Share

Rasa Penasaran

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-25 14:49:11

“Kamar khusus untuk mereka sudah disiapkan, Ms. Tidak jauh dari kamar utama.”

Moreau tidak tahu bagaimana dia akan menafsirkan bentuk keramahan yang Emma tunjukkan. Rasanya terlalu mengejutkan saat dirinya terlalu canggung karena sudah lama sekali tidak bertemu, dan ketika mereka memiliki kesempatan itu; dia datang bersama dua bocah kembar. Tidak perlu memberikan informasi siapa Lore maupun Arias sebenarnya. Moreau yakin Emma sudah mengetahuinya.

Dia mengerjap cepat; segera menatap wanita paruh baya itu dengan gelengan samar.

“Tidak. Aku ingin di kamar tamu saja,” ucapnya sebagai keputusan final.

Ada keraguan di mata Emma. Dia mengerti kalau – kalau wanita paruh baya itu mungkin sedang memikirkan bagaimana reaksi Abihirt nantinya. Sang majikan telah memberi perintah secara spesifik. Memang rasanya mustahil jika Emma akan setuju begitu saja.

Masih dengan keputusan yang sama. Moreau meraih koper miliknya; dia hanya tamu biasa; Emma tidak perlu melakukan segala sesuatu sendiri.

“Majikanm
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Tertangkap Basah

    Seperti perkiraan, Moreau menghabiskan satu jam lamanya di dapur. Sekarang dia merasa lebih baik dan memang memutuskan untuk melangkah kembali ke kamar. Yang sesekali mengedarkan pandangan ke pelbagai arah.Mansion Abihirt semacam meninggalkan sensasi yang Moreau sendiri tak bisa menjabarkan seperti apa. Terlalu suram, bahkan jika pria itu ingin mengisi kekosongan dengan suara teriakan anak – anak. Dari posisi beberapa undakan anak tangga yang telah dia lewati, Moreau menghentikan langkah sebentar, seolah ada beberapa kenangan ... berusaha merangkak masuk ke dalam dirinya. Semua begitu sulit dipahami. Dia benci saat – saat seperti ini.Andai saja, tidak pernah setuju untuk ikut. Mungkin, tidak akan pula merasakan bagaimana jantungnya seperti diperas dengan keras. Ketika darah telah menetes, itu benar – benar menjadi sesuatu yang mengerikan. Tanpa sadar, Moreau menarik napas dalam – dalam. Masih dengan kebutuhan sekadar mengamati beberapa pemandangan. Meski harus tersentak ketika tib

  • Perjanjian Terlarang   Tidak Bisa Tidur

    Sudah larut malam dan penyesalan menjadi satu – satunya masalah serius yang sedang Moreau hadapi ketika semua orang mungkin sudah tertidur lelap, tetapi tidak dengannya. Begitu banyak pemikiran tak terduga yang muncul secara mendadak. Itu cukup memberi pengaruh mengapa dia masih berguling secara bergantian; mengatur posisi paling nyaman hanya untuk mendapatkan tidur yang tenang. Tidak tahu mengapa firasatnya mengatakan hal buruk. Moreau tidak mengerti apa yang salah. Apakah dia terlalu menganggap serius pembicaraan yang dilakukan bersama Abihirt terakhir kali, sebelum akhirnya pria itu tidak lagi memutuskan untuk keluar kamar setelah saat – saat tersebut. Moreau takut kalau – kalau Abihirt menganggap serius penolakan yang dia berikan. Makan malam bahkan hanya dilakukan bersama anak – anak. Pria itu memilih tidak hadir; dengan alasan yang Emma berikan bahwa sang majikan terlalu sibuk menyelesaikan pekerjaan tertunda dan akan menyusul belakangan.Namun, sampai mereka selesai: anak – a

  • Perjanjian Terlarang   Keputusan Sepihak

    Ekspresi Emma mencoba untuk tidak terlihat mencolok, tetapi Moreau bisa mendeteksi sendiri gelengan samar yang merupakan gestur utama. “Sendiri, Ms. Tuan sering berada di dalam sana sendiri.” Ini mengejutkan. Ada usaha untuk benar – benar memahami maksud dari pernyataan Emma. Atau mungkin, Moreau sedang berusaha menemukan jawaban dari keputusan Abihirt sekadar mengurung diri sendiri di ruang merah. Kegilaan apa lagi yang bisa menjadi kemungkinannya? “Apa yang dia lakukan sendiri di dalam sana?” Pada akhirnya, Moreau tak bisa menahan diri lebih lama. Dia melihat kegugupan yang sama di wajah Emma dan perlahan wanita paruh baya itu menggeleng samar. Bisa diterima jika memang Emma hanya mendapat separuh informasi. Moreau tahu Abihirt; mereka semua tahu Abihirt; tidak mudah mengetahui apa yang pria tersebut lakukan, atau sekadar melakukan sesuatu di luar batas pemikiran seseorang. “Aku mungkin akan menemui anak – anakku,” ucap Moreau setelah mereka berjalan sampai di ruang tamu. Emma

  • Perjanjian Terlarang   Rasa Penasaran

    “Kamar khusus untuk mereka sudah disiapkan, Ms. Tidak jauh dari kamar utama.”Moreau tidak tahu bagaimana dia akan menafsirkan bentuk keramahan yang Emma tunjukkan. Rasanya terlalu mengejutkan saat dirinya terlalu canggung karena sudah lama sekali tidak bertemu, dan ketika mereka memiliki kesempatan itu; dia datang bersama dua bocah kembar. Tidak perlu memberikan informasi siapa Lore maupun Arias sebenarnya. Moreau yakin Emma sudah mengetahuinya.Dia mengerjap cepat; segera menatap wanita paruh baya itu dengan gelengan samar.“Tidak. Aku ingin di kamar tamu saja,” ucapnya sebagai keputusan final.Ada keraguan di mata Emma. Dia mengerti kalau – kalau wanita paruh baya itu mungkin sedang memikirkan bagaimana reaksi Abihirt nantinya. Sang majikan telah memberi perintah secara spesifik. Memang rasanya mustahil jika Emma akan setuju begitu saja.Masih dengan keputusan yang sama. Moreau meraih koper miliknya; dia hanya tamu biasa; Emma tidak perlu melakukan segala sesuatu sendiri.“Majikanm

  • Perjanjian Terlarang   Kembali Ke Spanyol

    Kali pertama menginjakkan kaki di mansion mewah ini, Moreau merasa hampir kewalahan menghadapi pelbagai bentuk kenangan buruk yang menyergap padat di jantungnya. Begitu menyesakkan mengingat bahwa ini adalah tempat paling sering didatangi hanya untuk melakukan hal – hal tabu.Tidak dimungkiri pula, ada keabsahan dari rasa penasaran membludak. Bertanya – tanya sudah seperti apa ruang merah itu. Apakah Abihirt melakukan perubahan signifikan?Benak Moreau berusaha mengambil kesimpulan yang tepat, tetapi dari suguhan di hadapannya. Dia nyaris tidak melihat sesuatu yang asing; semua masih terlalu sama. Apalagi, gambaran suram di sekitar terlalu menyengat, seolah memang seperti inilah keinginan terbesar Abihirt. Tidak akan pernah ada warna yang bagus—sanggup melengkapi kekosongan pria itu.“Daddy, ini benar rumahmu? Wow, besar sekali!”Reaksi takjub Arias membuat Moreau nyaris meringis. Lore sendiri sudah terlihat tercengang ketika mata kelabu di sana tampak menelusuri dinding – dinding di

  • Perjanjian Terlarang   Kurang Ajar

    “Apa yang kau lakukan?”Moreau tiba – tiba tersentak bangun. Anehnya, harus mendapati pemandangan di mana Abihirt seperti sedang menyiapkan pelbagai kebutuhan ke dalam koper. Semuanya hampir sudah terlihat rapi. Hanya beberapa kain yang perlu dilipat. Sisanya, Moreau mungkin akan menyaksikan bagaimana pria itu benar – benar siap melakukan perjalanan.“Kau mau ke mana?” dia bertanya sekali lagi.“Aku akan kembali ke Spanyol.”Well, dia mengerti jika Abihirt barangkali punya begitu banyak kesibukan di negara asalnya—negara asal mereka. Namun, tidak pernah menduga akan secepat ini. Secepat setelah pertemuan bersama Mansilo Hubber. Sungguh, Abihirt menghindari pria paruh baya itu?Benak Moreau masih menyimpulkan banyak pertanyaan, bagaimana dia berusaha berpikir logis, meski belum ada satu kata pun terucap. Hingga suara serak dan dalam Abihirt kembali terdengar.“Kau ikut denganku?”Ikut

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status