LOGINDi depan kolam renang, sosok pelatih yang tampan itu membuatku benar-benar terpikat. Aku begitu menginginkan kontak fisik dengannya, tetapi setelah keinginanku terwujud, aku justru menyadari bahwa aku telah jatuh ke dalam cengkeramannya ….
View MoreSosok Theo muncul di hadapanku. Di bawahnya, ada sosok yang tidak asing.Itu adalah Alina.Theo meletakkannya di atas meja yang tepat menghadap cermin, sementara baju Alina sedang dirobek dengan ganas."Pak Theo, jangan lakukan ini …. Ini nggak boleh …."Tak peduli seberapa keras Alina melawan, Theo sama sekali tidak memedulikannya.Beberapa tetes air mata mengalir dari sudut mata Alina.Aku seolah melihat diriku sendiri pada malam itu.Baru setelah Theo mengeluarkan ponsel dari sakunya, lalu mengarahkannya pada Alina, aku akhirnya sadar bahwa Alina adalah korban berikutnya setelah aku.Ketika melihat ekspresi putus asa Alina saat ini, aku sangat ingin berlari masuk ke kamar mandi untuk membantunya.Namun, aku juga mengetahui satu hal dengan baik. Meskipun kekuatanku dan Alina digabungkan, kami berdua sama sekali bukan tandingan Theo.Aku menyandarkan kepalaku pada kusen pintu, menutup mulutku sambil terisak.Semua ini karena kelemahanku. Jika saja aku bisa lebih berani sedikit pada sa
Tempat tidurku berantakan, sementara selimutku tampak kusut, seperti telah dibolak-balik beberapa kali.Kulitku dibasahi keringat dingin, sementara seprai di bawahku sudah sepenuhnya basah.Aku meraba-raba, mencoba menemukan ponsel yang aku letakkan di samping tempat tidur. Aku meminum beberapa teguk air, hingga rasa haus yang kuat itu pun perlahan mereda.Baju tidurku tertarik tinggi ke atas, dengan ujungnya yang terlipat di bawah leher, hampir memperlihatkan seluruh tubuhku.Setelah menyalakan layar ponsel, aku baru menyadari bahwa aku baru tidur kurang dari tiga puluh menit.Di dalam kamar, dering ponsel yang mendesak masih terus bergema.Itu adalah telepon dari Theo.Hatiku yang hampir tenang kembali dilanda gelombang besar ketakutan.'Untuk apa dia menelepon pada saat seperti ini?' pikirku.Aku teringat kembali akan tuntutan Theo padaku, untuk melakukan semua sesuai yang dia katakan.Waktu sudah tidak memungkinkanku untuk berpikir lebih banyak.Setelah menjawab telepon, suara Theo
Waktu sudah hampir menunjukkan tengah malam. Jalanan benar-benar sepi tanpa ada seorang pun, sulit bagiku mencari taksi untuk pulang.Akhirnya aku hanya bisa berjalan pulang sendirian.Sepanjang perjalanan, kata-kata Theo terus berputar di dalam kepalaku.Sesampainya di rumah, tubuhku yang sakit dan lelah sudah tidak mampu melangkah lebih jauh lagi.Meskipun begitu, aku tetap mengambil baju tidur, lalu masuk ke kamar mandi.Di dalam kamar mandi, aku membiarkan air dingin mengalir di tubuhku. Bahkan aku mulai menggosok tubuhku berulang kali dengan handuk mandi, berusaha menghapus semua bekas sentuhan Theo di tubuhku.Baru pada saat kulit tubuhku tergores dan mulai mengeluarkan darah, aku akhirnya berhenti.Akhirnya, emosi yang telah lama aku tekan meledak sepenuhnya. Aku merosot ke sudut kamar mandi. Di tengah suara gemericik air, aku menangis dengan keras.'Aku nggak bisa melapor ke polisi .... Kalau nggak, video-video itu pasti akan disebarkan oleh Theo. Hidupku akan hancur selamanya
Theo mengeluarkan ponselnya, memilih salah satu video, lalu memutarnya di depanku.Aku mengangguk tanpa suara dengan pandangan yang kosong.Baru setelah aku berpakaian, Theo akhirnya membuka pintu kamar mandi.Yang berdiri di depan pintu adalah salah satu siswi yang mengikuti kelas hari ini."Pak Theo, aku ingin meminta izin. Aku ada acara besok, jadi aku mungkin nggak bisa mengikuti kelas," ujar siswi tersebut.Tanpa diduga, Theo, yang menunjukkan ekspresi garang di wajahnya beberapa saat yang lalu, tiba-tiba membuat perubahan 180 derajat di wajahnya pada saat ini.Pria itu menampilkan senyum di wajahnya sambil berujar, "Baiklah, aku mengerti. Tapi kedepannya, kamu bisa langsung menelepon untuk masalah seperti ini. Kamu nggak perlu repot-repot datang ke sini untuk meminta izin. Oh ya, siapa namamu?""Namaku Alina," jawab siswi tersebut.Memanfaatkan waktu ketika mereka berbincang, aku merapikan kembali pakaianku, bersiap untuk meninggalkan tempat itu.Namun, ketika aku hendak berjalan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.