Share

Bab 15: Bukan Urusanmu

last update Last Updated: 2025-06-23 13:00:12

Jasmine semakin bingung melihat Reiner yang tampak marah gara-gara melihat dirinya dengan Wisnu. Reiner benar-benar sulit dipahami dan Jasmine tak dapat membaca apa yang ada di pikiran pria itu.

"Kenapa kamu marah, Reiner? Bukankah di dalam perjanjian, kita tidak boleh ikut campur urusan masing-masing? Kamu sendiri yang membuat perjanjian itu. Jadi kurasa kamu tidak perlu ikut campur urusan pribadiku," ujar Jasmine datar.

“Ah, dan satu hal lagi," tambahnya, "aku bertemu dengan pria mana pun kurasa itu juga bukan urusanmu, Reiner. Dalam perjanjian, kita diperbolehkan punya hubungan spesial dengan orang lain, bukan?"

Reiner merasa tertampar dengan keras oleh ucapan Jasmine. Dia mengepalkan tangannya, dan merasa marah karena apa yang diucapkan Jasmine memang benar.

Sedangkan Reiner sendiri tidak tahu kenapa dia harus marah dan tidak suka saat Jasmine bertemu dengan pria itu.

"Bagaimanapun juga kamu adalah istri saya, Jasmine. Jadi perhatikan sik

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Bab 21: Tidak akan Melupakannya

    Dokter Meli menatap ke arah monitor. "Bapak bisa lihat, di sini ada dua janin yang terlihat sangat jelas. Jadi, kalian akan punya bayi kembar identik.""Kembar, Dok?" Jasmine memastikan bahwa dia tidak salah dengar. Dia berusaha menahan diri untuk tidak memekik senang saat Dokter Meli menganggukkan kepala.Sementara Reiner, ia tidak tahu perasaan asing apa yang kembali menyelinap ke dalam hatinya. Ia hanya terdiam, menatap monitor dengan perasaan berkecamuk. Namun, satu hal yang tidak bisa ia pungkiri, jantungnya berdebar-debar saat menatap dua janin tersebut. Matanya seakan tersihir dan enggan terlepas dari monitor."Kembar identik itu terjadi saat satu sel sperma membuahi satu sel telur. Lalu, satu sel telur tersebut membelah diri menjadi dua. Sehingga gen dan DNA yang dihasilkan akan sama. Dan bayinya nanti akan memiliki jenis kelamin yang sama juga," jelas Dokter Meli.Jasmine merasa terharu seraya mengusap sudut matanya yang tiba-tiba menggenang. Dia

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Bab 20: Janinnya Kembar

    "Ya. Kenapa? Kamu keberatan?""Tentu saja tidak. Aku memang berencana memeriksakan kandunganku ke dokter. Tapi, kalau kamu sibuk dan keberatan mengantarku, aku akan pergi sendiri."Mata Reiner kini beralih pada Jasmine. "Apa kamu tidak dengar ucapan saya barusan? Bukan kamu yang akan pergi. Tapi kita," tegas Reiner sekali lagi."Baiklah, besok aku akan izin tidak masuk kerja," ucap Jasmine pada akhirnya."Bagus."Reiner segera bangkit dari duduknya, lalu tanpa permisi dia berlalu dari hadapan Jasmine. Tapi ucapan Jasmine selanjutnya membuat langkah Reiner terhenti seketika."Terima kasih. Kamu... sudah mau peduli dengan anakku," kata Jasmine ragu.Anakku? Reiner terdiam sesaat. Dia tidak suka saat Jasmine mengklaim anak itu sebagai anakku, seolah-olah janin itu hanyalah miliknya seorang.Namun beberapa detik setelahnya Reiner tersenyum miring, lalu berbalik menghadap Jasmine. "Tidak perlu berterima kasih. Saya melakukannya bukan untuk kalian. Tapi untuk ibu saya. Dia yang menyuruh say

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Bab 19: Pergi ke Dokter Kandungan

    Perkataan ibunya siang tadi kembali terngiang di telinga Reiner. Gadis ini hampir setiap hari mengalami muntah-muntah.Dan Jasmine tidak pernah mengeluh atau protes pada sikap Reiner yang tidak peduli padanya.Sebenarnya, apa yang dirasakan Jasmine saat ini?Untuk pertama kalinya Reiner ingin tahu perasaan Jasmine. Apa gadis ini kecewa atas sikap Reiner padanya?Suara isakan pelan dari Jasmine membuat lamunan Reiner buyar seketika. Ia sedikit terkejut saat melihat kedua ujung alis Jasmine saling bertautan dan peluh yang entah kapan keluar di pelipisnya."Kak... tolong aku...." igau Jasmine, "Aku takut, di sini sangat gelap...."Reiner meletakkan goodybag di tangannya ke atas lantai. Kemudian duduk di sisi sofa yang masih muat untuk diduduki. Tangannya menepuk-nepuk pipi Jasmine yang masih terus mengigau."Hei, bangun. Kamu tidak apa-apa?" tanya Reiner pelan. "Jasmine...."Perlahan-lahan Jasmine akhirnya terbangun saat tubuhnya

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Bab 18: Perhatian dari Ibu Mertua

    Jasmine menghela napas panjang, kemudian dia memutuskan masuk ke dalam mobil Evano. Karena berjalan kaki untuk olahraga sebetulnya hanya alasan Jasmine saja.Evano terkekeh kecil melihat Jasmine duduk di sampingnya, kemudian melajukan kendaraannya keluar dari kediaman Reiner. “Nah, begitu lebih baik. Tidak perlu menyiksa diri dengan alasan yang tidak perlu,” gumam Evano sambil tersenyum.Selama dalam perjalanan, mereka tidak berhenti mengobrol. Dari obrolan itu, Jasmine kini tahu bahwa Evano adalah seorang dokter bedah di salah satu rumah sakit terbesar di kota ini.Dan yang lebih mencengangkan lagi, ternyata rumah Evano ada di samping rumah Reiner, hanya terhalang oleh taman dan pepohonan yang cukup luas.Reiner baru selesai meeting siang itu saat interkom di sampingnya berbunyi. Disusul dengan suara Ella, sang sekretaris, yang memberitahukan bahwa ada Leica ingin bertemu. Tanpa banyak berpikir lagi, Reiner segera mempersilahkan sang mama mas

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Bab 17: Saingan Reiner

    "Kamu yang jadi dokter bedah dia?" Reiner balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Evano. "Kenapa merahasiakannya dariku?" tanyanya lagi, penuh tuntutan."Kamu masih peduli padanya ternyata." Evano terkekeh kecil, seolah menemukan ironi dalam situasi itu. "Aku tidak memberitahumu karena aku rasa kamu memang tidak harus tahu. Dia bukan urusanmu lagi, Reiner."Reiner menatap Evano sengit, matanya menyiratkan api yang sulit dipadamkan. "Dia tetap menjadi urusanku. Selama dia tidak bahagia dengan Gelar, aku akan tetap peduli padanya," ucapnya tegas, suaranya mengandung keteguhan yang tak terbantahkan."Kenapa? Bukankah kamu sudah menikah? Apa istrimu tahu tentang Nadira?"Reiner terdiam sesaat. Hatinya dipenuhi konflik yang tak bisa diutarakan dengan kata-kata.Kemudian, ia meraih ponselnya kembali dan memasukkannya ke dalam saku jas. Detik selanjutnya, Reiner bangkit sebelum berkata datar, "Dia tidak akan pernah terlibat dalam urusanku." Lantas, menye

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Bab 16: Sangat Perhitungan

    Setelah meletakkan handuk yang masih lembap dan menggelung rambut kecokelatannya, Jasmine melangkah keluar dari kamar dengan langkah hati-hati.Ketidakpastian menggelayuti hatinya, membuat perutnya yang mual semakin memberatkan setiap langkahnya.Bau makanan yang menyeruak dari dapur membangkitkan rasa tidak nyaman di lambungnya, namun ia terus maju dengan tekad yang dipaksakan.Di lorong sempit itu, suara berat Reiner memecah keheningan. "Saya tidak suka tomat. Jadi jauhkan buah itu dari makanan saya," katanya sambil berjalan di depan Jasmine dengan langkah mantap namun penuh ketidakpedulian.Jasmine mengerutkan kening, bingung dengan pernyataan itu. "Kalau kamu tidak suka tomat, kenapa ada buah itu di dalam kulkas?" tanyanya dengan nada penasaran yang tak bisa ditutupi.Reiner hanya mengangkat bahu, gerakannya penuh ketidakacuhan. "Mungkin Ninik sengaja membelinya untuk dia konsumsi dan para pelayan yang lain."Masuk akal, pikir Jasmine. I

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status