Share

Bab 14: Bulshit!

last update Last Updated: 2025-06-23 09:00:44

Berengsek. Gadis itu ternyata memang benar-benar murahan. Tadinya Reiner akan menghilangkan titel 'murahan' untuk Jasmine setelah apa yang mereka lewati dua hari kemarin. Tapi sepertinya titel itu memang cocok untuk Jasmine, dan Reiner tidak akan menghapusnya.

Dengan kekesalan yang entah apa alasannya, Reiner lantas pergi dari restoran tersebut. Sial. Benar-benar sialan.

Sebuah taksi berhenti di depan gerbang rumah Reiner. Setelah satpam melihat penumpang taksi tersebut adalah Jasmine, dia segera membuka gerbang untuk mempersilakan taksi mengantar Jasmine sampai ke depan rumah.

Karena jika berjalan kaki, akan memakan waktu sekitar lima menit dari gerbang ini menuju rumah Reiner.

"Tidak usah, Pak. Aku turun di sini saja,” tolak Jasmine dengan halus.

"Tapi, Non, dari sini ke sana—"

"Aku lagi mau jalan kaki, Pak. Udara malam hari di sini sepertinya segar, sekalian olahraga.” Jasmine meyakinkan satpam dibarengi senyuman tipis.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nining Mulyaningsi
lahh Reiner ngapain juga kamu minta penjelasan tohh kalaupun Jasmine ngomong yang sebenarnya kamu gak akan percaya jadi ya percuma saja .
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
ya terus apa masalah mu Reiner, suami kontrak kok banyak ngatur wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Tangan Kalian harus Higienis!

    Pemandangan pertama yang Jasmine lihat ketika keluar dari kamar mandi, ialah Reiner yang tengah asyik memandangi anak-anak mereka yang tertidur pulas.Reiner duduk di antara dua box bayi, tapi tangannya tidak bisa diam. Menjawil pipi atau memainkan hidung dan bibir bayi menggunakan punggung jari telunjuknya."Jangan dimainkan terus, Reiner, nanti mereka bangun lho."Reiner tertawa kecil. "Habisnya mereka lucu, Honey. Tanganku gatal jadi tidak bisa diam.""Tapi tangan kamu bersih, kan?""Kalau masalah kebersihan aku nomor satu. Jangan meragukanku.”Ah iya, Jasmine lupa. Suaminya itu memang menjunjung tinggi kebersihan. Tidak perlu diragukan lagi kehigienisan tangannya apalagi ketika mau menyentuh bayi.Jasmine hendak naik ke atas ranjang. Reiner yang melihat dari ekor matanya langsung siga

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Ganti saja Namanya

    "Em ...." Reiner pura-pura berpikir sambil mengerutkan keningnya. "Sepertinya ayahnya yang lebih rewel. Kamu tahu? Libur empat puluh hari bukan waktu yang sebentar." Kemudian mendengus kesal.Sontak, Jasmine menyemburkan tawanya begitu memperhatikan ekspresi Reiner yang mendadak kusut.Mata Jasmine mengerling menggoda sambil menjulurkan tangannya ke belakang tengkuk Reiner, menariknya hingga Reiner menunduk, lalu menciumnya dan menggigit bibir bawah Reiner dengan gemas.Mata Reiner sempat membelalak karena ulah Jasmine yang spontan ini. Tapi begitu Reiner akan membalas pagutan Jasmine, perempuan itu lebih dulu melepaskan tautan bibir mereka."Hey!" protes Reiner tidak terima."Ingat, tidak boleh lama-lama berciuman. Nanti kamu malah kelimpungan sendiri karena waktu libur kamu baru dimulai."Arrghh! Reiner mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Sayangnya ucapan Jasmine sangat benar. Ini baru permulaan, tapi Reiner sudah frustasi.Lagi-l

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Anaknya atau Ayahnya yang Rewel?

    Leica memaklumi. Dia lantas meminta Nicko untuk menggendong bayi kedua. Mereka pun melangkah beriringan menuju ruang rawat Jasmine.Dan Reiner tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya begitu bertemu dengan Jasmine. Reiner segera menghambur dan memeluk perempuan itu."Kamu masih capek, ya?" tanya Reiner yang tengah membenamkan bibir di puncak kepala Jasmine."Sekarang sudah mendingan, Reiner. Tapi aku haus," pinta Jasmine dengan wajah memelas.Reiner terkekeh saat melihat ekspresi Jasmine. Lalu bergegas mengambilkan botol minum di atas meja sofa.Sedangkan Jasmine langsung merasa tertegun sekaligus terharu begitu melihat kedua bayinya yang masih tertidur dalam gendongan mertuanya."Aku mau gendong, Ma, Pa.""Tentu. Mereka juga sepertinya rindu dengan ibunya." Nicko memindahkan bayi mungil di tangannya ke pangkuan Jasmine sebelah kanan.Dan disusul bayi dari tangan Leica menempati sisi yang lain. Sehingga kedua tangan Jasmine ki

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Reiner Versi Perempuan

    Hati Jasmine terasa menghangat saat anak yang dia nanti-nantikan selama delapan bulan lebih itu kini terpampang nyata di depan matanya. Jasmine bahkan bisa mengecupnya. Dan mendengar suara tangisannya.Tapi ada perasaan tidak rela di hati Jasmine begitu bayi pertamanya diambil lagi oleh suster untuk dibersihkan.Setelah itu Jasmine beristirahat beberapa saat selagi dokter mengecek anak kedua yang masih berlindung di dalam perutnya.Sedangkan di luar ruangan bersalin, Leica terlihat bahagia ketika mendengar suara tangisan bayi."Yang, itu pasti bayi pertama, 'kan?" tanya Leica pada Nicko dengan binar bahagia di kedua bola mata jernihnya.Tapi yang ditanya malah terdiam seperti terkesima. Alih-alih menenangkan sang istri, sejak tadi Nicko justru yang paling tidak bisa diam. Dia gelisah. Dan Leica tahu apa penyebab Nicko bersikap seperti itu.Leica menggenggam tangan suaminya dengan lembut. "Mereka baik-baik saja, Yang. Lahirannya juga normal,

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Dia Anak Kita

    Reiner melajukan kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Berkali-kali dia membunyikan klakson supaya kendaraan di depannya menyingkir. Dan tidak jarang pula Reiner mengumpat ketika terjebak macet."Reiner ... hati-hati," ucap Jasmine sembari mengusap lengan pria itu agar tidak terlalu panik. Tapi hal itu tidak berhasil membuat Reiner tenang.Hingga tidak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit. Reiner turun dan memberitahu petugas bahwa di dalam mobil ada pasien yang perlu penanganan segera. Petugas pun dengan sigap membawa brankar dan menidurkan Jasmine di sana.Dokter melakukan beberapa pengecekan, kemudian Jasmine segera dibawa ke ruang bersalin setelah pengecekan selesai.Sedangkan Reiner lebih dulu mengurus administrasi. Dan saat itu dia teringat dengan orang tuanya. Meski mereka masih marah, Reiner tetap menelepon Leica

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Jasmine akan Melahirkan

    Jasmine kembali tersadar dari lamunannya. Dia menoleh sambil meringis menahan sakit yang tiba-tiba menyerang perutnya."Tentang?" tanya Jasmine."Pertama, tentang pencarian informasi kecelakaan orang tua -kamu. Aku mencari informasi itu untuk menemukan sesuatu yang bisa mengeluarkan kamu dari rasa bersalah."Reiner menghela napas beratnya. "Tapi aku tidak berhasil menemukan apa-apa." Selain ibu kandung Jasmine masih hidup, tambah Reiner dalam hati. Dia tidak akan memberitahu Jasmine sekarang terkait ibunya."Oh, itu. Aku tahu.""Kamu tahu?" Reiner menatap Jasmine penuh tanya.Dan Jasmine mengangguk. "Aku melihat banyak artikel berita itu di meja kerjamu, Reiner, Dasar ceroboh, jadi ketahuan olehku, 'kan?" seloroh Jasmine terkekeh."Hey! Jadi kamu sudah tahu dan tidak bilang apa-apa padaku?" Jemari Reiner menjepit hidung Jasmine dengan gemas. Membuat napas Jasmine jadi megap-megap."Tidak, lah. Aku tahu kamu pasti merahasiakanny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status