Share

pergi dan bersembunyi

Author: Nana
last update Huling Na-update: 2025-05-09 23:21:20

BAB 24

“Lalu apakah harus menginap di rumah sakit atau?” Andrew memandang dokter spesialis kandungan yang ada di hadapannya.

Tersenyum, dokter itu menggeleng. “Tidak perlu. Bawa dia ke tempat yang bisa membuatnya tenang dan nyaman.”

Andrew mengangguk.

“Yang paling penting, jangan sampai dia stres berlebihan,” lanjut dokter itu.

Andrew jadi bingung harus membawa Arra kemana sekarang. Tempat paling aman adalah rumahnya tapi kemungkinan untuk Eiden kembali muncul sangat besar, sebab belum ada kabar pasti apakah pria arogan itu sudah meninggalkan desa werdho atau belum.

Mondar mandir Andrew di kamar rawat menunggu Arra siuman, sembari otaknya memikirkan tempat yang cocok untuk wanita itu bermalam. Dan tak berapa lama, Arra membuka matanya.

“Dokter Andrew ...,” ucapnya lirih.

“Arra ... Akhirnya sudah sadar.” Andrew mendekat.

“Aku_” Belum selesai Arra bicara, Andrew meletakkan telunjuknya di depan bibir wanita itu.

“Sesuai janjiku, kau aman bersamaku. Jangan takut.”

“Lalu dia?” Maksud Arrr
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   One night stand

    Bab 1 “Oh, my God!” Arra terbangun dan mendapati dirinya berada di sebuah kamar hotel yang mewah. Gadis itu kebingungan, bertanya-tanya kenapa dia bisa berada di tempat itu. Tak hanya tempat, ternyata yang lebih membingungkan lagi adalah dia tak mengenakan sehelai pun pakaian. Tubuhnya hanya tertutup oleh selimut putih kamar hotel. Arra langsung terbelalak menyadari keadaannya. Dia hendak bangkit dari ranjang, tapi gerakannya terhenti, saat seseorang membuka pintu kamar mandi. Sungguh mengejutkan! seorang pria dengan dada bidang dan body sixpack keluar hanya memakai handuk di pinggang. Melihat itu, Arra reflek menutup wajahnya dan menundukkan kepala. Melihat tingkah Arra, pria itu malah tersenyum. “Sekarang baru ditutup, padahal tadi malam kau tidak hanya melihat tapi juga menikmatinya,” oloknya, dengan santai dia duduk di sisi Arra masih tanpa mengenakan pakaian. Mendengar dia bicara, Arra memberanikan diri mengangkat wajah untuk memandang pria di sampingnya. “A-apa maksu

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Mengejarnya

    BAB 2 “S-selamat pagi, anda siapa? Dan kenapa menunggu saya?” tanya Arra ragu-ragu. Matanya memindai penampilan Hardy dari atas sampai bawah. “Akan saya jelaskan nanti setelah anda sarapan. Mari Nona, silahkan ikut saya.” Pria itu merentangkan sebelah tangannya ke samping dengan badan agak membungkuk. “Silahkan anda pesan menu yang anda inginkan. Saya akan menelepon Tuan Eiden untuk melapor bahwa anda sudah bersama saya.” Pria itu berbalik setelah mengantarkan Arra ke ruangan VVIP restoran. Saat Hardy mengeluarkan ponsel dan meninggalkan Arra untuk menghubungi Eiden, kaki Arra segera melangkah dan menghilang dari restoran tersebut. “Tuan ... Nona itu sudah bersama saya. Selain memberinya cek, apa lagi yang harus saya lakukan?” “Antar dia ke apartemennya! Pekan depan jemput dia kembali ke hotel. Mulai hari ini dan seterusnya, semua kebutuhannya aku yang tanggung. Pastikan dia berhenti bekerja!” Eiden memberi perintah dengan jelas. “Baik, Tuan.” Panggilan berakhir, Hardy

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Tragedi berdarah

    BAB 3 Orang tua Arra sudah terkulai lemas usai dihajar para penagih hutang. “Sita ponselnya, dan ikat mereka dengan kencang agar tidak bisa kabur.” Pria yang separuh wajahnya terdapat bekas luka itu memberi perintah kepada bawahannya. “Siap, Boss ... Tapi apa mungkin anak mereka benar-benar akan datang?” tanya salah seorang. “Pasti! Anak itu teramat menyayangi dua lansia tidak berguna ini!” Usai menjawab pria yang dipanggil boss itu keluar disusul oleh anak buahnya. Seperginya mereka, Kelly, ibu Arra, menatap suaminya iba. Tak tega dia melihat wajah Bruce yang sudah babak belur, bahkan sudut bibirnya robek. “Bruce ... Sebenarnya siapa mereka? Tidak mungkin hanya karena kau punya hutang, mereka sampai menculik dan bahkan mengancam untuk membunuh.” Kelly tahu suaminya pernah berhutang kepada rentenir untuk membiayai kuliah Arra, dan sampai sekarang hutang itu belum lunas sebab pemasukan mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tapi, seingatnya wajah rentenir yang s

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Dia lah dalangnya

    BAB 4 Arra membuka mata dan mendapati dirinya berada di tempat asing. Dia pikir para rentenir itu juga menangkapnya. Tapi tidak, sebab tempat dia membuka mata sekarang justru terlihat mewah, berbanding terbalik dengan tempat ayah dan ibunya disekap. Menyebut ibu, Arra seketika bangkit dari tidurnya. Adegan saat ibunya ditembak terekam ulang. Tidak mungkin itu hanya mimpi, sebab Arra sempat ingat samar-samar saat tubuhnya digendong dan dimasukkan ke dalam mobil, dia mendengar suara tembakan bersahut-sahutan. “Kau sudah bangun?” Suara pria membuat Arra menolehkan kepala ke samping. “Kau?” Arra terkejut sebab orang itu adalah pria yang sudah menidurinya kemarin. “Hmm ....” Eiden menatap teduh wajah wanita yang seharian tadi membuatnya frustasi. “Maaf ... Tapi aku tidak ada urusan denganmu, sekarang biarkan aku pergi karena orang tuaku saat ini membutuhkanku.” Meski penasaran kenapa dia bisa ada di kamar pria ini, tapi Arra rasa itu tidak begitu penting. Keadaan orang tuanya teru

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Selamat! Kau akan jadi ibu, Nona

    BAB 5 Merasa hidupnya terancam, wanita itu buru-buru keluar dari kamar. Tidak hanya keluar kamar, Arra bertekad untuk pergi dari mansion detik ini juga. Marah ... Tentu saja Arra marah bahkan teramat, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Arra masih lebih sayang nyawanya untuk melakukan balas dendam sekarang. Arra berniat untuk mengumpulkan uang yang banyak, lalu pada akhirnya saat dirinya sudah memiliki kuasa dan uang, ia akan datang lagi menuntut balas akan kematian orang tuanya. “Nona mau kemana?” Security yang melihat Arra hendak keluar gerbang, menghampiri. “Aku ingin membeli beberapa camilan, bisa tolong bukakan pintu gerbangnya?” Arra sebisa mungkin bersikap normal. Kesedihan, kemarahan dan kekecewaannya dia tutupi dengan senyuman. Melihat keraguan di wajah security itu, Arra langsung bicara lagi, “Eiden sudah memberi izin, justru kau akan dapat masalah jika tidak membuka gerbangnya. Bosmu sedang banyak pekerjaan, jadi dia tidak bisa mengantarku seperti biasa.” Securit

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Pria baik atau jahat?

    BAB 6 "T-tidak mungkin!" Arra bergumam sendiri. Seketika bayangan seminggu yang lalu terekam ulang dalam ingatannya. Bagaimana dia mabuk sampai menghabiskan malam panas bersama Eiden. Pria itu sungguh biadab! Setelah tidur dengan Arra, dia lalu membunuh orang tua Arra. Dan sekarang, bisa-bisanya Arra hamil anaknya ... “Sebenarnya apa salahku padamu???” Arkh ... Rasanya Arra mau gila memikirkan ini. Selama seminggu Arra tinggal di mansion Eiden, pria itu bersikap sangat baik, bahkan teramat baik. Memberikannya kejutan setiap malam, entah itu dengan candle light dinner atau sekedar hadiah kecil. Maka saat mengingat perlakuan manis itu, rasanya Arra ingin kembali untuk memberitahukan kehamilannya. Tapi bayangan kematian sang ibu yang ditembak tepat di depan mata kepalanya, membuat Arra tak sudi walau hanya memikirkan pria jahat itu. Arra duduk di ranjang rumah sakit, meraba perutnya yang masih rata. "Baiklah, aku akan merawatmu. Tapi sebagai gantinya, kau harus memb

    Huling Na-update : 2025-04-09
  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Tentang Mia

    BAB 7 ‘Ah, sekalipun dia bukan pria baik, sepertinya dia hanya gila wanita. Bukan biadab yang tega membunuh orang seperti pria gila itu.' Arra bergumam dalam hati. Pria gila yang dia maksud tentu saja Eiden. Seseorang yang hampir membuatnya jatuh cinta namun seketika berubah menjadi benci. Bahkan teramat benci. Sebab menarik Arra ke dalam derita luar biasa dalam hidupnya. Arra menghela napas panjang, merasa sangat bodoh! Entah kenapa di setiap situasi, dia justru selalu membawa nama Eiden di pikirannya. Walau hanya sebatas membandingkan, tapi terus Arra mengingat pria itu tanpa dia sadari. "Bi ... Jangan paksa dia, biarkan Arra yang memilih sendiri. Lagipula, selama ini tak ada siapapun yang mau pakai kamar itu karena bekas orang mati." Tiba-tiba Andrew muncul, wajahnya terlihat sendu. "Tidak! Bukan begitu maksudku. Aku hanya merasa tidak pantas memakai kamar ini, karena aku bukan Mia, gadis kecil yang kalian sayang." Arra menunduk, dia tak berani menatap Andrew maupun Bi Mer

    Huling Na-update : 2025-04-09
  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Dokter bodoh!

    BAB 8 Mendengar kata ‘ingin sendiri’, Andrew langsung panik. Bayangan saat Mia tergeletak di lantai dengan pergelangan tangan penuh darah seketika memenuhi kepalanya. Andrew khawatir kalau sampai Arra melakukan hal bodoh seperti yang Mia lakukan. Membuka pintu, Andrew berlari masuk ke dalam. “Arra!” Melotot pria itu saat melihat Arra duduk berjongkok mengobrak-abrik isi koper, tanpa berbalut apapun. “Aaaa ....” Melihat seseorang mendobrak kamarnya, Arra reflek melemparkan barang yang dia pegang tepat mengenai kepala Andrew. “Dokter ... Kenapa kau masuk tidak mengetuk pintu?” Arra seketika menutupi dadanya tapi sial, bagian tubuhnya yang lain terekspose di hadapan Andrew. “A-aku kaget. Eh, maksudku, aku tadi khawatir kamu bilang ingin sendiri. Aku takut kamu –.” Arra berbalik badan membelakangi Andrew. “Dokter, jangan khawatir! Aku tidak seberani adikmu. Aku serius dengan ucapanku di rumah sakit tadi, kalau aku tak akan mati sendirian, kecuali ayah anak ini ikut bersa

    Huling Na-update : 2025-04-11

Pinakabagong kabanata

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   pergi dan bersembunyi

    BAB 24“Lalu apakah harus menginap di rumah sakit atau?” Andrew memandang dokter spesialis kandungan yang ada di hadapannya.Tersenyum, dokter itu menggeleng. “Tidak perlu. Bawa dia ke tempat yang bisa membuatnya tenang dan nyaman.”Andrew mengangguk.“Yang paling penting, jangan sampai dia stres berlebihan,” lanjut dokter itu.Andrew jadi bingung harus membawa Arra kemana sekarang. Tempat paling aman adalah rumahnya tapi kemungkinan untuk Eiden kembali muncul sangat besar, sebab belum ada kabar pasti apakah pria arogan itu sudah meninggalkan desa werdho atau belum.Mondar mandir Andrew di kamar rawat menunggu Arra siuman, sembari otaknya memikirkan tempat yang cocok untuk wanita itu bermalam. Dan tak berapa lama, Arra membuka matanya.“Dokter Andrew ...,” ucapnya lirih.“Arra ... Akhirnya sudah sadar.” Andrew mendekat.“Aku_” Belum selesai Arra bicara, Andrew meletakkan telunjuknya di depan bibir wanita itu.“Sesuai janjiku, kau aman bersamaku. Jangan takut.”“Lalu dia?” Maksud Arrr

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Diintai

    BAB 23 "Fuck! Kau menipuku." Eiden berteriak, sudah dari tadi dia kesal dan tak menemukan pelampiasan, sekarang dia merasa mendapatkan samsak bernyawa untuk melampiaskan emosi. Plak ... Tamparan keras Eiden berikan di pipi kiri wanita itu. Hardy yang melihat itu seketika menyemburkan es krim yang baru masuk ke mulutnya. 'Dasar lonte! Pantas saja dari tadi dia menolak untuk melepas maskernya.' Eiden tak memedulikan gigi wanita itu yang copot satu. "T-tuan ... Ampuni saya! Saya tak tahu bahwa anda adalah Tuan Eiden." Wanita itu menangis, kalau saja dia tahu bahwa yang ada di hadapannya adalah pemimpin D'trask, dia tak akan berani bermain-main dengannya. 'Sungguh sial! Aku pikir dia pria miskin tampan, aku tidak mengenalinya karena memakai masker,' ratap wanita itu. Namun tangisan wanita itu sama sekali tak membuat Eiden iba, pria itu justru mengabaikannya. Memberi tamparan sampai gigi wanita itu copot satu, adalah hukuman yang setimpal. Eiden bukan laki-laki pengecut yang suka be

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   BAB 22 - selamat atau mati?

    Bab 22 "Kau bercanda? Aku sedang mengejar Arra sekarang!" Eiden berteriak, marah. "Kalau hanya mirip, tidak usah lapor. Buang-buang waktu!" tambahnya dengan nada dingin, dia lalu mematikan telepon itu secara sepihak. Bisa gila dia kalau semua orang yang berbeda tempat melapor bahwa mereka melihat Arra. Ditambah lagi aroma di mobil membuatnya serasa ingin muntah. Eiden menutup hidung sembari tangan satunya mencari-cari masker. Hardy melirik lewat kaca spion. Bossnya sungguh sudah berubah, Hardy seperti tidak bisa mengenali. Bajunya lusuh seperti tak pernah disetrika, wajahnya kusut seperti tidak menyentuh air berhari-hari. 'Kasihan sekali Tuan Eiden, dia seperti boss muda yang stres karena kena tipu triliunan dolar.' "Kau! Lihatlah jalan di depan kosong, kenapa kau malah bergerak seperti keong?" Eiden menyadari bahwa asistennya sejak tadi memperhatikannya. "M

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Laporan tentang Arra

    BAB 21"Kau yakin?" "Yakin, Tuan. Tapi ...." "Kalau begitu, kejar dia. Kenapa kau malah meneleponku?!" Suara Eiden meninggi, bahkan dia tak memberi Hardy kesempatan untuk melanjutkan ucapannya. Sungguh kesal pria itu dengan tingkah asistennya, bisa-bisanya dia melapor di saat seharusnya dia langsung ambil tindakan. "Maaf, Tuan. Tapi anda sendiri yang bilang agar saya tidak perlu membawa mobil, jadi saya sekarang tidak punya kendaraan untuk mengejar." "Shit! Bodoh! Arkh ...." Kesal, Eiden mengepalkan tangannya dan memukul udara. 'Siapa yang bodoh, Tuan? Tentu bukan saya.' ingin rasanya Hardy menjawab. "Kau tunggu aku! Jangan sampai dia hilang dari pandanganmu." Eiden menutup sambungan teleponnya. "T-tapi, Tuan ...." Hardy ingin mengatakan bahwa wanita itu naik ker

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Niat untuk menumpang

    Bab 20 “Mungkin saja ‘kan? Memangnya kau tidak mau punya anak?” Andrew membuang muka, menutupi bahwa dia sedang sangat gugup sekarang. “Hahaha ....” Tertawa si penguasa arogan itu. “Menyusahkan, aku tidak mau kehidupan dan pekerjaanku terganggu karenanya,” lanjut Eiden dingin. Sedikitpun dia memang tak pernah berpikir untuk punya anak, bahkan merencanakannya saja tidak. Bukan apa-apa, mengingat status dan pekerjaannya terlalu beresiko kalau dia sampai punya anak. Para musuh pasti akan menjadikan anaknya sebagai sasaran. Namun jawaban Eiden barusan, justru menarik anggapan buruk di kepala Andrew. ‘Biadab! Pantas saja kau ingin melenyapkan Arra dan bayinya!’ geram Andrew. Pria itu mengepalkan tangannya. Sekarang dia mengerti kenapa Arra sampai pingsan karena ketakutan saat tahu Eiden datang ke rumahnya. Tak tahan lagi meladeni temannya yang teramat kejam itu, Andrew bangkit. “Aku sudah jelaskan s

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Keceplosan

    BAB 19"Ck! Mau apa lagi dia?!" Mau tak mau, Andrew menghentikan mobilnya. Beruntung kaca mobilnya gelap, jadi orang luar tak bisa mengintip ke dalam siapa saja penumpangnya. Andrew lantas menurunkan separuh kaca dan melongo keluar. "Tuan Eiden, anda belum pulang rupanya. Apa ada yang bisa saya bantu?" Andrew tersenyum. 'Cih! masih saja berpura-pura.'Eiden menundukkan kepalanya agar sejajar dengan Andrew, "Aku tidak akan pulang sebelum urusanku di sini selesai." Ketus dan dingin dia bicara. "Ya, itu terserah padamu. Maaf ... Tapi saya sedang buru-buru." Andrew tak punya banyak waktu untuk meladeni Eiden. Sekarang, dia hanya ingin segera sampai ke rumah sakit agar Arra lekas ditangani."Berhenti berbicara formal denganku!" Eiden berteriak. Tangannya bahkan memukul bagian atas body mobil Eiden. Andrew terkejut, tapi pria itu sangat pintar menutupi keterkejutannya. Alih-alih takut melihat kemarahan Eiden, pria itu justru melirik ke belakang lewat kaca spion, melihat Arra sudah sada

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Si pembohong

    BAB 18Setengah jam yang lalu, Eiden beserta empat anak buahnya keluar dari gerbang besar yang tak lain adalah kediaman keluarga Storm. Kendati Andrew Storm sudah tak memiliki orang tua, tapi tak ada satupun orang berani menyinggungnya. Dia memiliki pengaruh besar untuk kehidupan orang-orang di Amareka, sebab selain memiliki harta dan kekuasaan, dia memiliki bakat yang jarang dimiliki orang lain. Keahliannya dalam mengobati orang sakit bahkan yang kritis sekalipun, sudah tak perlu diragukan lagi. Itulah sebabnya hampir semua kalangan tak ada yang berani mencari masalah dengannya. Dan rupanya hal itu juga berlaku untuk Eiden, sang penguasa kota yang merupakan pimpinan D'trask. "Brengsek! Sialan! Apa dia sudah lupa, siapa yang melindunginya saat dulu masih sekolah?!" Eiden memaki Andrew. Sesungguhnya, Eiden dan Andrew adalah teman saat masih SMA. Bahkan setelah lulus pun, mereka berada dalam satu kapal, satu frekuensi bahkan satu line dalam dunia permafiaan. Keduanya adalah anggota

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Andrew si penipu

    Bab 17“Ada apa, Bi?” Melewatkan mengetuk pintu, Andrew langsung masuk. “Tuan, Nona Arra pingsan,” lapor Bi Merry. Pria itu berjalan ke arah sofa, di mana Arra sudah tak sadarkan diri dengan kaki yang masih terendam di bak mandi. Andrew menepuk-nepuk pipinya. Khawatir, tentu saja pria itu mengkhawatirkan Arra. Bahkan bayangan kematian Mia turut muncul di kepalanya bak roller film, menambah ketakutan dan kecemasan di kepala. “Arra. Hey! Bangunlah!” Sekali lagi dia tepuk pipi putih itu namun wanita itu tak memberi respon apa-apa, hanya diam dengan mata terpejam. Kalau saja dadanya tidak bergerak naik turun, Andrew akan berpikir Arra sudah tak bernyawa, persis seperti ketika dia menemukan Mia-nya, enam bulan yang lalu. ‘Arkh ... Shit! Jangan bodoh, Andrew. Come on! Dia bukan Mia, kau tidak perlu khawatir berlebihan.’ Menggelengkan kepala, Andrew mencoba mengusir segala pikiran buruk yang seketika membuatnya tak bisa konsentrasi untuk mengambil tindakan. “Ini, minum dulu, Tuan.” Bi

  • Penguasa Arrogant itu Ayah Anakku   Tamu dari kota

    BAB 16 Andrew dan Arra kompak bangkit dari sofa mendengar ada tamu dari kota yang sudah menunggunya di gerbang. Ekspresi Arra langsung ketakutan, dan Andrew sigap menenangkannya. “Kalau pun yang datang adalah mereka, kau jangan takut. Tidak akan ada yang bisa membawamu tanpa ijinku!” Arra mengangguk, walau jujur jantungnya berdebar begitu kencang. Napasnya bahkan seolah tersangkut di tenggorokan. Dia yakin sekali tamu yang datang itu pasti Eiden dan anak buahnya. Pria gila mengerikan yang baru saja dia ketahui identitasnya sudah berada begitu dekat dengan dia. “Tolong antar Arra ke kamarnya, Bi. Nyalakan televisi dan siapkan bak perendam kaki agar dia rileks.” Sekarang Andrew memberi perintah pada Bi Mery yang segera dia laksanakan yakni membawa Arra ke atas. Tepat setelah tv di kamar menyala dan bak perendam kaki mulai hangat airnya, Arra duduk di sofa sembari kakinya masuk ke dalam bak tersebut. Semenit, dua menit dan masuk di menit kelima, Arra sudah tidak tahan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status