Share

Penyesalan yang Terlambat
Penyesalan yang Terlambat
Author: Daliah Wahidah

Bab 1

Author: Daliah Wahidah
"Sebenarnya kamu mau atau nggak?"

Yuna Cahyadi membungkus dirinya rapat-rapat, sambil mengulurkan penutup mata hitam ke arahku lagi, seolah-olah sudah siap mengorbankan dirinya dengan gagah berani.

Aku tersenyum pahit, merasa sangat terhina. Aku tidak langsung bergerak, tapi Yuna sudah kehilangan kesabaran. Sambil berkata, "Cepat pakai," dia mendekat dan mencoba memakaikan penutup mata itu ke kepalaku.

Aku menatap wanita di depanku.

Dia mengenakan kaus dengan kerah tinggi yang menutupi lehernya hingga tidak terlihat sedikit pun kulitnya, membuatku merasa makin terhina.

Aku tak bisa lagi memikirkan apa pun, kemarahan di hatiku benar-benar tidak bisa kutahan. Aku bertanya dengan tegas, "Kamu ini istriku atau istri dia?!"

Aku mendorong penutup mata di tangannya dan merasa dadaku sesak luar biasa.

Aku memang tahu ada pria yang dia suka sejak lama, tapi aku tidak menyangka, di malam pengantin pun dia akan mempermalukanku seperti ini.

Dia ingin menunjukkan padaku dengan cara ini bahwa hati dan tubuhnya milik pria lain. Bahkan setelah menikah dengannya, aku tetap tidak pantas mendapatkannya.

Dia benar-benar meremehkanku.

Yuna berkata dengan nada mengejek, "Seharusnya aku jadi istrinya!"

Melihat wajahku yang terkejut dan tidak percaya, dia bahkan makin puas. "Hanya dia yang aku izinkan melihat tubuhku, menyentuh setiap jengkal kulitku. Dari tubuh hingga hatiku, semuanya hanya untuk Charli!"

Setelah berkata begitu, dia langsung mengenakan pakaiannya dan membanting pintu saat pergi.

Sikapnya ini benar-benar melukaiku. Semua kenangan masa kecil bersama tidak sebanding dengan beberapa kata manis dari pria itu. Aku merasa seperti kehilangan seluruh tenagaku.

Aku bukan tidak bisa menikahi orang lain selain dia!

Perjodohan ini diusulkan oleh ayahnya sendiri.

Perusahaan keluarganya sedang mengalami kesulitan keuangan dan butuh perbaikan.

Selama ini, Yuna hidup tanpa beban dan tidak paham sedikit pun soal bisnis. Ayahnya bahkan tidak berani memberitahunya masalah perusahaan, agar dia tidak merasa tertekan.

Ayah Yuna datang kepadaku, memohon agar kami menikah untuk menyelamatkan keluarganya.

Dia menunjukkan niat yang tulus dan penuh kasih sayang.

Dia tahu aku mencintai Yuna dan yakin setelah menikah, aku akan menjaga Yuna seumur hidupku.

Lagi pula, setelah menikah, aku pasti akan terlibat dalam urusan Keluarga Cahyadi.

Aku sudah menyukai Yuna selama bertahun-tahun, jadi ketika ayahnya meminta, aku langsung setuju.

Bahkan ketika orang tuaku mengusirku dari perusahaan dan tidak mau mengakuiku lagi, aku tetap memutuskan untuk menikahinya.

Selama bertahun-tahun bekerja di perusahaan, aku menguasai cukup banyak sumber daya untuk membantu Keluarga Cahyadi.

Ayah dan ibunya mengerti itu, tetapi Yuna jelas tidak berpikir demikian.

Dia tidak suka dengan sikap orang tuaku, dia bahkan meremehkanku.

Menurutnya, aku yang hanya bisa tinggal di studio kecil ini tidak lebih baik dari pacarnya, Charli, yang seorang manajer kecil.

Suara deru mobil sport merah terdengar meninggalkan kawasan perumahan. Hatiku seperti menunggu sesuatu yang pasti terjadi, dia pasti sudah tidak sabar untuk menemui Charli.

Aku menutup mataku erat-erat.

Aku pikir, aku dan dia akhirnya harus menempuh jalan masing-masing.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 11

    Sejak hari itu, dia seperti berubah menjadi orang yang tidak kukenal sama sekali.Dia memperlakukanku seperti pembantu yang harus melayaninya, dan perbuatanku terhadap Kak Sandy demi dia justru malah dijadikan alasan untuk menghinaku sebagai wanita murahan.Dia meminta aku menjual mobil yang diberikan Kak Sandy padaku untuk membelikan jam tangan mewah. Aku menolak dan dia malah memukulku.Baru saat itu aku sadar, mungkin dia memang dari awal sudah seperti itu. Bukan dia yang berubah, tapi statusku yang berubah.Ibu tidak bisa menerima semua ini, dia jatuh sakit parah dan meninggalkanku untuk selamanya. Di saat-saat terakhir dia banyak menceritakan kebaikan Kak Sandy yang diam-diam sangat peduli padaku.Kak Sandy sangat baik padaku, cintanya begitu dalam. Namun, aku tidak menghargainya dan malah berani menyakitinya.Sebenarnya aku tahu betul kebaikan yang diberikannya padaku, dan itu membuatku merasa hangat. Tapi saat itu aku benar-benar tidak ingin menikah dengannya.Saat itu aku seper

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab10

    Dia menatapku dengan mata penuh harap, tapi aku benar-benar tidak merasa ada yang perlu kukatakan tentang hubungan kita sekarang, jadi aku tetap diam saja.Dia terisak sambil berkata, "Semuanya salahku, aku memang buta, nggak bisa membedakan siapa yang benar-benar peduli padaku. Charli itu sebenarnya nggak mencintaiku. Sejak keluargaku bangkrut, dia berubah jadi orang yang berbeda. Kalau dia mabuk, dia pasti marah-marah, bahkan memukulku.""Baru sekarang aku tahu, dia cuma tertarik dengan statusku sebagai anak tunggal Keluarga Cahyadi. Dia mau menikahiku supaya bisa mewarisi semua yang aku miliki. Sekarang setelah semuanya hilang, dia baru menunjukkan sifat aslinya."Sejujurnya, mendengar ceritanya membuatku sedikit merasa kasihan, karena dia adalah gadis yang dulu aku cintai. Tapi aku tidak bisa lagi peduli dengan urusannya, hubungan kami sudah berakhir, apalagi sekarang aku sudah punya Nadya, jadi urusannya bukan lagi tanggung jawabku.Akhirnya, aku hanya bisa berkata, "Sebaiknya kam

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 9

    Ibuku sangat puas dan langsung menutup telepon, lalu mengirimkan alamat pertemuan dan foto gadis tersebut.Aku sudah berusia 28 tahun. Orang tuaku sudah melakukan banyak upaya untuk mencarikan jodoh yang cocok untukku dan gadis ini adalah pilihan mereka. Tentu saja aku tidak boleh mengecewakan mereka.Nadya Ferdinan adalah gadis yang sangat berbeda dari Yuna.Dia gadis yang lembut dan cerdas, sangat anggun, cara bicaranya juga santai dan penuh makna.Berada di dekatnya, rasanya seperti berendam di pemandian air panas. Tubuh yang awalnya kaku dan dingin perlahan menjadi lebih rileks dan hangat.Aku menceritakan dengan jujur tentang pernikahanku yang gagal. Awalnya aku pikir gadis sebaik dia mungkin akan merasa keberatan, tapi ternyata tidak. Dia malah dengan lembut menenangkanku.Sepanjang makan malam, aku juga mendengar banyak cerita tentang dirinya.Kebetulan, kami ternyata pernah kuliah di kota yang sama, bahkan pernah berhadapan dalam sebuah kompetisi debat.Dengan malu-malu dia ber

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 8

    Yuna tertegun sejenak, entah bagaimana aku meninggalkan kesan yang begitu kuat padanya, dia bahkan terlihat agak tidak percaya.Dengan curiga, dia menerima surat perceraian itu dan memeriksa isinya, lalu mendengus pelan dan berkata, "Akhirnya kamu mau melepaskan aku. Mulai sekarang jangan datang ke rumah Ibu, nanti Kak Charli bisa cemburu.""Oke."Setelah itu, kami pergi ke kantor catatan sipil, dan begitu mendapatkan surat cerai, rasanya seperti aku baru saja menanggalkan beban yang sangat berat. Hatiku tiba-tiba terasa ringan, aku tidak lagi merasa punya tanggung jawab terhadap Yuna, aku siap memulai hidup baru.Selanjutnya, aku bisa fokus sepenuhnya pada pekerjaan. Orang tuaku pasti tahu ini tidak terlalu sulit bagiku. Meski studio kecilku dikelola oleh temanku, jaringan relasiku masih ada.Aku berhasil mendapatkan beberapa proyek besar yang membuatku sangat sibuk, hari-hariku terasa sangat padat. Aku bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan apa pun tentang Yuna, aku merasa hidupku

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 7

    Aku merasa sudah siap, aku bisa terus menjaga dia, membuatnya bergantung padaku. Seperti selama ini, aku rasa aku sanggup dan akan berusaha untuk terus melakukannya.Aku sadar dia mungkin tidak mencintaiku, tetapi aku berharap bisa membuatnya jatuh cinta dengan ketulusan dan pengorbananku seumur hidup.Namun, dia justru membuat aku sadar di malam pertama pernikahan, bahwa semua itu hanyalah harapanku sendiri. Dia hanya dipaksa oleh ayahnya, bahkan dia merasa seperti mengorbankan dirinya untuk keluarganya.Semua ini akhirnya membuatku benar-benar putus asa.Dengan tulus aku meminta maaf kepada orang tuaku. Mereka menerima permintaan maafku, tapi mereka tetap memutuskan untuk memberiku hukuman, memintaku untuk menunjukkan hasil dari studio kecilku, dan aku pun sangat siap dengan itu.Setelah lulus, aku dipanggil kembali oleh Ayah untuk membantu perusahaan keluarga. Studio kecil ini sudah dikelola oleh teman-temanku selama beberapa tahun, dan aku tahu orang tuaku melakukan ini untuk mengu

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 6

    Aku benar-benar tidak menyangka dia akan melakukan itu. Semua orang langsung menatapku.Suasana hening seperti kematian berlangsung beberapa detik, kemudian sebuah tamparan keras memecah kesunyian. Ibu Yuna menarik tangannya dengan wajah marah, sambil menggertakkan gigi dia berkata, "Suamimu yang sah adalah Sandy Senjaya! Yuna, bisakah kamu berhenti bertingkah seperti ini?"Yuna menutupi wajahnya, dengan mata merah dan marah menatap ibunya, sementara ibunya masih berusaha menjelaskan. Akhirnya keduanya terlibat dalam perdebatan.Para tamu melihat dengan berbagai ekspresi, sementara Charli tak sabar ingin menggantikanku untuk mengendalikan situasi. Dia mengucapkan beberapa kalimat basa-basi tapi tak ada yang merespons, akhirnya dia memilih untuk mencoba menenangkan Yuna dan ibunya.Aku merasa terjepit, seperti sedang dipandang oleh banyak orang. Aku menahan rasa sakit hatiku, tapi tetap saja aku harus menyelesaikan kekacauan ini.Aku berusaha tetap tenang dan berkata, "Jangan bertengkar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status