Share

BAB 9

Silia membuka mata dan menggeliat sebentar. Tangannya menggapai-gapai sesuatu yang semalam ia simpan di bawah bantal, yaitu ponselnya.

Setelah dapat, ia menghidupkan benda pipih itu dan melihat jam di layar. Baru jam enam pagi.

Perlahan ia duduk dengan mata yang masih sepat. Seketika ia celingukan. Pandangannya menyisir ke seluruh ruangan, dan kembali berakhir di sofa tempat ia meletakkan selimut dan bantal semalam.

Kedua benda itu masih tersusun rapi layaknya belum disentuh sama sekali. Dan tentu saja, tak tampak keberadaan Roby di kamar ini.

Alis Silia bertaut. “Ke mana dia? Masa’ nggak ada pulang sama sekali?” gumamnya.

Silia menuruni ranjang dan berjalan ke arah sofa. Baru saja ia hendak memegang bantal dan selimut itu, terdengar pintu kamarnya terbuka dan Roby masuk.

Sesaat mereka saling diam saat tatapan itu bertemu.

“Kamu udah bangun?” tanya Roby sambil berjalan masuk menuju kamar mandi.

“Kamu dari mana? Nggak pulang dari semalam?” Silia balik bertanya.

“Itu urusanku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status