แชร์

Chapter 469

ผู้เขียน: Iamyourhappy
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-22 13:16:16

“Wait.” Eve baru saja keluar dari kamarnya.

Kamar yang digunakannya dengan Bastian untuk memadu kasih.

Tapi ketika ia membuka pintu, Meta tepat berada di hadapannya.

“Kak Eve?” tanya Meta. Berdiri di depan pintu kamar.

Begitupun dengan Eve. mereka saling berhadapan.

Dan ternyata, kamar mereka berhadapan.

“Kau tidur dengan—” Eve menyipitkan mata. “Jangan bilang Ernando?”

Meta tersenyum pelan. kemudian terkekeh.

“Kak Eve mendapat panggilan dari rumah sakit?” tanya Meta.

“Ya. Aku akan ke rumah sakit sekarang. Kau juga?” tanya Eve.

Meta mengangguk.

“Tunggu. Di mana Sheril?” tanya Eve.

“Dia pulang bersama Brayson,” balasnya.

“Oke.” Eve mengangguk. “Kalau begitu ayo kita ke rumah sakit.”

Akhirnya mereka pergi ke rumah sakit bersama. Meninggalkan dua pria yang sekarang mulai bangun tanpa kehadiran mereka.

Satu kamar terisi oleh pria telanjang dengan tatto panah di lengan.

Tangannya yang berusaha mencari tubuh wanita di sebelahnya, tapi kosong.

Ernando membuk
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 590

    “Ups!”Rakha segera menutup mata Jayden dengan tangannya.Posisi orang tua Jayden sangat membangongkan.Leya menoleh—dalam seperkian detik ia sudah mendorong Noel sampai terhempas.“Akh!” Noel menggosok belakang kepalanya.Jayden mengintip di sela-sela jari uncle Rakha yang menutupi wajahnya.“Hehehe…” tertawa.Barulah setelah itu, Rakha melepaskan tangannya dari mata Jayden.Jayden segera mendekati Leya.Rakha tersenyum tipis sebelum melangkah pergi dari ruangan. Menutup pintu dengan hati-hati.Jangan sampai mengganggu keluarga bahagia itu.“Mama sama Daddy mau ciuman ya?” tanya Jayden dengan polosnya.“Heh!” Leya melotot.Jayden beralih pada Noel yang masih duduk di sofa. “Hayo daddy mau mencium mama!” menunjuk Noel.Noel tertawa. “Bagaimana kamu tahu?” tanyanya.Menggelitik pinggang Jayden pelan.“Akhh! Hahahah.” Jayden berbaring di atas sofa yang tadi digunakan orang tuanya bermesraan.Bukan bermesraan kok, berbicara santai maksudnya!“Jadi ini tempat Dad bekerja?” tanya Jayden. N

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 589

    “Kalau begitu ayo beritahu aku!”Noel menarik pinggang Leya.“Hih!” Leya memukul tangan Noel yang berada di pinggangnya. “Jangan seenaknya menyentuhku!”Noel hanya tertawa. Tidak ada raut wajah marah yang berarti.Pria itu menghadap Leya. Tangannya bertopang pada sandaran sofa di sampingnya.Menanti apa yang akan dikatakan Leya.“Jangan dekat-dekat.” Leya memperingati.“Kalau tidak dekat, nanti aku tidak bisa mendengarmu.” Noel mengangguk meyakinkan.Leya mundur.Namun Noel mencegahnya dengan menarik pinggang wanita itu agar kembali dekat.“Sepertinya telingaku sedikit ada masalah akhir-akhir ini. kau harus berteriak kalau berbicara sejauh itu.”Noel memegangi telinganya. Mengusap telinganya yang sama sekali tidak bermasalah.Leya memutar bola matanya malas. “Noel..” lirihnya.“Sini-sini..” Noel menepuk pelan sofa yang menjadi jarak mereka.Padahal hanya sisa sedikit tapi Leya masih disuruhnya mendekat.Tidak mau memperpanjangnya, akhirnya Leya lebih dekat.“Jadi yang ingin aku bicara

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 588

    “Noel!” teriak Leya ketika membuka pintu ruangan Noel.Tapi bukan hanya seekor Noel yang berada di sana. Namun juga sekretarisnya.“Maaf, saya akan kembali lagi nanti!” Leya segera menunduk.Rakha tersenyum—ia mendekati Leya. “Santai saja!” memberikan kedua jempolnya.“Marahi dia sepuasmu!” Rakha segera pergi.Memberikan ruang bagi Leya dan Noel berbicara di ruangan.Noel berdiri dengan senyum sumgringah. “Selamat datang di ruanganku. Akhirnya aku bisa melihatmu datang sendiri ke sini.”“Tidak perlu menyambutku!” Leya benar-benar kesal.Tapi sebelum itu ia menoleh ke belakang.Untunglah pintu itu sudah tertutup dengan benar.Jangan sampai ada orang lain yang mendengar mereka.Tapi saat ia menoleh ke belakang, justru Noel memanfaatkan kesempatan itu dengan sangat baik.Memerangkap Leya dengan cepat.“Apa maksudnya tadi?” tanya Leya. Bahkan tidak peduli dengan posisinya sekarang.Meski ia juga tidak nyaman. Karena Noel sangat dekat!“Tadi? Maksudnya Dad? Dad yang ingin tahu sendiri. Dia

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 587

    Berangkat bekerja.Seperti biasa.Leya akan disibukkan dengan tumpukkan dokumen.Jarang memiliki waktu, hanya fokus bekerja.Itulah yang ia rasakan. Sampai Noel datang, mengacak-acak kehidupannya yang lurus.Apalagi tadi malam. Sebenarnya menyenangkan, tapi selalu ada tingkah dan ucapan Noel yang benar-benar menguras emosinya.Tapi lupakan saja, hari ini ada banyak dokumen yang butuh penanganannya.Apalagi ia seorang akuntan.Ada banyak berkas yang berisi rentetang angka. Ratusan, bahkan miliaran rupiah. Sayangnya meski ia sering melihat nominal sebesar itu, ia belum pernah merasakan langsung.Bekerja terus—bekerja tanpa henti sampai waktu makan siang.Leya bersama rekannya pergi ke kantin.Kantin kantor Skyline memang yang terbaik. Ada banyak menu, ada banyak pilihan.“Hari ini menunya kebanyakan ayam?” tanya Sarah menatap layar yang menampilkan menu makanan.Kenapa tiba-tiba banyak ayam?“Seharusnya ada saos keju.” Ira meneliti saos yang berderet.Namun sayang, hanya satu saja. Sepe

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 586

    Ingin rasanya langsung menggampar wajah tampan Noel.“Tidak usah menghinaku jika kau terus saja mengejarku tanpa henti!”Noel mengerjap. “Maksudku adalah—” Noel menghela napas. “Aku hanya ingin tahu berapa lama kau bekerja. Tanganmu menjadi sedikit kasar..”“Malah kau perjelas. Noel kau—” Leya menunjuk Noel.Akhirnya mengambil tisu. Diambilnya banyak, dilemparnya membabi-buta pada Noel.“Nanti terkena kopiku—”Benar saja. Lemparan tisu itu mengenai cangkir yang berisi kopi di dalam cangkir Noel.Tidak merasa bersalah.Leya justru tertawa puas. “Rasakan!” sembari menjulurkan lidah. Mengejek Noel kekanak-kanakan.Noel menatap Leya.Bukannya marah. Tapi malah terpesona dengan senyum lepas Leya yang menertawakannya.Huft rasanya seperti kembali ke masa lalu.Noel bertopang dagu.Tatapannya kian dalam pada Leya.“Kenapa?” tanya Leya mengerjap setelah sadar ditatap Noel sedalam itu.“Kau cantik. Sama seperti dulu.”Leya berdecih. “Tidak usah membual. Kau baru saja mengatai tanganku kasar!”

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 585

    “Mom ikut kelasmu?” tanya Noel kebingungan.Mengenai ibunya yang ikut kelas Leya, ia sama sekali tidak tahu.“Iya, bersama Elise!” balas Leya.“Mom memang suka memasak,” balas Noel. “Bahkan Mom memiliki beberapa sertifikat memasak.” Dengan nada yang tenang. “Kalau dia ikut kelasmu, dia bukan sekedar ingin dekat denganmu. Karena dia juga ingin belajar memasak darimu.”Leya mengusap rambutnya kasar.Masalahnya ia pun tahu kalau niat ibu Noel memang baik, tidak ada niat jahat sama sekali.Tapi ini tentang dirinya sendiri yang merasa tidak nyaman terlalu dekat dengan keluarga Noel.“Aku tidak nyaman,” balas Leya pada akhirnya.Noel terdiam sesaat. “Baiklah. Aku akan meminta Mom untuk berhenti mengikuti kelasmu.”“Tidak perlu melakukannya,” ucap Leya.Pasalnya pembicaraan mereka belum menemukan titik temu.“Lalu kau ingin aku melakukan apa?” tanya Noel yang juga kebingungan.“Aku juga sudah menawarkan solusi. Kalau kau tidak nyaman, aku akan meminta Mom dan Elise agar tidak usah mengikuti

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status