Share

Bab 55. Rencana untuk Kabur

Tangan yang berpegangan pada teralis tampak gemetar. Bayangan-bayangan kejadian yang sempat mengendap di dasar ingatan mulai berkelebatan. Rumah sakit, ruang perawatan, ruang operasi, pemakaman.

“Ibu.” Qiana bergumam. Ada kabut yang menggantung di matanya. Lututnya lemas.

Tubuh Qiana kemudian merosot ke lantai. Dia terisak. Seluruh kesedihan yang tertahan selama beberapa hari tumpah bersama airmata.

“Ibuuu....” Qiana memanggil berulang-ulang.

Salah satu hal yang paling disesalinya adalah dia belum bisa membuat ibunya bahagia. Ibunya meninggal di saat Qiana masih belum sepenuhnya berdiri tegak.

Lalu wajah ayahnya saat mengusir mereka dari rumah melintas. Bergantian dengan wajah-wajah lainnya. Orang-orang yang telah mengambil kebahagiaan mereka. Ibu dan adik tirinya. Nenek, paman dan sepupu.

Setelah beberapa saat, Qiana sudah mulai bisa mengendalikan diri. Dia bersandar ke dinding kamar dan berusaha menyatukan semua ingatan hingga dia bisa sampai ke tempat ini.

Siapa orang-orang itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status