Share

15. Kabar Mengejutkan

Mendengar rengekan Sofia membuat hatiku bahagia, lampu hijau sudah kudapatkan dari anakku.

"Sofia, biar ayah pulang dulu ya, nak. Sini gendong sama ibu, nak," ucap Winda sambil meraih Sofia dari gendonganku.

"Tidak mau," jawab Sofia. Dia membenamkan wajahnya di dadaku dan lebih merekatkan rangkulannya. 

"Sofia sayang..."

"Sofia masih mau sama ayah. Ayah jangan pulang," rengeknya lagi.

"Iya, iya Sofia sama ayah," jawabku berusaha menenangkannya.

Aku paham, dia pasti rindu denganku. Selama ini aku selalu cuek padanya. Aku cukup lama menggendongnya sampai Sofia tertidur dalam dekapanku. Baru kali ini aku merasakan benar-benar menjadi seorang ayah. Rasanya sungguh menyenangkan. Saat ada seseorang yang tak ingin jauh dariku. Kuharap selanjutnya Winda pun akan bersikap sama, tak mau jauh dariku.

"Ini  Sofia mau ditidurkan dimana?" tanyaku. 

"Di kamarmu yang dulu, mas," jawab Winda.

Aku mengangguk. Segera kubarin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status