Home / Romansa / Perempuan Panggilan Untuk Ceo / Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Share

Perempuan Panggilan Untuk Ceo
Perempuan Panggilan Untuk Ceo
Author: Afi Qinai

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Author: Afi Qinai
last update Last Updated: 2025-02-24 21:26:10

[“Yasmin. Kau dimana? Bibi sedang bersama dengan nenekmu. Kami menemukan nenekmu tergeletak di halaman rumah. Dan kami sudah berada di rumah sakit untuk penanganan nenekmu!”]

Deg!

Yasmin yang baru saja menyalakan ponselnya, langsung terbelalak mendengar sebuah kabar tentang neneknya. 20 tahun Yasmin hanya tinggal seorang diri bersama dengan sang nenek. Sejak kedua orang tuanya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Tidak seorang pun dari sanak saudara yang suka rela menampung gadis cantik bernama Yasmin Charlotte setelah berhasil merampas semua harta kekayaan milik ayahnya.

“Yasmin! Temenin gue makan sambil hangout, dong! Gue bete, nih! Moody banget! Nanti gue anterin lo langsung ke tempat kerja lo, deh!”

“Duh, sorry! Gue tidak bisa, Tan! Next time, ya! Gue harus cepat-cepat ke rumah sakit! Nenek gue terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sekarang dia dirawat disana!” ujar Yasmin dengan sangt panik menolak tawaran sahabatnya.  Dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari dengan sangat kencang keluar dari dalam kelas.

Seorang putri yang seharusnya menjadi satu-satunya pewaris tahta kekayaan sang ayah. Namun, harus terbuang secara tiba-tiba akibat sikap licik yang dilakukan oleh saudara-saudara ayahnya. Namun, sang neneklah yang selama ini menjadi garda terdepan untuk Yasmin. Selama dia masih hidup, dia akan membantu dan membersamai Yasmin hingga dia mampu untuk merebut tahtanya kembali.

Yasmin berdiri dengan tubuh yang dipenuhi dengan keringat. Wajahnya sangat pucat menunggu taxi yang datang menghampirinya.

“Rumah sakit Kartika Indah ya, pak! Tolong ngebut saja! ujar Yasmin dengan nada menekan.

“Baik, mbak!”

Supir taxi pun mengikuti instruksi yang diberikan oleh Yasmin. Namun, dia juga tidak melalaikan prosedur dalam berkendara. Dia akan tetap mengutamakan keselamatan selama berada di perjalanan. Tepat 10 menit supir taxi itu mengantarkan Yasmin sampai pada tujuan dengan selamat.

Yasmin kembali berlari untuk bisa masuk ke ruang UGD tempat dimana sang nenek di rawat dengan cepat. Langkahnya terhenti ketika dia melihat salah seorang laki-laki berpakaian rapi dan berjas sudah berdiri di depan pintu tempat dimana neneknya dirawat.

“P-paman?”

Laki-laki itupun melihat kearah Yasmin. Dia melebarkan senyum sinisnya saat melihat Yasmin ada di depan matanya. Dia berjalan perlahan mendekat kearah Yasmin yang sudah berdiri dipenuhi dengan keringat basah.

“Bagaimana kabarmu tikus jalanan? Lihatlah! Nenek terlihat semakin menderita ada bersama dengan dirimu! Sebaiknya kau pergi tinggalkan nenek! Aku akan membawanya darimu!” ucap seorang laki-laki yang tidak lain adalah paman Yasmin.

Gleg!

Yasmin menggelengkan kepalanya lemah. Air matanya pun terjatuh bertumpah ruah. Dia bersikeras untuk tetap bisa bertemu sang nenek. Dia ingin melihat kondisi sang nenek. Namun, tubuhnya yang saat ini lemah terhalang cukup kuat oleh dua pengawal yang dibawa oleh pamannya.

“Aku ingin bertemu dengan nenek! Tolong izinkan aku bertemu, paman! Aku tidak ingin nenek kenapa-napa!” teriak Yasmin di tengah isak tangisnya yang semakin tersedu-sedu.

“Cepat singkirkan tikus jalanan itu keluar sekarang juga!” perintah paman Yasmin tidak menghiraukan pemintaan keponakannya.

Dorongan dan tarikan kepada tubuh Yasmin semakin kuat. Sementara itu, tolakan yang dilakukan Yasmin pun tidak kalah kuat. Dia akan melakukan segala cara agar bisa tetap bertemu dan melihat sang nenek yang tengah berada di balik ruang pearwatan.

Bugh!

Yasmin langsung menjatuhkan dirinya dihadapan sang paman. Dia bertekuk lutut memohon dihadapan pamannya sembari menangis dan memeluk lututnya.

“Tolong biarkan aku bertemu dengan nenek. Aku akan merawatnya dengan sangat baik.”

“Cckk! Apakah kau sedang bercanda? Lihatlah dirimu sendiri! Kau bahkan tidak bisa merawat dirimu sendiri. Nenek membutuhkan tempat tinggal dan perawatan yang terbaik. Jadi kau tidak akan mampu untuk itu. kecuali-?”

“Kecuali apa? Katakan saja! Aku akan melakukan apapun itu untuk nenek. Aku masih membutuhkan dirinya!” ujar Yasmin langsung memotong ucapan dari pamannya.

Pamannya turut berlutut dihadapan Yasmin. Dia meraih wajah cantiknya dan menekan cukup keras bagian dagu Yasmin hingga ia merasa kesakitan.

“Kecuali kau mampu menebus semua biaya perawatan ini hingga nenek benar-benar bisa pulih kembali! Maka, aku akan kembali menyerahkan nenek kepadamu! 3 hari waktu yang bisa kuberikan kepadamu untuk membayar itu semua!”

Bugh!

Tubuh Yasmin terlempar oleh sang paman. Kemudian dua pengawal itu kembali datang dan mengangkat kembali tubuh Yasmin untuk memaksa dirinya pergi menjauhi rumah sakit. Tubuh Yasmin benar-benar tidak berdaya. Dia bahkan tidak bisa bertemu dengan neneknya untuk saat ini. Hanya tangis dan penyesalan yang bisa dilakukan dirinya saat ini.

“Tidak! AKu harus mendapatkan uang! Aku harus mengambil nenek! Aku akan bekerja lebih keras lagi saat ini! Dan aku akan melakukan apapun untuk bisa membayar semuanya dan kembali bersama dengan nenek! Neneklah yang ada untukku saat ini!”

Yasmin langsung mengusap air matanya dan bertekad untuk bisa memenuhi syarat yang diajukan oleh sang pamannya. Dia kembali masuk ke dalam rumah sakit tapi tidak untuk kembali ke ruangan itu. Yasmin menghampiri ruang adsministrasi untuk menanyakan berapa uang yang ia butuhkan untuk menebus semua biaya perawatan neneknya.

“Apa, Sus? 1,5 milyar? Bagaimana bisa?” pekik Yasmin cukup terkejut dengan semua biaya perawatan yang sudah disebutkan oleh suster.

“Benar, non! Perawatan yang diambil sekelas V-VIP lengkap dengan suster khusus yang akan bertugas terus memantau perkembangan pasien. Selain itu, dokter khusus juga akan diberikan untuk pasien. Semua atas permintaan putranya yang mendaftarkannya. Jadi, selama di rumah ssakit hingga benar-benar dinyatakan untuk pulih biaya akan terus berjalan.”

“Ada yang perlu dibantu lagi, non?” tanya suster membangunkan Yasmin yang dilihatnya tengah melamun mendengarkan semua penjelasan dari suster di depannya.

“T-tidak, sus! B-baik saya akan mengurusnya bersama dengan paman. S-saya permisi dulu!” ujar Yasmin dengan nada bicaranya yang lemah.

Gleg!

Yasmin rasanya tidak berdaya saat mendengar nominal yang tidak masuk akal di telinganya. Pasalanya uang sebanyak itu tidak pernah ia dapatkan dalam pekerjaan yang ia jalani saat ini. rasa putus asa kembali menyelimuti diri Yasmin. Rasanya dia akan benar-benar kehilangan sang nenek karena ulah pamannya sendiri.

“Arrggh! Aku benci dengan kehidupanku ini! Papa! Mama! Kenapa kau jahat sekali? Kenapa kau tidak bisa bertahan untuk Yasmin? Lihatlah! Lihatlah anakmu saat ini! benar-benar sangat menderita! Nenek tengah sakit dan paman mengambilnya dariku! Bagaimana bisa untuk aku bisa bertahan lagi?” ujar Yasmin menyesali semua kehidupannya.

“Sekarang, Apa yang harus aku lakukan? Pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang sebanyak itu dalam kurun waktu 3 hari? Siapa yang bisa membantuku untuk saat ini? Tuhan, tolonglah aku!”

Selain merasa kesal dengan kehidupannya, Yasmin memang bukan orang yang mudah putus asa. Dia terus berfikir untuk bisa membayar semua ucapan pamannya dan membawa neneknya kembali bersama dengan dirinya. Dia tidak bisa pergi jauh dari sang nenek sebelum semua misi pembalasan yang telah direncanakan oleh dirinya dengan sang nenek sejak beberapa tahun lamanya bisa terlakasana.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Meminta Bantuan Laki-Laki Asing

    Tiinnn!Brak!Bugh!“Arrgghhh!” pekik Yasmin saat tubuhnya sudah terhempas di pinggir jalan.Hari semakin gelap dan Yasmin terus berfikir agar bisa mendapatkan uang yang sudah dijanjikan oleh pamannya. Sebab itulah dia tidak cukup fokus dengan keadaan sekitar.Plak!Plak!Plak!Yasmin yang masih merintih tengah kesakitan perlahan mendongakkan kepalanya saat mendengar langkah kaki yang mendekat kearahnya. Dia melihat kearah Yassmin yang tengah merintih kesakitan akibat mobil yang ia kendarai telah sedikit menyentuhnya.“Apa semuanya baik-baik saja? Jika semuanya baik-baik saja segeralah bangun dan menyingkirlah! Karena mobil tuanku terhenti karena kau masih tersungkur disini!”Kedua mata Yasmin terbelalak mendengar ucapan dari salah seorang yang datang kepada dirinya. Bukannya permintaan maaf yang ia dapatkan. Namun, justru meminta untuk segera berdiri dan bangun seperti tidak terjadi apa-apa.Yasmin pun berusaha untuk bangun tanpa bantuan laki-laki yang mendatanginya. Dia segera mema

    Last Updated : 2025-02-24
  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kontrak Dimulai!

    Juan menyodorkan kertas kosong untuk kemudian bisa diisi oleh Yassmin apa sasja yang harus dipenuhi dengan tuannya. Peluh keringat Yasmin bahkan bercucuran saat dia mulai menulisnya.“I-ini kontrak perjanjiannya!”“Kau bisa menandatanganinya disini!”“T-tapi, bisakah aku meminta gaji dimuka sebesar 1,5 milyar itu?” ujar Yassmin sambil menggigit jari mengatakan keinginannya dihadapan Juan.“Seperti yang sudah dikatakan oleh tuan Brian tadi. apapun yang kau minta dank au tuliskan di dalam kontrak akan dipenuhi.”Yasmin berusaha mengusir rasa takutnya. Karena memang ini untuk kali pertama dia bekerja untuk melayani seorang CEO muda kaya raya. Walaupun CEO itu sangat tampan dan mustahil jika seorang perempuan bisa menolaknya. Tapi tetap saja ada perasaan takut karena untuk pertama kalinya. “Baiklah, nona! Semua persyaratanmu sudah disetuji oleh tuan Brian. Kau bisa bersiap untuk segera ikut dengan kami.”Deg!Sementara itu, Juan memberikan perintah kepada supir yang sudah mengantarkan Ya

    Last Updated : 2025-02-24
  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Merelakan Kesucian

    “Aku memang terlihat tampak lebih menarik saat mengenakan gaun ini. Semua lekuk tubuhku terlihat begitu menggoda bahkan saat kupandangi sendiri. bertahun-tahun lamanya aku menjaga kesucian tubuh ini. namun, beberapa saat nanti, aku akan menyerahkan dan merelakannya hanya untuk uang. Tapi semuanya aku lakukan hanya untuk nenek!”Yasmin terus-menerus memandangi dirinya di depan ceriman saat gaun indah selembut sutra sudah membalut tubuhnya. Rambutnya berwarna kecoklatan tergerai dengan indah dengan riasan wajah sederhana tapi terlihat begitu menawan. Itulah kelebihan yang dimiliki oleh Yasmin yang membuat siapapun yang melihatnya sudah pasti tergoda.Tik! Tok! Tik! Tok! Jam diniding terus berjalan. Kini Yasmin tengah menunggu kedatangan seseorang dengan hati dan perasaan yang sedikit cemas sembari memegang liontin pemberian mendiang orang tuanya.“Aku akan menunggu satu jam lagi. Saat itu juga aku merelakan kesucianku ini,” sambung Yasmin terus mena

    Last Updated : 2025-02-24
  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kontrak Berakhir

    “Hah! Astaga! Sudah siang dan apa ini?”Yasmin yang terbangun dan melihat dirinya masih dalam keadaan telanjang dan tengah berada di pelukan Brian langsung beranjak dan bergegas untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia melihat dirinya lekat di hadapan cermin sembari terlihat menyesali perbuatannya. Seharusnya dia langsung ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya malam itu juga.“Astaga, Yasmin! Kenapa sampai satu malam penuh? Seharusnya aku sudah langsung beranjak dari tempat tidur malam itu dan sesegara mungkin untuk mengenakan pakainku! Bagaimana mungkin aku masih membiarkannya sampai pagi begini! Untung saja aku terbangun lebih dulu dari tuan Brian,” sambung Yasmin sibuk menceramahi dirinya sendiri.Tok! Tok!“Cepatlah di dalam kamar mandi! Aku juga ingin ke kamar mandi untuk membersihkan badanku!”Deg!Yasmin langsung tersentak ketika mendengar suara dari luar pintu kamar mandi setelah beberapa detik dirinya masuk.“Tuan Brian? Sudah bangun? Tapi kenapa secepat itu? Bukankah saat a

    Last Updated : 2025-02-24

Latest chapter

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kontrak Berakhir

    “Hah! Astaga! Sudah siang dan apa ini?”Yasmin yang terbangun dan melihat dirinya masih dalam keadaan telanjang dan tengah berada di pelukan Brian langsung beranjak dan bergegas untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia melihat dirinya lekat di hadapan cermin sembari terlihat menyesali perbuatannya. Seharusnya dia langsung ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya malam itu juga.“Astaga, Yasmin! Kenapa sampai satu malam penuh? Seharusnya aku sudah langsung beranjak dari tempat tidur malam itu dan sesegara mungkin untuk mengenakan pakainku! Bagaimana mungkin aku masih membiarkannya sampai pagi begini! Untung saja aku terbangun lebih dulu dari tuan Brian,” sambung Yasmin sibuk menceramahi dirinya sendiri.Tok! Tok!“Cepatlah di dalam kamar mandi! Aku juga ingin ke kamar mandi untuk membersihkan badanku!”Deg!Yasmin langsung tersentak ketika mendengar suara dari luar pintu kamar mandi setelah beberapa detik dirinya masuk.“Tuan Brian? Sudah bangun? Tapi kenapa secepat itu? Bukankah saat a

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Merelakan Kesucian

    “Aku memang terlihat tampak lebih menarik saat mengenakan gaun ini. Semua lekuk tubuhku terlihat begitu menggoda bahkan saat kupandangi sendiri. bertahun-tahun lamanya aku menjaga kesucian tubuh ini. namun, beberapa saat nanti, aku akan menyerahkan dan merelakannya hanya untuk uang. Tapi semuanya aku lakukan hanya untuk nenek!”Yasmin terus-menerus memandangi dirinya di depan ceriman saat gaun indah selembut sutra sudah membalut tubuhnya. Rambutnya berwarna kecoklatan tergerai dengan indah dengan riasan wajah sederhana tapi terlihat begitu menawan. Itulah kelebihan yang dimiliki oleh Yasmin yang membuat siapapun yang melihatnya sudah pasti tergoda.Tik! Tok! Tik! Tok! Jam diniding terus berjalan. Kini Yasmin tengah menunggu kedatangan seseorang dengan hati dan perasaan yang sedikit cemas sembari memegang liontin pemberian mendiang orang tuanya.“Aku akan menunggu satu jam lagi. Saat itu juga aku merelakan kesucianku ini,” sambung Yasmin terus mena

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kontrak Dimulai!

    Juan menyodorkan kertas kosong untuk kemudian bisa diisi oleh Yassmin apa sasja yang harus dipenuhi dengan tuannya. Peluh keringat Yasmin bahkan bercucuran saat dia mulai menulisnya.“I-ini kontrak perjanjiannya!”“Kau bisa menandatanganinya disini!”“T-tapi, bisakah aku meminta gaji dimuka sebesar 1,5 milyar itu?” ujar Yassmin sambil menggigit jari mengatakan keinginannya dihadapan Juan.“Seperti yang sudah dikatakan oleh tuan Brian tadi. apapun yang kau minta dank au tuliskan di dalam kontrak akan dipenuhi.”Yasmin berusaha mengusir rasa takutnya. Karena memang ini untuk kali pertama dia bekerja untuk melayani seorang CEO muda kaya raya. Walaupun CEO itu sangat tampan dan mustahil jika seorang perempuan bisa menolaknya. Tapi tetap saja ada perasaan takut karena untuk pertama kalinya. “Baiklah, nona! Semua persyaratanmu sudah disetuji oleh tuan Brian. Kau bisa bersiap untuk segera ikut dengan kami.”Deg!Sementara itu, Juan memberikan perintah kepada supir yang sudah mengantarkan Ya

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Meminta Bantuan Laki-Laki Asing

    Tiinnn!Brak!Bugh!“Arrgghhh!” pekik Yasmin saat tubuhnya sudah terhempas di pinggir jalan.Hari semakin gelap dan Yasmin terus berfikir agar bisa mendapatkan uang yang sudah dijanjikan oleh pamannya. Sebab itulah dia tidak cukup fokus dengan keadaan sekitar.Plak!Plak!Plak!Yasmin yang masih merintih tengah kesakitan perlahan mendongakkan kepalanya saat mendengar langkah kaki yang mendekat kearahnya. Dia melihat kearah Yassmin yang tengah merintih kesakitan akibat mobil yang ia kendarai telah sedikit menyentuhnya.“Apa semuanya baik-baik saja? Jika semuanya baik-baik saja segeralah bangun dan menyingkirlah! Karena mobil tuanku terhenti karena kau masih tersungkur disini!”Kedua mata Yasmin terbelalak mendengar ucapan dari salah seorang yang datang kepada dirinya. Bukannya permintaan maaf yang ia dapatkan. Namun, justru meminta untuk segera berdiri dan bangun seperti tidak terjadi apa-apa.Yasmin pun berusaha untuk bangun tanpa bantuan laki-laki yang mendatanginya. Dia segera mema

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

    [“Yasmin. Kau dimana? Bibi sedang bersama dengan nenekmu. Kami menemukan nenekmu tergeletak di halaman rumah. Dan kami sudah berada di rumah sakit untuk penanganan nenekmu!”]Deg!Yasmin yang baru saja menyalakan ponselnya, langsung terbelalak mendengar sebuah kabar tentang neneknya. 20 tahun Yasmin hanya tinggal seorang diri bersama dengan sang nenek. Sejak kedua orang tuanya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Tidak seorang pun dari sanak saudara yang suka rela menampung gadis cantik bernama Yasmin Charlotte setelah berhasil merampas semua harta kekayaan milik ayahnya.“Yasmin! Temenin gue makan sambil hangout, dong! Gue bete, nih! Moody banget! Nanti gue anterin lo langsung ke tempat kerja lo, deh!”“Duh, sorry! Gue tidak bisa, Tan! Next time, ya! Gue harus cepat-cepat ke rumah sakit! Nenek gue terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sekarang dia dirawat disana!” ujar Yasmin dengan sangt panik menolak tawaran sahabatnya. Dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status