Share

Berdamai

Setelah berkali-kali mempertimbangkan ucapan Zasky yang banyak benarnya. Wibi melangkah menuju ke dalam rumahnya melihat ibunya yang sedang tertidur di sofa. Matanya terasa panas, ia melihat wajah sendu ibunya. Walaupun sedang terlelap, tetapi terlihat banyak beban yang menghimpit pikirannya.

Wibi duduk di bawah sofa sambil memandang wajah ibunya, ia membenarkan selimut yang menyelubungi perempuan paruh baya. Lalu ketika ibunya terbangun ia tersenyum.

“Wibi?” Aminah memandang anaknya dengan haru.

Saat itu juga Wibi mencium kaki ibunya. “Maafin Wibi, Ma ....”

“Anakku sayang ...” isak Aminah sambil memeluk anak lelakinya.

Sambil memijit punggung ibunya yang terasa semakin keras Wibi bertanya. “Emang, Mama maunya Wibi dapet pacar yang kaya gimana, sih?”

Aminah memandang ke atas, “Ya, cantik, baik, salihah, pinter, nurut sama orang tua, mandiri, bijak.”

“Kriteria Mama tinggi amet, Wibi juga enggak sebagus itu, Ma ....”

Amin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status