Share

Bab 22 Meminta Berhati-Hati

Kakek dan nenek Bian semua sudah meninggal. Yang terakhir tahun lalu adalah neneknya yang meninggal. Dari pihak Maxton pun juga sama. Sudah tidak ada satu pun. Tinggal generasi penerus mereka saja. Walaupun terkadang berkumpul terasa kurang, mereka mulai beradaptasi sedikit demi sedikit.

Satu per satu keluarga datang. Mereka saling menyapa satu dengan yang lain. Anak-anak kecil yang datang pun tak kalah membuat suasana menjadi ramai.

“Hai, Bi, bagaimana kabarmu?” Daddy Regan langsung memeluk keponakannya. Sore baru dia datang. Tadi pagi dia ada acara main golf dengan teman bisnisnya. Baru pulang saat sore.

“Baik, Dad.” Bian tersenyum. “Maaf belum ke rumah.”

“Santai saja. Lagi pula sekarang sudah bertemu bukan.” Daddy Regan tersenyum sambil menepuk bahu Bian.

“Sudah syukur kamu mau pulang. Masalah menemui kami bisa belakangan.” Papa Erix menambahkan.

“Iya, Pa. Akhirnya aku pulang juga.” Bian memeluk Papa Erix sejenak.

“Membuat Bian pulang ternyata mudah.” El tersenyum.

“Wah … a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status