공유

Perempuan Tanpa Sayap
Perempuan Tanpa Sayap
작가: Adevio Putra Kencana

Prolog

last update 최신 업데이트: 2025-04-22 01:13:11

“Kenapa aku begitu ragu hari ini?”

“Apa aku harus membatalkannya saja, taaapi.....?”

Seorang perempuan berbalut pakaian seksi dengan balutan minim sebatas lutut, lekuk tubuh indahnya benar-benar terlihat nyata. Sebuah tas sandang dipakai  perempuan itu dan kembali dia menatap layar Handphone miliknya, tepat di sebuah ruangan kamar sewanya. Sudah lama dia tinggal di sana, beberapa petak kamar begitu terhipit diantara megahnya bangunan kota.

Mawar, dia hanya seorang perempuan panggilan yang sudah dikenal terjun ke dunia malam, kerap menerima tawaran jasa untuk menjual jasanya kepada pria-pria  hidung belang yang haus akan belaian itu menatap beberapa kali di luar sana.

“Akuuuuu, “

“Ahhhh, aku benar-benar ragu.”

 Mawar  mondar mandir gelisah, seperti menunggu telepon atau kabar dari seseorang. Tentu saja, Mawar dan pelanggannya sudah melakukan janji untuk bertemu sehari sebelumnya. Seorang laki-laki mapan dan berasal dari kalangan atas, Mawar  kenal dari seorang sahabatnya yang sama-sama berprofesi sebagai perempuan panggilan.

“Tenang saja, aku pernah melayani laki-laki itu,”

“Dia memang seperti itu, agak lain! sering bersikap kejam dalam sebuah percintaaan, tapi jika kau bisa melayaninya dengan baik,? Aku pastikan uang akan berlimpah kau dapatkan darinya.”

Mawar ingat akan perkataan sahabatnya itu, meminta  Mawar untuk melakukan hal ini, sekaligus memperingati Mawar bahwa kali ini orang yang akan dia layani bukanlah seorang pria biasa, berhati-hati dan waspada. Laki-laki itu seseorang  yang memiliki tabiat dan sifat berbeda dari para tamu yang biasa mereka terima.

“Sebenarnya, aku benar-benar kapok  bersama laki-laki itu! Dia begitu sangat kasar  dan tempramental, sadis dan bagai seorang psikopat!

“Pria itu? Dia benar-benar hampir membunuhku, dia seorang yang kasar dan sadis!”

Mawar berujar pada sahabatnya ketika itu, dia  ingat beberapa waktu yang lalu saat dia menerima tawaran dari pria sing itu,

Ya, ini bukan pertama kalinya Mawar melayani nafsu sang pelanggan yang menurutnya memiliki sikap arogan, kasar dan tempramental.

“Tenanglah, Kau  hanya perlu hati-hati dan bijak Mawar!

“Lakukan saja apapun yang dia minta, mudah bukan?

“Asal kau bisa melayaninya dengan baik ? Semua akan baik-baik saja.”

Sampai kemudian telepon itu ditutup setelah meyakinkan Mawar akan hal yang dia akan lakukan.

Mawar, dia sudah lumayan lama menekuni profesi itu. Sudah hampir genap dua tahun Mawar hidup di ibu kota, hanya untuk mencari penghidupan yang layak. Panjang ceritanya, hingga Mawar terpaksa terjun ke profesi paling hina dan haram itu, sampai nasib membawanya harus pindah ke kota besar yang seolah lebih menjanjikan semua impiannya.

“Kringggggg,,,,,

“Kringgg,,,,,,,

Ponsel  Mawar bergetar dan berbunyi kencang, seketika dia melihat layar ponsel itu.

Kabar baik tentunya bagi Mawar, sang pria yang ingin memakai jasanya rupanya kembali menghubunginya lagi ketika itu. Tapi Mawar ragu, dia belum mengangkat telepon itu. Bukan tanpa alasan, dia masih terbayang saat sang sahabat menjelaskan tentang siapa pria itu dan peristiwa sadis yang dia terima beberapa waktu yang lalu dari sang pria,  ya seorang psikopat yang kerap melakukan tindakan sadis dan kasar saat  berfantasi dalam bercinta.

Hati Mawar bergejolak hebat, hati kecilnya seolah menolak,  cuma pikirannya selalu mengarahkan untuk melakukan hal yang memang terpaksa dia lakukan, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang hanya sebatang kara di kota terasing itu.

“Ahh, lakukan saja Mawar, ini sebuah keberuntungan yang berpihak padamu!”

“Bukankah nanti saat persalinan kau membutuhkan biaya besar.....?”

Ya, Mawar seorang perempuan panggilan itu ternyata memang tengah berbadan dua, dia hamil muda. Orang-orang bahkan sahabatnya pun  tak mengetahui hal ini. Mawar tak mau bercerita,  dia hanya memedamnya, hanya Mawarlah yang tahu, bahkan dia tetap menyembunyikan  semua rahasianya itu.

“Huffff,

“Baiklah....

Mawar menarik napas panjang.

Bagaimana lagi, dia benar-benar sangat membutuhkan uang, tidak memiliki sanak saudara di kota asing ini membuat dia benar-benar harus berusaha keras untuk meraup sebanyak-banyaknya uang untuk bertahan hidup dan kebutuhan, di kota besar yang memang tidak gratis untuk tinggal dan makan.

“Haloooo...?”

Mawar menjawab panggilan telepon itu, dia bahkan tertegun menunggu sampai seseorang yang menelponnya itu bicara.

“Dimana kau?

“Aku sudah menunggumu di sini..!!!!”

Terdengar jelas suara serak dan besar itu sedikit memaki, bicara pada Mawar yang dia tunggu sudah sejak tadi belum juga datang.

“i-iyaaaaa tuan,

“Se-sebentar, sebentarrr  la-lagiii...”

Mawar terbata-bata, dia tahu jika pelangganya pasti akan marah. Memang, tak biasanya  Mawar menunggu baru kali ini. Perasaan ragu  sempat mampir di hatinya, namun dia kembali berpikir bahwa ini harus  terpaksa dia lakukan, sekali lagi  demi untuk bisa bertahan hidup.

Mawar bangun dari duduknya, kali ini harus dia tepis jauh-jauh pikiran itu. Mawar tidak munafik, dia begitu sangat membutuhkan uang.

“Datanglah!

“Harus berapa lama lagi aku menunggu,”

“ Aku tidak ingin berlama-lama  menunggumu!”

“Tuttttttt.......

Gerutu laki-laki yang tidak lain tidak bukan bernama tuan Alexander lalu terdengar bunyi panggilan yang memang sengaja dimatikan.

Seorang pelanggan Mawar kali ini bukanlah berasal dari kalangan biasa, begitu ekslusif dan benar-benar orang penting, menjabat sebagai seorang tokoh penting pada sebuah perusahaan besar dan memiliki nama baik.

“Aku tidak akan melakukan hal ini jika bukan karena sebuah kebutuhan!”

Mawar berujar sembari menatap kosong dan menenangkan dirinya yang memang sedikit takut akan hal ini.

Mawar tidak mengetahui pasti akan asal dan identitasa laki-laki asinhg itu, yang Mawar tahu dari seorang sahabatnya,  jika laki-laki itu memang bukan berasal dari kalangan tamu biasa, dia seorang pejabat dan pengusaha ternama, memiliki kekayaan berlimpah dan punya banyak harta. Sayang, sisi gelapnya memang tidak pernah terungkap dalam kehidupan pribadinya yang punya jabatan uang dan semuanya.

Mawar, dia hanya menjadi saksi tentang kerasnya hidup. Dia yang berasal dari sebuah kampung kecil, terlahir dari keluarga miskin, dia anak tunggal dari seorang ibu dan ayah  yang sudah lama tiada, bahkan sanak saudaranya pun ketika di kampung tak begitu perduli pada masa kelamnya, itu yang membuat Mawar beranjak mencari hidup yang lebih layak, kota ini adalah pilihan utamanya.

Mawar, tinggal di sebuah kawasan kota, sebuah apartemen dia sewa. Meskipun tinggal sendiri Mawar tidak pernah merasa kesepian, hidup yang memang  mengharuskan pergi malam terkadang pulang pagi itu membuat dia  begitu jarang menempati apartemen sewaannya.

“Klak, klak, klak....

Bunyi sepatu hak tinggi Mawar terdengar jelas saat berjalan dan menuruni tangga apartemen.  Malam yang seharusnya menjadi tempat bagi orang-orang  untuk beristirahat bahkan tertidur lelap, tapi tidak bagi Mawar, Dunia begitu terbalik antara siang dan malam dalam hidup perempuan itu.

Beberapa penghuni yang sebagian para pekerja  memang berpapasan selalu menegur Mawar, bahkan Mawar begitu ramah pada orang-orang di sana. Mereka sudah tahu Mawar dan profesinya, bahkan mereka tak perduli dengan kehidupan Mawar. Mereka tak mau ikut campur pada urusan perut masing-masing. Ini kota besar, hal-hal tabu bahkan tidak biasa sudah menjadi pemandangan dan gaya hidup orang-orang di sana.

“Hotel X jalan ..... ?”

“Baiklah...”

Mawar berujar.

Singkat cerita, Mawar sudah berada di dalam sebuah taksi, seorang supir taksi yang sedari tadi selalu menoleh ke belakang menatap tubuh dan wajah ayu Mawar.

Mawar memang selalu mendapat perlakuan yang begitu tidak menyenangkan dari orang-orang  di luar sana.

Begitu banyak pro dan kontra, ada yang biasa saja dan tahu siapa sosok dirinya bahkan ada yang mengaggap Mawar seorang perempuan yang selalu membangkitkan  gairah kaum pria. Sudah biasa bagi Mawar. Kecantikan Mawar bahkan tak kalah dengan para model majalan atau  bak selebritis, begitulah sosok Mawar.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Perempuan Tanpa Sayap   Penindasan

    Sebuah kejadian yang memang tidak pernah diduga saat Mawar dan Hilda mengikuti kemauan perempuan itu yang memang sengaja telah menjebak dirinya ke dalam sebuah perangkap berbahaya.“Hey, akhirny kau datang juga!Dengan ketus, sosok tinggi besar dan berwajah sangar itu menghampiri Mawar dan Hilda yang memang hanya berdua di sana. Mereka tak mengetahuinya, jika beberapa orang lagi selain Esmeralda, beberapa orang rekan tepatnya para anak buah dari perempuan berhati jahat itu sudah bersiap untuk menyerang mereka.“Apa yang kau inginkan....????”Dengan menjawab sebuah rasa penasaran, Mawar berdiri di sana dan bertanya. Dia menjaga jarak dengan Esmeralda, diantara mereka yang saat itu benar-benar menjaga keamanannya, khawatir akan hal yang terjadi. Maklum, perempuan yang dia hadapi bukanlah seorang perempuan penyabar sepertinya, dia begitu tempramental.Esmeralda yang mendengar akan hal itu Cuma tertawa terbahak-bahak.“Hahahahahhaaaa....??”“Kau bertanya? Pertanyaan mu benar-benar lucu!

  • Perempuan Tanpa Sayap   Perangkap

    Beberapa rekan Esmeralda terus memantau pergerakan Mawar, mereka punya rencana atas semua tindak-tanduk orang-orang itu. Ya, sekelompok para tahanan Wanita yang memang kerap membuat masalah itu kini punya rencana jahat pada sang Mawar.“Kau bawa dia kemari! Lakukan saja sesuai rencana awal kita!”Ya, Esmeralda perempuan berambut cepak itu memerintah pada seorang rekannya untuk memulai aksi rencana mereka, tepat sebelum siang hari, sebelum para tahanan itu kembali ke sel mereka masing-masing.“Baik, percayakan saja padaku.”Ya, satu orang rekan yang akan membuat sandiwara demi menjebak target yang mereka inginkan muncul di tempat dimana Esmeralda dan yang lainnya sudah menunggu, sudut bangunan kosong tepat di dalam bangunan penjara berdinding tebal dan dijaga ketat itu.“Lakukan sekarang, jangan sampai ketahuan para penjaga!”Peringatan dikatakan oleh Esmeralda saat itu, saat sang rekan orang-orangnya melangkah perlahan pergi meninggalkan perempuan yang memang menjadi ketua dari sebuah

  • Perempuan Tanpa Sayap   Praduga

    “Kalian lihat diaaa?“Perempuan itu? Aku sudah lama sekali menantikan penantian panjang ini!“Tunggu saja, aku akan buat perhitungan padanya!”Terlihat memang, beberapa orang perempuan yang memang tengah sedang berkumpul di sana, di sebuah lapangan dimana mereka, para tahanan itu melakukan kewajiban mereka membersihkan beberapa peralatan sebagaimana biasanya. Mereka punya jam istirahat, dimana mereka memang beberapa pekan sekali harus dikumpulkan bersama dalam acara kerja bersama, untuk membereskan tempat itu.“Ten-tentu saja...!“Tentu saja kami melihatnya!”Beberapa rekan anak buah Esmeralda itu memang sudah memperhatikan pergerakan kedua orang perempuan yang memang berbeda usia jauh terpaut itu, mawar dan Hilda.“Aku yakin, ini bukan sebuah kebetulan saja!”Nada kebencian itu kembali keluar dan terlontar dari mulut seorang tahanan yang memang menyimpan dendam pada Mawar. “Aku pikir! Ini sudah waktunya kita melakukan perhitungan padanya, tapi bagaimana caranyaaaa.....?”Esmeraldan

  • Perempuan Tanpa Sayap   Amarah

    Derap langkah kaki di ujung lorong sunyi senyap itu semakin terdengar begitu nyaring.“Sepertinya, aku mendengar langkah orang-orang itu menuju ke sini Mawar???“Ya, itu benar merekaaaa, cepat kembali ke posisimu!”Perintah Hilda yang saat itu menajamkan pendengarannya.Mawar dan Hilda mendengar dengan jelas suara hentakan sepatu yang semakin dipercepat itu menuju tahanan mereka, tempat dimana hanya kesunyian dan remangnya cahaya yang benar-benar membuat tempat itu begitu misterius..“Kembalilah ke posisimu!“Mereka datangggg, ““Me-mereka tibaaaa......!!”Peringatan Hilda yang memang masih dapat mendengar begitu jelas suara-suara yang masuk dan begitu nyaring di telinganya begitu juga dengan Mawar yang masih begitu jelas melihat sosok bayang kedua orang yang perlahan mendekati tempat mereka.“Jika tidak?”“Mereka akan kembali memperingatkan kita dengan tegas, aturan di tempat ini benar-benar begitu menyeramkan!”Hilda berujar sembari terus kembali ke posisinya semula, diam tak banyak

  • Perempuan Tanpa Sayap   Perempuan Misterius

    “Siapa kauuu???”“Si-siapa sebenarnya kauuu...???”Mawar, dia melihat ke ujung sana, sebuah lorong yang memang begitu tak jauh darinya. Pandangan matanya mulai menerawang, mencoba untuk menembus remangnya cahaya lampu redup di sebelah sana, tepat di ruangan sel paling ujung sana, namun tetap saja dia tak bisa melihat jelas rupa wanita tua itu.“Hahahahahha.......”“Kenapa kau sepertinya, kau begitu takut akan tempat ini?”Perempuan itu bicara dengan nada lantang, seperti seseorang yang begitu meremehkan apa yang dialami oleh Mawar. Ketakutan yang dialaminya benar-benar terasa begitu berat,dengan semua yang dia alami dalam hidupnya saat ini.“A-aku, hmm.....”Mawar begitu terbata-bata, tak ingin Mawar mengakui semua ketakutan dan kecemasan dalam hatinya yang begitu berat dan melanda.“A-aku.....???“A-aku tak takut!Mawar berujar dengan nada yang begitu keras, seolah ingin menegaskan kalau dia memang baik-baik saja, tetapi memang dalam hatinya menyimpan keraguan yang begitu dalam. Dim

  • Perempuan Tanpa Sayap   Suara Misterius

    “Ke-kenapaaaaa aku mengalami hal innnni......?”“Kenapaaaaaa......????”“Hik, hik, hikkk.....”Tangisan pilu seorang perempuan di sel yang begitu pengap, diasingkan dan jauh dari para tahanan lain itu pun pecah. Tangisan yang di mana suara tangis itu begitu terdengar sangat pilu dan menyedihkan. Mawar menyesali semua hidupnya yang kini begitu sangat tragis dan sangat malang menimpa dirinya.“Kenapa hidup ku begitu malang,”“Kesalahan terbesar apa yang sudah ku perbuat selama ini sehingga aku harus merasakan penderitaan berkepanjangan ini....???““Kenapaaaaaaa.....???”“ Kenapa semua harus berakhir seperti ini, kenapaaaaa???”“Aaaaaaaa.........!!!”Mawar berteriak dengan meluapkan semua emosinya. Perempuan itu benar-benar menyadari jika semua ini adalah kesialan yang menimpa hidupnya, berawal dari sebuah kesalahan yang sudah dia lakukan.Seolah menyalahkan takdir dan garis hidup yang kini terpaksa harus dia jalani.Mawar, kini duduk tersudut meringkuk di balik sel jeruji besi, sembar

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status