Perbatasan Mexico.
Seorang pria duduk dengan menggunakan setelan jas beserta coatnya disana. Ia justru berdiri dengan seorang wanita, setelan coat kulit dengan warna cokelat beserta wanita dengan tubuh sintal berpakaian seksi bahkan menggoda."Aku pikir sangat tidak mungkin kau bisa membangun kota di Mexico, Delon. Kau tahu kan beberapa wilayah ini adalah kepemilikanku," ucap Jeff Lincoln dengan merangkul seorang wanita kesayangannya disana bahkan dengan nada sinis tersebut Jeff hanya tersenyum sinis dengan sifat acuh.Cera tersenyum dengan tatapan sinis melihat Delon yang kini duduk dengan pandangan sinis, kening miliknya mengernyit lalu ia tersenyum tipis dengan memperhatikan wajah Delon. "Bagaimana jika aku bisa mendapatkan semua wilayah yang kau kuasai? Hati-hati dengan ucapanmu."Jeff menyeringai dengan tatapan tajam, "Cera, apa hadiahnya jika Delon berhasil menguasai wilayahku? Apa kau ingin jadi kesayangannya?" Tanya Jeff Lincoln dengan menarik dagu Cera disana, senyuman Cera terlihat dengan memperlihatkan lekuk tubuh indahnya di sisi Jeff Lincoln."Apakah Tuan Delon bisa memanjakanku seperti kau memanjakanku Tuan Jeff? Kau tahu kan seleraku seperti apa Tuan Jeff," Cera menarik jas milik Jeff Lincoln disana, jari telunjuknya menyentuh bibir bawah dengan suara desahnya mendekati leher Jeff Lincoln.Jeff Lincoln melepaskan tangan Cera dengan berdiri mendekati Delon, "Wanitaku sangat kusayangi, ia adalah wanita mahal bagiku. Jika kau mampu menguasai seluruh wilayah kepemilikanku, kau bisa mendapatkan wanitaku. Ingat perkataannya, jika kau tidak bisa memanjakannya maka ia akan kembali kepadaku, karena kekayaanku akan selalu berada di atasmu, ingat itu Delon," Jeff Lincoln berbisik dengan setengah membungkuk di telinga Delon. Delon hanya melihat wanita yang paling disayangi oleh musuhnya. Jeff Lincoln adalah orang terkaya di atas kekayaannya.Tak lama Delon beranjak dari sofa dengan mendekati Cera, wanita itu duduk dengan di selimuti mantel bulu milik Jeff Lincoln, "Apa kehebatanmu sehingga kau menjadi kesayangan Jeff, bahkan aku bisa menemukan wanita yang lebih dari mu dari milyaran wanita di dunia ini."Tatapan sinis Cera terlihat dengan senyumannya yang menggoda, "Kau menginginkan Jeff berada di bawahmu bukan? Memilikiku maka kau menjadi seorang raja bisnis. Harus kau tahu Tuan Delon, yang memanjakanku adalah seorang raja bisnis seperti Tuan Jeff yang selalu memanjakanku," bisik Cera dengan membisikkan kata-kata di telinga Delon. Cera menyentuh dada Delon dengan merabanya pelan, jarinya memutar di bibir Delon dengan desahan pelannya.Helaan napas Delon terlihat dengan dirinya membuka salah satu kancing kemeja, "Wanita kesayanganmu ini adalah permatamu selama ini? Kuterima tantanganmu," jawab Delon dengan beranjak dari sisi Cera setelah Cera menciumi leher Delon.Jeff tersenyum dengan bibir sinisnya, ia mendekati Delon setelah melakukan pembicaraan bisnis bersamanya, "Jika kau menyia-nyiakannya, ia seorang ratu bagiku. kau dengar ucapannya, jika kau tidak mampu membahagiakan Cera maka ia akan kembali bersamaku."Pandangan Delon tak menoleh dengan bisikan Jeff Lincoln, ia sudah terbiasa menerima ucapan seperti ini sebagai seorang pembisnis, "Sudah kukatakan kepadamu. Hati-hati dengan ucapanmu," jawab Delon dengan membereskan jas miliknya dan keluar dari ruangan Jeff Lincoln. senyuman sinis Jeff Lincoln terlihat dengan dirinya mendekati Cera. Pandangan mata itu sangat terlihat ketika Cera menciumi leher Delon dengan sangat sempurna."Kau menginginkan bersama Delon rupanya," bisik Jeff Lincoln dengan menarik pinggul Cera dengan menciumi bibir Cera dengan tiba-tiba. Sesaat ciuman itu terlepas dengan napas Cera yang tersengal."Bukankah sudah kukatakan, jika ia tak mampu membahagiakanku aku kembali padamu, dengarkan aku Tuan Jeff. Aku sangat mencintai uang, kau kecewa? Atau kau cemburu? Ini hanya bisnis, jadi lepaskan tanganmu dari pinggulku," ketus Cera dengan melepaskan Jeff Lincoln disana, membiarkan Jeff sendirian berada di ruangannya dengan lipstick Cera yang masih berada di sekitar mulutnya.Suara tertawa dari mulut Jeff Lincoln terlihat dengan melihat Cera pergi meninggalkannya sendiri, "Berani-beraninya kau menginginkan bersama pria lain selainku," bisik Jeff Lincoln dengan mengambil sebatang rokok disana. Dari dulu Jeff memang bersaing dengan Delon, sudah terbiasa jika ia bersaing akan bisnis bersama Delon.Mata sinis Jeff terlihat dengan menghisap batang rokok dengan mengeluarkan asap yang mengepul dari dalam mulutnya, jarinya membersihkan beberapa bekas lipstick milik Cera di sekitar mulutnya setelah ia menciumi bibir Cera. Jeff tahu pasti Delon memegang ucapannya, sesekali amarah dirinya kembali meluap dengan mengambil senapan dari laci di meja kerja. Hanya dua peluru yang ia tembakan di dua botol minuman dengan suara beling yang berceceran di lantai.Cera menghentikan langkah kakinya ketika ia mendengar suara senapan di dalam ruangan Jeff Lincoln, "kau pikir kemarahanmu bisa membuatku tenang. Dasar pria bajingan, bisa-bisanya menjualku kepada Delon Mattheo, jika kau memanjakanku kenapa kau menjualku. Kau menginginkanku meninggalkanmu rupanya, jangan pernah bermain-main dengan ucapanmu Jeff Lincoln."Langkah kaki Cera kembali terdengar dengan suara heels setinggi sepuluh sentimeter tersebut lalu ia pergi dengan tak memperdulikan Jeff kali ini, masih dengan memegang coat kulit milik Jeff Lincoln serta dress seksi yang ia kenakan dirinya berjalan menaiki tangga dengan suara heels yang ia kenakan tersebut.Kekecewaan Jeff begitu nyata dengan dirinya yang membanting beberapa botol minuman. Masih dengan memegang pistol di genggamannya, dirinya masih tak percaya dengan apa yang ia lihat. "Aku memanjakanmu Luicera, aku selalu memanjakanmu selama ini dasar wanita sialan. Berani-beraninya kau menciumi tubuh pria lain. Sampai kapanpun kau tidak akan pernah bersamaa pria lain," Jeff Lincoln kini membanting beberapa botol minumannya lagi, dengan cepat dirinya meminum beberapa sebagian minuman wine. Hanya dalam sejam suara berat itu terlihat ketika ia bersender di kursi kerjanya, ruangan miliknya terlihat acak-acakan dengan beberapa botol kaca koleksi minuman kesayangannya ia pecahkan dengan cuma-cuma. "Dasar wanita sialan, kau masih menginginkan bersmaa pria lain. Kau pikir pria mana yang berani memberikanmu uang banyak selain aku. Cera," Jeff Lincoln teriak dengan memanggil-manggil nama Cera. Dalam keadaan mabuk berat matanya hanya terlihat samar-samar ruangan sekitarnya. Ruangan kamar mewah
Luicera berjalan memasuki ruangan kamarnya, dirinya mendekati cermin untuk melepas beberapa perhiasan yang melekat di tubuhnya. Luicera berjalan ke ruangan khusus untuk perhiasan, dengan memasukkan beberapa password menuju ruangannya, sudah ada beberapa pajangan mewah dengan banyak perhiasan disana. Ia memang sengaja mengoleksinya, Luicera berjalan menuju salah satu kotak yang masih kosong. Dengan menggunakan infra merah kotak tersebut terbuka secara otomatis. "Kalung yang sangat cantik, kau selalu membahagiakanku dengan tak pernah melupakanku walaupun kau bekerja," ucapnya dengan menaruh kalung tersebut dengan menutupnya kembali dengan sentuhan infra merah jarinya disana. Helaan napas Luicera terlihat ketika ia berjalan kembali menuju meja rias miliknya. Dengan membersihkan make up di wajahnya dirinya membuka laci, sudah ada undangan vvip platinum untuk Luicera. Kau bisa bertemu dengan beberapa pengusaha lainnya. Pelajarilah bisnis lainnya, aku mencintaimu. Jeff Lincoln.Luicera me
Dari dalam ruangan Luicera hanya memegang headset di telinga kanan miliknya. Percakapan Jeff Lincoln terdengar dengan beberapa sinyal lampu di alat penyadap tersebut. Tak lama Luicera melihat undangan acara platinum ke New York. Setelah mendengarkan percakapan Jeff Lincoln dari alat penyadap miliknya, dirinya berjalan ke ruang khusus. "Sebuah flashdisk?" Tanyanya dengan membuka sebuah kotak berisikan flashdisk. Luicera memegang flashdisk tersebut dengan tatapan mata sinis, "Dasar pria bodoh. Kau menjadi pembisnis tapi musuhmu banyak." Luicera meletakkan kembali flashdisk yang ia temukan di ruangan pertemuan Jeff Lincoln bersama Devo Van Marveen, dengan cepat dirinya menaruh beberapa pakaian dengan memasukkannya ke koper. Sebagai seorang pembisnis Jeff Lincoln memang sengaja memberikan fasilitas lengkap untuk Luicera termasuk alat penyadap pembicaraan Jeff Lincoln bersama rekan bisnisnya jika Luicera tidak ikut bersamanya. Luicera masih ingat pertama kali pertemuannya bersama Jeff Lin
Luicera masih memperhatikan gerak-gerik Jeff Lincoln, terlalu sempurna bahkan dengan kehidupan yang sempurna dimiliki olehnya, "Untuk apa aku mempelajarinya?" Tanyanya dengan memperhatikan Jeff Lincoln yang berjarak dekat dengannya. Hanya setengah meter dari tempatnya berdiri. Tak lama Jeff Lincoln pun menarik Luicera dengan memegang senapan yang ia genggam. Dorr .... dorrr ... dorrr Suara senapan keras terdengar dengan Jeff Lincoln memeluk Luicera. Wanita itu justru terfokus dengan alat penutup telinga untuk melindunginya latihan menembak, "Fokuslah, jika kau memiliki keinginan maka kau harus fokus. Fokus menjalaninya, aku mengajarimu supaya kau bisa menjadi seperti apa yang kau inginkan. Aku sangat memahaminya." Luicera tak berkutik ketika tubuhnya dalam pelukan Jeff Lincoln, aroma maskulinnya menempel pada tubuh Luicera secara tak langsung. Mendengar bisikan Jeff Lincoln, Luicera hanya tersenyum sesekali. Pria yang tak pernah ia pikirkan untuk bertemu justru melatihnya bahkan me
Chapter 7Kursi kerja berputar dengan senyuman dari seorang Ralph Barack, acara pesta ulangtahun putranya akan diselenggarakan mewah dan meriah di pusat New York, "Kuharap keamanan nya terjaga, karena yang akan datang adalah tamu-tamu penting terlebih rekan-rekan bisnis dari keluarga terdekat Barack." "Baik Tuan Ralph Barack, kami pastikan keamanan pesta ulangtahunnya sangat ketat. Tidak akan terjadi apapun di dalam pesta ulangtahun Tuan Muda El Barack," jawab salah satu asistant kepercayaan Keluarga Barack dengan menjawab ucapan Tuan Ralph Barack. Kejadian sepuluh tahun yang lalu sudah cukup untuk seorang El Barack, yang Ralph Barack ketahui adalah sosok Luicera yang menghilang tanpa jejak. Tentunya ini membuat putranya sedih akan kehilangan wanita yang ia cintai. Dan kini Ralph Barack tak akan pernah ingin melihat putra kesayangannya bersedih lagi. Langkah kaki beberapa asistant kepercayaannya terhenti ketika Ralph Barack menyuruh mereka berhenti. Tubuh mereka berbalik dengan menj
Limosin milik Keluara Matteo terlihat terparkir di depan gedung dimana pesta ulang tahun El Barack diselenggarakan. Dengan memakai jas berwarna hitam serta beberapa brand ternama yang melekat di tubuh Delon Matteo. "Seharusnya aku datang bersama William dan Zack, adikku itu senang sekali mengerjai kakaknya," bisiknya dengan menyiapkan beberapa perlengkapan miliknya termasuk alat pelacak pribadi untuk keamanan dirinya saat memasuki pesta resmi. Beberapa bodyguard Keluarga Matteo pun berjejer dengan rapi menunggu putra pertama Keluarga Matteo turun dari limosin. Delon Matteo menuruni limosin dengan menggenggam kartu undangan platinum berwarna hitam berlapis hiasan emas. Hanya tamu-tamu khusus yang di undang secara resmi dengan beberapa artis papan atas holiwood yang akan hadir, pesta ulangtahun mewah yang di selenggarakan secara tertutup dari Keluarga Barack. Di luar gedung sudah banyak reporter yang ingin meliput beberapa pengusaha yang datang, bahkan artis ternama holiwood pun datan
Chapter 9Tuhan mempersatukan dan mempertemukan dua insan dengan jalannya, - Perfect Mate.Sesampainya di mansion Luicera terdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun ia hanya melihat kesekitar mansion luas kepemilikan Jeff Lincoln namun berbeda dari Mexico, mansion ini begitu mewah serta elegan dengan perpaduan design dari rumah wilayah biverlyhills. "Apa ini mansion pribadimu?" Tanya Luicera dengan menghentikan langkah kakinya. Tak ada jawaban apapun dari Jeff Lincoln dengan dirinya berbalik melihat Luicera. "Apa kau masih ingin diam disana? Tidak ingin membersihkan tubuhmu, makan malam dan sebagainya?" Tanyanya dengan nada memalas. Kekecewaannya masih tetap sama dari sebelumnya. Rasa kecewa karena perasaannya terkhianati oleh wanita yang selama ini ia manjakan. "Bahkan mansion mu saja tak pernah ada orangtuamu. Untuk apa hubungan ini di lanjutkan jika tak ada restu dari kedua orangtuamu, apa karena aku orang biasa? Yang kau pungut dari bar sepuluh tahun yang lalu. Apa kau puas sela
Sinar matahari menyorot kediaman mansion pribadi Jeff Lincoln, sudah ada Luicera yang memakai anting dengan permata berwarna merah. Dress berwarna senada dengan rambutnya yang dibiarkan memanjang. "Apa hari ini kau akan pergi, selain ke kantormu maksudku," tanya Luicera dengan memakai sebelah antingnya didepan cermin. Jeff Lincoln masih membaca buku dengan mendengarkan Luicera berbicara. "Sepertinya kau tak melihat kalender, bahkan hari pekan saja kau tidak mengetahuinya," jawabnya dengan jari telunjuk miliknya membuka sehelai kertas selanjutnya untuk ia baca. Luicera tercengang dengan apa yang dikatakan Jeff Lincoln, ia baru ingat bahwa hari ini adalah hari pekan. "Maksudku apa kau tidak ada acara, atau kita melakukan piknik bersama. Lagipula ini di New York, pemandangan Mexico agak berbeda dengan New York." "Apa ini keinginanmu? Kau sudah berkeliling dunia, tak ada satupun yang ketinggalan untuk selalu kumanjakan. Mungkin minggu depan itupun jika aktifitasku tidak padat, aku tak