“Haaa… menyenangkan! Menyenangkan sekali, apa ada lagi yang mau bertarung disini?” Tanya Xiao Chen dengan senyuman yang begitu puas. Tapi murid-murid yang jatuh olehnya sangat takut bahkan tubuh mereka tidak dapat bergerak karena luka serta tekanan mental yang di berikan oleh Xiao Chen kepada mereka. Beberapa tetua dan orang tua dalam kekuatan masing-masing segera mendekat untuk memeriksa anak mereka, tapi setelah mereka lihat dengan hati-hati tidak ada luka yang terlalu serius meskipun mereka patah kaki maupun tangan tapi anehnya anggota mereka malah terlihat sangat takut. “Kau …. apa yang kau lakukan kepada mereka?” Tanya salah satu tetua menatap Xiao Chen dengan marah. “Ho? Apa yang aku lakukan? Yah, aku hanya memberikan mereka sedikit rasa takut yang sebenarnya. Tenang saja, beberapa saat lagi mereka pasti tidak akan sadar jadi kamu tidak perlu khawatir!” Sahut tuan muda sekte pedang dengan senyuman mengerikan seolah dia sangat puas membuat orang lain menderita seperti itu. Semu
“Bayar mental saudaramu? Dia saja tidak…”“AGH! Kepalaku sakit, tidak tanganku sakit, ka.. Kalian kenapa begitu kejam padaku?” Tiba-tiba tuan muda sekte pedang bertingkah begitu aneh di depan mereka dan itu membuat mereka terkejut. Bukan karena mereka merasa aneh tapi lebih ke seperti dimana harga dirinya sebagai seorang kultivator pedang dari sekte pedang yang terkenal itu? Bahkan dia juga adalah tuan muda sekaligus calon master sekte pedang, apa pantas berperilaku seperti itu di depan banyak orang? Tentu tuan muda sekte pedang tidak peduli pandangan orang padanya, dia dan Xiao Chen sudah sepakat melakukan semua bersama jadi tidak ada salahnya bersikap bodoh apalagi siapa yang berani menghalanginya? Tentu tidak ada, bahkan juniornya sendiri hanya dapat menutup wajah seolah tidak mengenal tuan muda sekte pedang. “Bajingan ini…!” Banyak orang tua yang bahkan anggora keluarganya tidak terkena masalah Xiao Chen merasa keduanya terlalu licik. Padahal jelas kalau mereka tidak terluka sedi
“Tidak masalah, ini juga kan untukmu!” Sahut pria dengan telepati juga. Jelas sekali dia ingin membantu Xiao Chen dan tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang demi membantu keponakannya tersebut. Tapi Xiao Chen cukup terkejut melihat pamannya yang lebih pendiam dari bibinya akan berbicara seperti itu, dalam hal kecerdasan bisnis pamannya juga unggul dari sang bibi bahkan karena pamannya fokus kepada kultivasi membuatnya menjadi hampir sekuat kakeknya. Tentu bahkan ayahnya sendiri yang disebut jenius belum layak untuk bersaing dengan saudara ibunya ini apalagi sebagai anak tertua membuatnya menjadi sosok paling dipuja dalam keluarga Zi. “Yah, kalau paman bilang begitu aku merasa tidak ada salahnya menolak!” Xiao Chen tersenyum, menatap ke arah tetua dari keluarga Zi yang mengeluarkan kentong untuk diberikan padanya membalas dengan anggukan. Kantong itu terbang ke arah Xiao Chen, saat melihat isinya Xiao Chen sangat senang dengan jentikan jarinya tebing di sisi lain dari Xiao Chen ter
“HM? Cukup banyak, mari kita bagi dia saudara Zao!” Sahut Xiao Chen memulai membagi hasil jarahannya secara rata dengan tuan muda sekte pedang. Saat mereka memulainya, wajah mereka sangat gembira tapi saat berada di tengah dua tangan tiba-tiba menghentikan apa yang mereka lakukan. Saat mereka ingin marah, yang datang adalah Xi Xier dengan tuan putri kerajaan laut. Lalu disisi tuan muda sekte pedang adalah juniornya sekaligus kekasih masa kecilnya sendiri, tatapan para wanita itu sangat menakutkan dan mereka berdua merasa akan ada sesuatu yang terjadi. “Nah, apa kalian sudah selesai menghitung semuanya?” Tanya ketiga gadis itu secara serentak yang membuat kedua pria mengangguk tanpa sadar. “Bagus, kalau begitu biarkan kami yang membaginya untuk kalian. Biar se..mua.. sa.. ma.. Ra..ta!” Ucapan Xi Xier membuat senyuman Xiao Chen membeku, tuan muda sekte pedang juga sama. Mungkin mereka kuat di luar tapi siapa yang akan berani melawan singa betina yang sudah melihat mereka berdua sebaga
Xiao Chen hanya diam saja kalau memang ada masalah yang terjadi disini ada hubungan dengan tanah terlarang seharusnya orang tua disini lebih tahu daripada mereka. Tapi tidak ada gerakan dari orang-orang ini yang membuat Xiao Chen bingung, Xiao Chen bahkan bertanya kepada pamannya tapi jawaban sang paman tetap sama kalau tidak ada masalah di tanah terlarang. Bahkan mereka merasa sama saja dengan tahun saat tanah terlarang terbuka. Xiao Chen menghela nafas dan mengatakan kalau saat sampai di dalam semua harus bekerja sama apapun yang terjadi, bahkan Xiao Chen memanggil Xi Xier dan putri laut untuk membahas masalah itu sampai tanah terlarang terbuka. Tetua dari istana laut tidak menghentikan putri laut untuk bergaul dengan Xiao Chen karena dia juga tahu kalah Xiao Chen penting bagi istana laut atau lebih tepatnya ke empat istana laut. “Jadi saudara Xiao, apa yang ingin kamu perintahkan Kepada kami?” tanya tuan muda sekte pedang melihat kalau Xiao Chen telah memanggil perwakilan dari set
Itulah alasan kenapa dia bilang kalau tempat ini hanya terbuka untuk terakhir kalinya dan tidak akan terbuka di masa depan nanti. Sehingga semua orang yang nanti masuk adalah kelompok terakhir untuk mendapatkan peluang serta mencari harta di tanah terlarang atau Medan perang yang sekarang telah menjadi makam bagi para pahlawan terdahulu. Matanya menatap langit-langit dengan tatapan kerinduan serta ada kebencian yang tidak dapat dia hilangkan saat mengingat masa lalu dimana dulu perang besar terjadi karena ulah orang-orang itu. Andai saja perang tidak terjadi, mungkin dunia sekarang tidak akan seperti ini dan tidak ada yang namanya pendosa ataupun keturunan yang di tinggalkan. “Bajingan-bajingan yang hanya peduli dengan diri kalian sendiri, suatu saat di masa depan kalian akan menyesali perbuatam kalian terhadap kami. Pasti! Aku bersumpah atas nama pejuang dunia ini,” ucapnya dengan suara dingin dan penuh amarah. Di tempat berbeda, empat sosok yang sekarang duduk dengan wajah sedikit
“Itu karena mereka yang tertulis namanya dapat mencoba mengukir nama mereka di monumen. Jika kamu yakin kamu bisa mengukurnya disana sekarang, tapi aku sarankan agar kamu melakukannya setelah selesai dari tanah terlarang!” Ucap tetua ketiga menjelaskan kalau ada cara yang cepat tapi itu juga tidak akan menghasilkan sesuatu bagus karena monumen ini terhubung dengan tanah terlarang. Semua yang mereka lakukan akan terekam oleh monumen saat mereka mengukir nama di monumen maka monumen ini akan menempatkan dengan tingkat kekuatan yang sesuai dari hasil di dapat saat berada di dalam tanah terlarang. Tapi ada kasus lain yaitu dimana monumen sendiri akan menulis nama orang-orang yang benar layak di dalamnya tanpa perlu mengukir nama. Itu kejadian langka tentu hanya satu pernah terjadi pada leluhur mereka Ming Zhao. Saat Xiao Chen mendengar nama leluhur sekte Heaven lagi, entah kenapa ia merasa sedikit kagum. Tidak menulis nama malah di tulis oleh monumen itu sendiri tapi apa gunanya itu semua
BOOOOMMMM“Sial! Aku benar-benar jatuh ditempat yang salah, andai saja aku menerima tawaran dari anak-anak itu tadi mungkin aku tidak akan jatuh di tempat makhluk ini!” Ucap tuan muda sekte pedang yang duduk kelelahan dengan pedang tertancap di kepala monster di ranah nascent soul. Di sekeliling tuan muda itu, banyak makhluk di ranah yang sama tergeletak penuh darah dan mati karena tebasan pedang, jelas kalau dia telah mengalami pertempuran gila disana sendirian. Saat dia masuk, dia tidak ikut dalam pelindung sektenya mengalami kejadian yang benar-benar tidak enak sekali seperti sekarang, menghadapi banyak monster aneh di tempat ini saat baru masuk sangat menyebalkan baginya. Tapi bukan hanya dia yang melakukan itu Xiao Chen dan beberapa anak muda melakukan hal sama dengan mereka hanya saja dia yakin kalau anak-anak itu mungkin sudah mati setengahnya karena kekuatan mereka tidaklah sekuat dia maupun Xiao Chen.“Sialan! Benar-benar bajingan sekali hidupku ini, bagaimana bisa masih ada