Share

Malam yang Tertunda

"Ayo, bangun!" Panji menuntun lengan Selma, memposisikan gadis itu di sisinya. "Kamu kenal sama perempuan ini?" Masih hening, gadis yang ditanya sibuk menyeka air mata.

"Kebangetan, kalau sampai nggak kenal!" sahut wanita berjaket bulu di hadapan mereka. "Gara-gara kamu, anak saya jadi kena masalah!" Wanita itu menuding Selma.

Panji menepis telunjuk yang teracung ke wajah istrinya, lalu mengatakan, "Hati-hati, Nyonya. Tangan Anda seperti minta dimutilasi, ya!" Pria itu kemudian mengelus pipi Selma.

Air mata yang semula membanjir seolah terserap, Selma menatap wajah teduh yang dipamerkan pria itu. Entah apa maksudnya, tetapi ia merasa nyaman. Pikirannya kacau oleh kharisma kebapakan yang dipamerkan Panji. Gadis itu heran, adakah yang salah dengan debaran jantungnya?

"Sudah merasa hebat karena mencampakkan anak saya? Ternyata, seleranya ... tcih!"

"Om, kita pergi aja, yuk?" ajak Selma, mulai tidak nyaman karena menjadi perhatian orang lain.

"Pergi, sana, yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status