LOGINTangan pria itu menyusup ke dalam pakaianku, menyusuri punggungku yang halus dan dingin, bergerak perlahan seolah menelusuri setiap inci kulitku. Aku terdiam di pelukannya, tak berani bergerak sedikit pun. Di telingaku, suaranya yang dalam dan menggoda berbisik, "Katakan, apa kamu menginginkanku?" Saat itu, di kamar sebelah, sang majikan dan kekasihnya sedang berlatih "yoga berpasangan". Getar hasrat dalam diriku pun perlahan mulai tergugah! Aku rasa aku sudah kehilangan akal. Jangan-jangan aku juga ingin melakukan hal yang sama seperti mereka yang ada di kamar sebelah?
View MorePada akhirnya, aku tetap tak bisa menghindarinya. Aku pasrah, asal hatiku bisa tenang."Ikut aku baik-baik. Kalau nggak, anak dalam kandunganmu akan mati bersamamu!"Saat Mia mendekatiku, aku sama sekali tak menyangka kalau dia memegang pisau!Kini, ujung pisau itu menekan punggungku. Dia menyamarkan gerakannya dengan jaket di tangannya, sehingga meski kami berada di tempat umum yang ramai, tak seorang pun menyadari keanehan ini."Tenang... jangan sakiti bayiku!"Kelemahanku telah menjadi senjata andalannya. Meski tak ingin menuruti ancamannya, aku tak berani bertindak gegabah.Tak punya pilihan lain, aku pun menurut, berjalan keluar dari kafe bersamanya.Aku tak tahu ke mana dia hendak membawaku, tetapi aku yakin dia berniat mengurungku sampai anakku lahir, lalu merebutnya dariku."Mengingat aku pernah menyelamatkanmu, tolong lepaskan aku."Aku hanya bisa memohon dengan putus asa, tak ada cara lain."Cukup! Anakmu akan kujadikan syarat untuk dapat warisan. Sejujurnya, aku harus berter
Sudah jelas, ledakan ini bukan kecelakaan biasa!Polisi pun tiba. Kami berdua akhirnya selamat!Mia segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, sedangkan aku, dengan tubuh yang sangat lelah, ikut polisi untuk memberikan keterangan.Ketika suamiku akhirnya tiba, aku duduk di bangku panjang kantor polisi, tampak lusuh dan lelah. Begitu melihatnya, aku tak kuasa menahan tangis."Maafkan aku, Sayang… Ini semua salahku. Ponselku aku setel ke mode senyap. Aku nggak tahu kamu sudah berkali-kali meneleponku. Aku sangat menyesal."Suamiku menampar dirinya sendiri berkali-kali. Di wajahnya terlihat jelas rasa sedih dan sesal. Kami saling berpelukan erat, barulah hati kami sedikit tenang.Untung saja, kejadian itu tidak membahayakan bayi dalam perutku.Aku dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Setelah yakin aku membaik, suamiku pun pergi dengan enggan, kembali ke proyek tempat dia bekerja.Setelah kejadian ini, aku tak berani lagi mencari pekerjaan dengan gaji tinggi. Ak
Ketika aku hendak menelepon polisi, aku baru sadar sinyal ponselku tiba-tiba terputus.Seketika, aku merasa benar-benar putus asa."Dia mati karena obat yang kamu berikan. Kamu juga terlibat. Kalau tahu diri, keluarlah. Ambil uang itu dan tutup mulutmu, lalu pergi dari sini!"Kenzi masih terus mengancam, tetapi aku bukan anak kecil. Aku dengar sendiri betapa licik dan kejamnya dia. Mana mungkin aku percaya kata katanya."Kalau kamu punya nyali, teruslah bersembunyi di dalam. Nggak lama lagi akan ada orang yang datang membakar rumah ini!"Kesabarannya sepertinya sudah habis. Aku mendengar suara langkah kakinya menjauh perlahan.Aku tahu dari kata-katanya bahwa aku pasti termasuk dalam daftar orang yang harus disingkirkan. Aku tersadar dan meraih ponsel lagi untuk meminta tolong, tetapi sinyalnya tetap terputus.Aku pun terduduk di lantai dengan putus asa.Bagaimana keadaan Mia sekarang? Benarkah kapsul yang kumasukkan ke gelasnya kemarin itu yang mencelakainya? Apa dia akan mati?Hatiku
Mendengar kata-kata Kenzi, Mia otomatis teringat padaku yang jadi sasaran empuk.Lagi pula, adegan tadi memang sulit membuat orang tidak berpikir demikian!Aku langsung panik dan buru-buru mencari benda apa saja di kamar yang bisa mengganjal pintu, lalu mendorongnya ke sana.Mia sudah sangat terprovokasi. Kalau dia menerobos masuk, aku bahkan tidak akan punya kesempatan untuk berbicara.Aku tak akan membiarkan anakku celaka!"Dia? Dia nggak layak!"Syukurlah, ucapan Kenzi berhasil meredakan krisis yang menimpaku.Aku benar-benar lega!Namun, ucapan berikutnya membuatku merinding lagi."Kamu terlalu gegabah! Aku hanya memanfaatkan bayi yang dikandung Anya supaya cepat dapat alasan di hadapan Tuan Besar!"Aku merasa bulu kudukku berdiri. Kenzi yang terbaring di tempat tidur ternyata telah menyelidikiku begitu dalam, bahkan sampai tahu aku sedang hamil! Aku teringat ancamannya sebelumnya dan diam-diam mulai mengkhawatirkan suamiku.Kalau Kenzi benar-benar berniat menyakitinya, maka dia da
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.