Share

Bab 231

Author: Anggur
Sepasang nenek dan cucu itu saling bertatapan satu sama lain. Beberapa kali Sarah menggerakkan bibirnya untuk mengatakan sesuatu tapi tidak jadi, dan akhirnya dia pun hanya tertawa terbahak-bahak.

Wajah Stefan langsung memuram melihat neneknya tertawa lepas tak terkendali. Sarah tertawa sambil memukul bahu Stefan, sedangkan Stefan sibuk memegangi neneknya karena takut dia akan terjatuh.

Setelah beberapa saat kemudian, barulah akhirnya Sarah berhenti tertawa, dan dia pun berkata, “Stefan, Nenek salah sudah nuduh kamu yang nggak-nggak. Nenek baru ingat Olivia pernah belajar bela diri. Dia memang jago. Jangankan satu preman, ada banyak juga dia bakal tetap menang. Nenek saranin kalau lain kali kamu lihat dia lagi dalam masalah, jangan cuma mikir kalau dia nggak butuh bantuan. Kamu harus tetap bantu dia, lebih bagus lagi kalau kamu sampai terluka biar dia merasa bersalah. Ngejar cewek itu harus punya perhitungan. Tapi tetap saja yang paling penting itu hati kamu.”

“Nek, aku bukan lagi ngej
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 232

    “Siap.”Si sopir dan Dimas pun turun untuk melaksanakan perintahnya. Si pemilik mobil yang mogok itu sangat berterima kasih atas bantuan yang mereka berikan. Setelah diperiksa, sopirnya Stefan berkata, “Ini mobilnya harus diservis, kayaknya bisa makan waktu beberapa jam. Kami lagi buru-buru, jadi nggak bisa bantu banyak. Aku panggilin yang lain buat dorong mobilmu ke pinggir jalan saja, ya, biar nggak ganggu mobil yang di belakang. Nanti kamu panggil derek saja.”Mobil sedan yang mogok itu pun dipindahkan dari posisi awal setelah didorong oleh beberapa orang bersamaan, setidaknya agar tidak mengganggu mobil yang mau lewat.“Oke, terima kasih banyak buat bantuan kalian, tapi majikanku ini ada urusan penting, apa bisa kalian tolong antar majikanku juga sekalian?” kata si pengemudi mobil mogok itu.Dimas dan sopirnya Stefan tidak berani sembarang menyanggupi permintaannya, jadi Dimas kembali ke mobilnya untuk meminta izin kepada sang majikan.“Pak Stefan, mobil yang di depan itu ada satu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 233

    “Stefan, Stefan ….”Amelia berlarian mengejar mobil Stefan, tapi dia menyerah juga karena sudah terlalu jauh. Stefan bersikeras tidak mengizinkan Amelia untuk naik ke mobilnya. Bahkan sampai Amelia tiduran di depan mobilnya pun, Stefan tidak akan berhenti dan lebih memilih untuk melindasnya.Melihat mobilnya Stefan memacu gas dan pergi meninggalkan dirinya begitu saja, Amelia jadi kesal dan menghentakkan kakinya ke lantai. Dia sudah bangun pagi-pagi dan bergegas kemari untuk memblokir jalan Stefan. Cara ini memang membuahkan hasil, dan Stefan juga sudah membantunya, dengan cara meminta para pengawalnya untuk mendorong mobil ke pinggir jalan agar tidak menghalangi mobil-mobil yang di belakang, tapi dia gagal untuk naik ke mobilnya Stefan.Namun, tentu saja Amelia tidak menyerah begitu saja. Sudah berapa lama waktu berlalu semenjak dia menyatakan perasaannya kepada Stefan? Dia tidak akan menyerah sampai setidaknya satu setengah tahun berlalu. Amelia harus terus berjuang karena suatu hari

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 234

    Sarah melirik ke arah perut Olivia yang rata. Cucu sulungnya yang angkuh dan socially awkward itu pernah bilang kalau dia belum pernah menyentuh Olivia. Hubungan suami istri antara mereka berdua masih polos-polos saja, padahal Sarah sudah berharap punya cicit.Olivia tidak suka dengan sifat Stefan yang dingin, selain itu Stefan juga tidak berani untuk menerkam Olivia di ranjang ataupun tidur telanjang. Di tengah rasa khawatirnya itu, Sarah bahkan sempat berpikir apakah mungkin Stefan penyuka sesama pria atau memiliki penyakit tertentu seperti yang dibicarakan oleh banyak orang di luar sana. Kalau rumor itu tidak benar, mengapa dia tidak tinggal bersama Olivia meski sudah menikah selama satu bulan lebih?Sarah meminta koki di rumahnya untuk membuatkan sup herbal dan eminta Olivia untuk memberikannya kepada Stefan. Dengan memperkuat tubuhnya, Sarah ingin melihat apakah mereka Stefan akan memberikan seorang cicit untuknya. Dia harus mengambil langkah agar mereka berdua dia terus-terusan p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 235

    Sarah mulai panik dan berniat untuk melarikan diri, tapi … melarikan diri pun sudah tidak bisa karena Amelia sudah berada di depan pintu masuk toko. Kalau Sarah masih nekat melarikan diri, Amelia pasti akan menyadarinya. Mau tidak mau dia harus mengganti rencana, jadi dia memilih untuk bersembunyi di dalam. Lantas, Sarah meletakkan alat makannya dan berkata kepada Olivia dan Junia, “Nenek sudah kenyang Nenek mau ke toilet dulu, ya. Umur sudah tua, sekali jongkok saja bisa sampai setengah jam.”Olivia dan Junia, “.…”“Liv, kamu ada di dalam,” tanya Amelia seketika Sarah baru saja pergi ke toilet. Tangan kiri Amelia menenteng sekantung udang, dan di tangan kanannya menenteng sekantung kepiting.“Liv, ambil, nih. Berat banget.”Amelia adalah anak manja yang setiap hari kerjanya hanya bersantai-santai di rumah. Karena tidak pernah melakukan aktivitas fisik, menenteng dua kantung besar berisi kepiting dan udang saja rasanya berat setengah mati.Melihat itu, Olivia dan Junia pun bergegas mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 236

    “Baru saja kelar,” kata Junia sambil merapikan peralatan makan.“Ini ada empat mangkuk, masih ada orang lain?” tanya Amelia penasaran.“Tadi nenek suaminya Olivia datang, sekarang dia lagi di toilet.”Mendengar itu, Amelia hanya menyahut singkat dan tidak bertanya lebih jauh lagi. Dia tahu kalau Olivia sudah menikah. Dia juga meminta kakaknya untuk memecat Bobby. Amelia yang paling tahu tentang keributan antara Olivia dengan keluarganya, jadi tentu saja dia tahu kalau Olivia sudah menikah. Namun karena dia tidak suka ikut campur dengan masalah orang lain, apalagi terhadap kehidupan Olivia, dia pun tidak banyak bertanya lagi.Setelah Junia merapikan alat makan, Olivia menuangkan segelas air untuk Amelia.“Mel, kok cepat banget sudah pulang dari liburan?”“Akucuma menemani orang tuaku main di pantai dua hari, kemarin malam baru saja pulang. Liv, tadi pagi aku cegat mobilnya Stefan sesuai arahan kamu.”Amelia sudah tidak sabar ingin menceritakan keberhasilannya.“Oh ya? Terus, kalian berd

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 237

    Olivia tidak tahu kalau Stefan adalah anak sulung keluarga Adhitama dan juga sosok pria yang diidamkan oleh Amelia selama ini. Olivia tidak sadar kalau pria yang selama ini disebut-sebut oleh Amelia sebenarnya adalah Stefan, jadi dia mengira orang yang dimaksud itu adalah orang yang berbeda.“Mampus!” ujar Sarah terkekeh dari dalam toilet. “Dramanya jadi makin seru saja, nih.”Sarah yang sangat menantikan drama itu terus mendengar percakapan mereka berdua dengan sepenuh hati. Olivia tiba-tiba teringat kalau Sarah masih di toilet. Setelah mengobrol sebentar dengan Amelia, dia pun berkata kepada Junia, “Jun, coba tanya Nenek lagi ngapain sekarang. Dia sudah lama banget di toilet.”Junia mengikuti arahan Olivia dan pergi ke toilet untuk mengecek keadaan Sarah. Sementara itu Russel sedang sibuk dengan mainannya. Dia hanya bermain di dalam area toko ketika tidak ada orang dewasa yang menemani. Tadinya Amelia merasa semua rencananya tidak membuahkan hasil, tapi setelah mendengar nasihat Oliv

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 238

    “Sepasang burung phoenix, satu cowok, satu cewek.”Olivia pergi ke rak tempat dia menyimpan karyanya dan mengambil sebuah kotak yang sangat indah. Dia menaruh kotak itu di depan Amelia dan berkata, “Di dalam sini.”Amelia membuka kotak itu dan mengambil sepasang burung phoenix yang sudah jadi.“Wah, kayak hidup, ya! Liv, ini bagus banget! Harganya berapa? Aku mau beli.”“Kita kan teman, aku kasih harga untuk biaya bahan-bahannya saja,” kata Olivia.“Justru karena kita teman, aku nggak boleh ambil untung. Bisnis ya bisnis, nggak boleh dicampur sama perasaan. Harganya berapa aku bayar berapa, jangan cuma kena harga bahan saja. Aku sudah lihat harganya di online shop kamu. Kalau nggak salah sekitar berapa ratus ribu gitu, persisnya aku nggak ingat.”Amelia mengeluarkan dompet dari tas Hermès-nya dan mengambil sejumlah uang kas. Dia tidak menghitung ada berapa tepatnya dan langsung memberikannya saja kepada Olivia.“Kembaliannya ambil saja. Kalau Stefan terima hadiahku, aku bantu kamu prom

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 239

    Di sebuah hotel yang berlokasi tidak jauh dari wilayah pusat Mambera, kedua orang tua Hendra mengetuk pintu kamar Mochtar. Mochtar membuka pintu dan melihat adik serta adik iparnya bertanya dengan raut wajah panik, “Ada apa? Kenapa kalian berdua kelihatan panik begitu?”“Kak, kemarin Hendra pergi sampai sekarang masih belum pulang, kami khawatir dia kenapa-napa.”Ayahnya Hendra adalah yang paling kecil di antara semua saudara kandungnya, dan dia jugalah yang paling disayang oleh orang tuanya.“Hendra ada bilang dia pergi ke mana?” tanya Mochtar. Sebagai kakak sulung yang usianya sudah cukup tua, dia mampu bersikap tenang di situasi seperti ini.“Hendra bilang dia mau pergi ketemu Olivia buat nagih biaya pengobatan Mama. Perginya kemarin, tapi sampai sekarang masih nggak ada kabar. Ditelepon juga nggak nyambung,” kata Andri.Sampai detik ini, anggota keluarganya masih tidak tahu kalau Hendra sedang ditahan, dan kebetulan ponselnya juga sudah kehabisan baterai.Seketika itu pula rona waj

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status