Wira sungguh tercengang mendengarnya. Teknik Ganda? Apa-apaan ini? Siapa yang bisa menduga akan hal ini?Wira berkata, "Jangan bercanda. Teknik Ganda? Julian punya status mulia di Sekte Langit, dia berasal dari Keluarga Triaji. Mana mungkin aku berani macam-macam dengannya."Hasto menyahut, "Kamu atau aku yang lebih memahami Julian? Biar kuberi tahu kabar baik, memang aku yang membunuh orang-orang itu, tapi Julian mengaku diri sendiri yang melakukannya. Selain itu, sebenarnya dia yang menyuruhku membunuh mereka."Wira makin terkejut. Dia sontak memekik, "Apa? Kamu bilang apa? Bagaimana mungkin?" Julian jelas adalah wanita cerdas, kenapa malah melakukan hal seperti ini? Sungguh tidak bisa dimengerti."Julian punya perasaan untukmu. Dia melakukan semua ini tentu demi dirimu. Kamu pernah berpikir kenapa Julian kembali ke kediaman Keluarga Triaji dan mengaku sebagai pembunuh?" tanya Hasto.Wira menggeleng. Dia sama sekali tidak memahami Sekte Langit, begitu juga situasi di sana. Jadi, dia
Apa maksudnya? Apakah akan terjadi perselisihan internal?"Sepertinya kamu sudah bisa menebaknya. Sekte Langit dan Sekte Gunung mungkin akan memulai pertarungan berdarah seperti ribuan tahun lalu," ucap Hasto dengan ekspresi masam.Pertarungan seperti ini terlalu sadis dan menyedihkan. Pada akhirnya, kedua belah pihak akan sama-sama menderita kerugian. Jika tidak, tidak akan ada perbedaan antara Sekte Langit dan Sekte Gunung pada ribuan tahun lalu."Aku jelas-jelas menyerahkan kitab itu dengan sangat rahasia, seharusnya nggak ada yang tahu. Jadi, aku sendiri juga bingung kenapa bisa ketahuan," ujar Hasto.Masalah ini bagaikan batu besar yang menimpa dadanya, membuatnya merasa sesak napas. Dia tahu tindakan ini akan menempatkan Wira dalam bahaya sehingga sangat berhati-hati.Hasto awalnya ingin Wira diam-diam berlatih, lalu membinanya sampai tahap asterik. Setelah itu, dia akan diam-diam menyatukan Wira dengan Julian supaya hawa dingin di tubuh Julian bisa diredakan.Hasto jelas telah m
Hasto melanjutkan, "Meskipun Keluarga Triaji adalah keluarga pemimpin, mereka nggak punya keturunan berbakat selama beberapa tahun ini. Perselisihan internal juga sangat parah. Semua pria Keluarga Triaji sangat serakah.""Julian adalah anak baik, juga muridku. Aku tentu berharap dia mendapatkan yang terbaik. Bahkan, aku ingin dia keluar dari Sekte Langit. Tapi, dengan statusnya itu, jelas nggak mudah baginya untuk keluar begitu saja.""Selain itu, dia dihadapkan dengan 2 masalah, yaitu Fisik Bulan Dingin dan pertarungan Sekte Langit dengan Sekte Gunung. Jika berhasil melewati keduanya, aku akan membantunya membebaskan diri agar bisa hidup bebas. Sayangnya, ini bukan hal sepele."Wira bertanya dengan penasaran, "Bagaimana dengan wanita dari Keluarga Barack itu? Dia seorang genius?"Hasto merenung sejenak, lalu mengangguk dan membalas, "Ya, Rossa memang berbakat sejak kecil. Tapi, Julian bilang Sekte Gunung mengutus orang untuk membunuhnya. Itu artinya, seharusnya ada masalah yang terjad
Ini ... terlalu hebat!"Setelah mencapai tahap asterik, kamu baru bisa membantu Julian. Aku akan memberimu pelatihan keras selama 3 bulan ini. Percayalah, hanya dalam 3 bulan, kamu akan mengalami peningkatan yang sangat pesat!" ucap Hasto dengan penuh percaya diri. Dia sangat yakin dengan kemampuan sendiri, juga kemampuan Wira."Tiga bulan? Kenapa harus 3 bulan?" tanya Wira dengan agak heran. Sesuatu yang besar pasti akan terjadi setelah 3 bulan ini."Aku belum bisa memberitahumu sekarang. Sebenarnya, sebagian besar yang kukatakan hari ini adalah pesan dari Julian. Dia ingin memberitahumu secara langsung, tapi nggak punya kesempatan. Dia harus kembali ke Sekte Langit untuk menunda waktu.""Julian menyuruhku untuk membiarkanmu memilih. Kalau kamu bersedia membantunya, aku harus membantumu meningkatkan kekuatan dalam 3 bulan. Tapi kalau kamu menolak, dia juga nggak akan membencimu. Aku pun akan langsung kembali ke sisinya, sementara dia akan mengurus sisanya.""Bahkan, dia mungkin akan m
"Mereka ... pantas mati!" ucap Julian segera. Begitu mendengarnya, orang-orang sontak terkesiap."Lancang sekali! Julian, jangan kira kamu bisa membunuh orang sesuka hati hanya karena kamu ini Wanita Suci Sekte Langit!""Benar! Pantas mati apanya? Mereka adalah anggota Sekte Langit!""Kamu malah membunuh mereka tanpa alasan! Jika masalah ini tersebar, bagaimana reputasi Sekte Langit?""Benar! Kamu seharusnya menoleransi semua anggota sekte, bukannya membantai mereka semua. Apa maksudmu ini?"Orang-orang yang duduk di bawah sibuk mengkritik dengan geram. Sementara itu, Julian pun berujar dengan tidak acuh, "Mereka telah bersikap kurang ajar padaku. Sebagai Wanita Suci sekte, aku berhak untuk membunuh mereka.""Bersikap kurang ajar? Bagaimana maksudnya?" tanya orang-orang langsung.Juna, Kepala Keluarga Triaji, pun tertegun sesaat mendengarnya. Kemudian, dia menyahut, "Julian, ceritakan apa yang terjadi."Julian menceritakan apa yang terjadi, tetapi semua itu tentu hanya tipuan. Faksi Al
Kecepatan serangan ini sangat tinggi, bahkan kemampuan destruktifnya sangat dahsyat. Pria itu tentu bisa menilainya.Jadi, tanpa berbasa-basi, pria itu langsung berkelebat dan menghindari peluru tersebut. Jika terkena serangan itu, dia sudah pasti terluka parah kalaupun tidak mati."Kamu sudah mencapai asterik menengah, tapi masih menghindar. Jika aku menyerang secara diam-diam, mana mungkin mereka bisa menghindar? Selain itu, jarak kita cukup jauh, makanya kamu bisa menghindar. Gimana kalau kita lebih dekat? Apa kamu bisa menghindar semudah itu? Jika kamu tahu, kamu bisa menghalangi dengan energi astral, tapi gimana kalau kamu nggak tahu?"Penjelasan Julian ini sontak membuat orang-orang tercengang. Benar, musuh sudah pasti tewas jika tidak mengetahui apa pun!"Hebat sekali. Julian, dari mana kamu mendapat barang itu?" tanya Juan segera."Dari dunia fana. Senapan ini sangat hebat, jadi kubeli satu," jawab Julian.Ucapan Julian ini membuat orang-orang makin terkejut. Meskipun barang-ba
Juan sangat murka, tetapi kemarahan ini hanya untuk ditunjukkan di depan umum. Lagi pula, dia tahu kejadian yang sebenarnya.Juan tahu apa yang dilakukan oleh Julian untuk pria itu. Dia merasa tidak berdaya memikirkan Julian yang jatuh cinta pada Wira.Bagaimanapun, Julian tidak mungkin rela mati begitu saja. Jika ada kesempatan, dia tentu berusaha untuk bertahan hidup. Untuk sekarang, Juan hanya bisa membantu putrinya.Juan tahu Julian adalah gadis yang cerdas, pasti ada alasan di balik tindakannya ini. Meskipun alasan yang diberikan terdengar cukup sempurna, orang-orang tetap bisa menilai bahwa ini hanya tipuan Julian.Akan tetapi, mereka juga tidak bisa apa-apa karena tidak ada yang bisa bersaksi sekarang. Makanya, Juan bisa bersikap tegas seperti ini.Sesuai dugaan, begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi semua orang pun berubah sedikit. Pria yang berbicara barusan juga tidak berani membantah lagi."Sepertinya nggak ada yang keberatan lagi. Kalau begitu, keputusan sudah bulat. Peng
Begitu teringat pada Wira, Julian pun tersenyum. Sementara itu, Juan mengejapkan mata setelah mendengar ucapan putrinya. Sebagai ayah, dia tentu bisa menilai bahwa putrinya ini jatuh cinta."Putriku, kamu menyukainya?" tanya Juan tiba-tiba. Begitu mendengarnya, Julian pun terperangah. Tatapannya terus menghindar karena tidak tahu harus merespons seperti apa.Juan tertawa melihatnya. Dia berucap, "Julian, kamu putriku, nggak mungkin bisa menipuku. Kamu mungkin sudah jatuh cinta sejak awal, tapi nggak ingin mengakuinya.""Sudahlah, kita akan segera tahu dia benar-benar baik atau nggak. Kita lihat apa pilihannya. Untuk menempuh jalan bela diri seperti ini, seseorang membutuhkan keberanian besar. Jika dia berkorban untukmu, itu artinya dia ... juga menyukaimu."Seusai mendengar ucapan ayahnya, Julian hanya menarik napas dalam-dalam dan tidak bersuara lagi. Dia sendiri tidak tahu keputusan apa yang akan dibuat oleh Wira.Pada saat yang sama, di Faksi Alam, Wira yang telah menyetujui permint
Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai
"Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di
"Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla
Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan
Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang
"Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap
"Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.
"Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan
Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m