Share

Terkejoet.

"Iya! Dia memang kaya dan royal padaku! Tidak seperti kamu! Sudah kere*! Pelit!" seru Sandi dengan suara tinggi.

Ucapan Sandi berhasil memprofokasi aku, dan...

"Plak!" Tamparanku mendarat tepat di pipi mulus Sandi, hingga meninggalkan bekas merah di sana.

Untuk pertama kalinya, aku main tangan pada istri. Baik Uma, maupun Riyanti, tidak pernah berani bersuara tinggi di depanku, mereka hanya bisa menitikkan air mata bila aku marah. Padahal pertengkaran kami, biasanya disebabkan oleh kesalahanku.

Sandi benar-benar sudah keterlaluan, jelas-jelas dia salah bukannya minta maaf malah berani memaki dan berkata kasar, yang merendahkan harga diriku sebagai suami, seketika rasaku padanya yang menggebu, padam.

Aku sudah memenuhi semua kebutuhannya, bahkan aku memberinya uang untuk kebutuhannya sendiri, kenapa dia bilang aku pelit?

Uma saja, kuberi uang kurang dari lima juta, karena waktu itu gajiku masih sedikit, tak sebanyak sekarang. Nyatanya uang itu cukup untuk biaya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kalea 123
rasain loe ,makan tuh pelacur...wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status