Home / Zaman Kuno / Perjalanan Sang Batara / 54. Rahadia Sepasang Keris

Share

54. Rahadia Sepasang Keris

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-06-28 06:10:23

Rahasia Keris

Dua prajurit itu segera meninggalkan tempat dimana Pangeran Slamet dan Iblis Cantik berada. Mereka segera kembali ke perkemahan tanpa sepatah katapun. Sementara itu, Pangeran Slamet dengan nafas tak beraturan memeluk Iblis Cantik yang masih berada dibawahnya. Pangeran tak mengira, kehormatan yang selama ini dia jaga sebagai seorang Pangeran terhormat di Kerajaan Banyu Emas telah runtuh di depan seorang wanita yang baru saja di kenalnya.

Iblis Cantik membelai punggung pemuda itu dengan senyum aneh yang mengembang. Pangeran tak mengira, apa yang dia lakukan hari ini akan menjadi petaka di kemudian hari...

Sementara itu, di tempat Jaka Geni berada, Ratu Ambarwati dan Putri Maharani yang asli telah selesai menyiapkan sarapan untuk Jaka yang tengah tiduran menahan lapar.

Tiga ekor kelinci hutan bakar terhidang di atas daun pisang. Mata Jaka membesar dan tanpa banyak bicara dia segera melahap daging kelinci bakar itu. Tak perlu waktu la
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjalanan Sang Batara   284. Jejak Tabib Dewa(2)

    Para prajurit itu semakin naik ke atas bukit. Utari Dewi baru merasakan hawa kehadirannya setelah jarak mereka cukup dekat. "Celaka!" seru gadis itu dalam hati. Dia segera memakai pakaiannya lalu melesat kembali ke dalam hutan. Para prajurit pun sampai di tempat Utari mandi tadi. Mereka celingukan setelah melihat jejak air di sekitar pinggiran sungai. "Apakah ada hewan yang baru saja mandi?" tanya salah satu di antara mereka. "Jejak kaki ini seperti kaki manusia. Hewan apa yang mempunyai jejak seperti ini?" tanya yang lain menyahuti. Mereka pun saling berpandangan. Lalu sama-sama mengangguk dan berjalan mengikuti jejak kaki tersebut. Utari Dewi berhenti berlari di sebuah tempat. Dia melihat semak belukar tak jauh dari nya. Dengan cepat Utari menyibak semak itu dan masuk. Tanpa dia sangka, dia melihat sebuah goa di balik semak-semak. Dengan perasaan ragu Utari pun masuk ke dalam goa tersebut. Para prajurit Istana Luoyang kehilangan jejak Utari. Mereka celingukan di tempat yan

  • Perjalanan Sang Batara   283. Jejak Tabib Dewa

    Yang Sian Kan yang belum pernah melihat jurus Li Shimin yang bernama Bayangan Ganda, tidak menyadari apa yang akan terjadi. Saat Yang Sian Kan menyerang dengan kekuatan Roda Api miliknya, Li Shimin melompat ke udara. Lalu dengan teriakan keras tubuhnya melesat bagaikan anak panah ke arah Yang Sian Kan. Tubuhnya di selimuti petir biru. Tanpa rasa takut, Yang Sian langsung mengerahkan pukulan sakti miliknya ke arah Li Shimin. Roda Api besar melesat ke arah Li Shimin.Namun pemuda itu berhasil berkelit dengan cepat meski tengah melesat di udara. Yang Sian Kan terkejut melihat gerakan Li Shimin yang sangat aneh itu. Namun dia terlalu terpaku pada gerakan Li Shimin hingga tanpa dia sadari, putra kedua Li Yuan itu telah berada tepat di hadapannya dengan jurus Bayangan Ganda. Li Shimin menghantam ke depan dengan tangan kirinya. Saat itulah, Yang Sian Kan terkejut. Dia melihat betapa banyaknya tangan Li Shimin yang mengarah kepadanya. Semua tangan itu berselimut api merah dan petir biru.

  • Perjalanan Sang Batara   282. Adu Kekuatan

    Yang Sian Kan tertawa keras melihat tinju Li Shimin yang terkepal. "Kenapa kita tidak selesaikan permasalahan kita dengan adu kekuatan?" tanya Yang Sian Kan sambil memutar badan dan menatap tajam ke arah Li Shimin."Baiklah, tapi apakah mereka akan ikut campur?" tanya Li Shimin sambil menunjuk ke arah prajurit wanita Yang Sian Kan. "Kita bukan anak kecil, dan mereka tidak ada urusan dengan kita. Mereka bisa menonton siapa yang terkuat di antara kita. Bagaimana? Kau siap Shimin?" tanya Yang Sian Kan sambil melemaskan otot-otot tangannya. "Baiklah, aku akan menuruti mau mu. Aku juga penasaran, sekuat apa dirimu sekarang, Yang Sian." kata Li Shimin. Yang Sian Kan melepas jubah besarnya. Kini terpampang tubuh berotot Yang Sian Kan yang membuat wanita jatuh hati kepadanya. "Lihat serangan!" ucap Yang Sian lalu melesat ke arah Li Shimin. Gerakannya sangat halus dan ringan. Li Shimin harus berhati-hati dengan setiap serangan Yang Sian Kan. Dia tahu, setiap serangan lawannya itu bisa sa

  • Perjalanan Sang Batara   281.Ketegangan Dua Pangeran

    Ratusan pasukan Li Shimin menyusuri hutan kecil kota Jinan. Mereka menemukan beberapa mayat anggota Serikat Teratai Biru di hutan tersebut. Di tempat Jaka Geni bertarung melawan Putri Song Hua, Li Shimin berhenti. Dia menyelidiki tempat yang sudah porak poranda tersebut. "Bekas pertarungan besar, melihat dari banyaknya pepohonan yang tumbang dan hancur, ini pasti pertarungan antar ranah Langit. Kata penduduk, awan gelap itu muncul di kawasan ini..." batin Li Shimin. Dia melihat sebuah kolam yang masih membeku menjadi es. Matanya menyipit. Dia pandangi sekelilingnya. Ada beberapa pohon yang gosong bekas terbakar. "Apakah ini dua elemen yang berbeda? Sangat menarik, api dan es." pikir Li Shimin. Dia mengambil satu pecahan es yang sudah hampir meleleh tersebut. "Aku yakin pertarungan ini terjadi dua hari yang lalu, bagaimana es ini masih membeku? Benar-benar aneh... Apakah ada es yang sekuat ini?" ucap Li Shimin dalam hati sambil terus mengamati sekitar. Para prajurit yang berpenca

  • Perjalanan Sang Batara   280.Utari Dewi Melarikan Diri

    Mendengar kabar Yang Sian Kan pergi untuk menangkap orang asing bernama Jaka Geni, mata Utari Dewi segera terbuka. "Kakang..." ucap gadis itu dalam hati. Utari menghentikan bertapanya. Dia berjalan keluar menyusuri lorong kediaman Yang Sian Kan. Saat berpapasan dengan wanita-wanita budak nafsu Pangeran itu, Utari Dewi bersembunyi di balik pilar merah besar. Dengan berjalan mengendap, Utari melewati sebuah taman di samping kediaman Yang Sian Kan. Taman itu lumayan luas. Saat gadis itu akan melewati pagar tembok yang tinggi, seorang prajurit wanita memergokinya. "Hei, siapa itu!" teriak prajurit itu keras. Suaranya membuat dua prajurit wanita yang lain langsung mendatangi taman. Utari Dewi segera berlari ke arah pagar. Namun langkahnya terhenti saat satu tombak menghadang jalannya. "Terpaksa harus bertarung!" batin Utari. Tiga wanita berpakaian lengkap itu melesat ke arah Utari Dewi. Mereka terkejut melihat siapa gadis yang akan kabur itu. "Ternyata kau! Gadis asing yang selama

  • Perjalanan Sang Batara   279.Pertarungan Maut(2)

    Perbatasan gerbang itu terlihat sepi. Beberapa bangunan rumah hancur dan tembok gerbang juga terlihat runtuh. Pertarungan dahsyat antara Jaka Geni melawan Pendekar Tombak Api masih berlanjut. Mereka berdiri saling berhadapan. Saling bertatap mata dengan tatapan tajam. Hawa membunuh terpancar keluar dari dua orang yang sesaat lagi akan saling adu kekuatan untuk terakhir kali. "Aku tidak menyangka, kau orang asing bisa membuatku terluka separah ini. Bahkan orang-orang Serikat Teratai Biru tidak ada yang bisa melukai diriku kecuali orang itu. Kau tidak beda dengan monster berwujud manusia itu... Tapi, kau masih terlihat lebih lemah darinya. Bagiku, kau sudah cukup hebat untuk menjadi bagian dari kami. Apakah kau tidak menginginkan bergabung bersama kami?" Sio Tong menawarkan kerja sama kepada Jaka Geni. Dia mengakui kehebatan Jaka Geni. Namun jika lelaki itu berpikir Jaka Geni akan mudah menerima tawaran, dia salah besar. Jaka Geni adalah seorang kesatria yang bebas. Jaka tersenyum s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status