasuk hingga ke tulang-tulangnya.

Klik, klak ....

Seiring dengan suara langkah sepatu hak tinggi itu, Kyra pun menengadahkan kepalanya. Irish keluar dari gedung Grup Scott sambil menggandeng lengan suaminya. Saat mereka berpacaran dulu, Kyra juga ingin sekali bergandengan seperti ini dengan Deven. Namun Deven selalu menolaknya, apalagi saat berada di depan publik.

Kyra selalu mengira bahwa Deven menolak hal itu karena merasa gengsi dan takut akan dicap sebagai pria yang mengandalkan istrinya. Ternyata semua itu hanyalah alasan yang dicarinya sendiri untuk Deven. Semua hal yang tidak bisa dilakukan Kyra sebelumnya, sekarang Deven malah melakukannya dengan senang hati bersama Irish.

Kyra memandang kedua orang itu dengan lekat-lekat. Saat berdiri berdampingan, kedua orang itu memang terlihat sangat cocok. Yang lebih ironisnya lagi adalah, Deven bahkan mengenakan mantel yang dihadiahkan Kyra saat bersama Irish.

Irish membawakan payung besar untuk melindungi Deven dari salju. Deven juga memperhatikan Kyra yang kini sedang berlutut di tengah salju. Awalnya dia mengira Kyra sudah pergi, ternyata wanita itu masih berlutut di sini.

Pada saat ini juga, muncul lima sampai enam mobil van yang berhenti di depan gedung Grup Scott. Beberapa wartawan turun dari mobil itu dan mulai mengarahkan kamera mereka kepada Kyra. Sebelum Kyra sempat bereaksi, dia sudah dikerumuni para wartawan.

"Deven ...," teriaknya meminta pertolongan. Namun, suaranya hilang diterpa angin. Lantaran takut Deven tidak mendengarnya, Kyra menaikkan volume suaranya dengan lebih keras lagi, "Deven! Tolong aku! Deven ...."

'Jangan tinggalkan aku! Jangan tinggalkan aku dengan dikerumuni wartawan seperti ini!' teriaknya dalam hati.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status