공유

Bab 635

작가: Anggur
Begitu sampai di Lotus Residence, Stefan menggendong Olivia turun dari mobil dengan gerakan selembut mungkin.

“Pak Stefan, Bi Lesti ada di rumah kakaknya Bu Olivia,” kata Dimas.

Stefan berkata dengan suara pelan, “Aku nggak butuh Bi Lesti. Aku akan rawat dia sendiri.”

Usai berkata, Stefan membawa Olivia ke dalam gedung. Dimas melihat Stefan masuk. Sampai sosok pria itu hilang dari pandangannya, Dimas baru kembali ke mobilnya dan pergi.

Setelah sampai di rumahnya sendiri, Stefan melihat sandalnya ditaruh di depan pintu rumah. Sorot matanya seketika menjadi dalam. Dia ingat Olivia melakukan hal yang sama ketika mereka baru menikah. Olivia bilang dengan begitu orang lain tahu kalau ada pria di rumah. Dengan begitu, rasanya akan sedikit lebih aman.

Padahal dengan kemampuan bela diri Olivia, preman biasa bukanlah tandingannya. Akan tetapi, lebih baik tetap berhati-hati.

“Oliv, kamu berdiri dulu. Aku mau ambil kunci untuk buka pintu.”

Stefan menurunkan Olivia, tapi Olivia sudah terlalu mabuk
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3832

    Setelah mengunggah foto tersebut di grup keluarga, barulah kemudian Chintya mengunggahnya di media sosial. Kebanyakan dari pengikut media sosial Chintya adalah anggota keluarganya, temannya tidak seberapa banyak, dna itu pun hanya teman-teman dekatnya saja. Dan tentu, dia juga mendapat banyak ucapan selamat. Lana, ibunya Chintya, akhirnya bisa merasa sedikit lega. Anak perempuannya sudah menikah, sekarang tinggal dua anak laki-lakinya saja yang tersisa. Selama ini Lana khawatir Chintya tidak bisa menikah karena sifatnya yang terlalu cuek dan pandai bela diri. Pernah ada seorang mak comblang yang menjodohkan Chintya dengan pria lain. Akan tetapi pria itu tidak berani menemui Chintya karena takut di masa depan pihak keluarga pria yang malah akan tertindas oleh Chintya. Di luar itu, begitu banyak pencapaian yang telah diraih membuat Chintya yang cantik, bertubuh elok, dan berasal dari keluarga yang terpandang makin disegani oleh lawan jenis. Lana pun jadi makin gelisah dan terus menerus

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3831

    “Ke depannya kamu boleh sering-sering kumpul bareng Olivia, Junia, dan Amelia,” kata Bram. “Oh ya, kalau Amelia ada bilang apa, nggak usah terlalu dipercaya. Cukup dengar dan lewati saja.” Chintya pun penasaran, dia bertanya, “Memangnya Amelia bakal ngomong apa ke aku? Kenapa kamu sampai kasih wanti-wanti begitu?” Bram pun berdeham. Sembari mengemudikan mobil, dia berkata dengan malu-malu, “Waktu itu aku … pura-pura mengejar Amelia untuk membantu Jonas.” “... ternyata aku ada saingan, ya.” “Amelia bukan saingan kamu. Dia nggak suka sama aku, keluarganya juga nggak suka aku. Gara-gara aku mengejar Amelia, Tante Yuna yang awalnya nggak setuju kalau Amelia menikah sama Jonas jadi langsung merestui hubungan mereka. Di mata Tante Yuna, aku ini bencana yang nggak pantas untuk anaknya.” Mendengar itu, Chintya jadi makin penasaran dan terus bertanya, “Coba ceritain, gimana kamu bantu Jonas dengan mendekati Amelia?” Bram dengan jujur dan apa adanya menceritakan apa saja yang terjadi pada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3830

    Untungnya Chintya sendiri cukup kuat, begitu juga dengan keluarganya. Chintya menoleh ke arah Bram. Tak perlu ditanya pun, Bram sudah tahu apa yang sedang Chintya pikiran di dalam kepalanya. Maka dia pun segera berjanji kepadanya, “Chintya, kamu jangan takut. Itu nggak mungkin terjadi sama kamu. Ada aku yang jadi batu sandaran. Selama aku masih ada, nggak ada satu orang pun yang bisa merundung kamu. Di keluargaku sendiri, semua orang tunduk sama aku kecuali orang tuaku. Kamu sudah lihat sendiri gimana sikap orang tuaku ke kamu. Mereka sangat berterima kasih sama kamu dan memperlakukan kamu kayak dewa. Kamu juga sudah lihat seperti apa keluarga Adhitama, ‘kan? Keluarga Adhitama dan keluarga Ardaba sudah berteman sejak lama. Orang yang punya kesamaan pasti bakal berkumpul bersama. Keluarga kami bisa sedekat ini karena kami punya tradisi keluarga yang sama. Kita nggak lihat dulu kamu atau keluarga kamu yang kuat. Kalaupun kamu hidup sebatang kara seperti Olivia dan Odelina, keluargaku te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3829

    Ibunya Bram sesungguhnya sudah tidak sabar ingin putranya cepat mendapatkan surat nikah dan mengadakan pestanya di hari itu juga. Pesta pernikahan, sesuai jadwal akan diadakan di awal bulan Februari. Jika mendaftarkan pernikahan di kantor catatan sipil hari ini, berarti masih ada waktu satu bulan lebih untuk mempersiapkan pesta resepsi. Untungnya setelah mereka mendaftarkan pernikahan secara resmi, tidak perlu khawatir lagi Chintya akan meragukan keputusannya. Awalnya kedua orang tua Bram sangat cemas Chintya akan mundur mengetahui Bram memiliki penyakit yang unik. “Chintya,” ucap ibunya Bram dengan nada yang sangat ramah. Chintya sampai merasakan kehangatan yang bahkan lebih daripada ibu kandungnya sendiri. Ayahnya Chintya juga sudah dengar-dengar tentang karakter dari keluarga Ardaba, dan mengetahui bahwa sebenarnya ibunya Bram itu orang yang hebat.Bagi Chintya, calon ibu mertuanya sangat ramah, sama sekali tidak ada kesan sombong seperti yang terdapat pada banyak orang-orang heba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3828

    Chintya spontan tersenyum kepadanya. Bram yang tersipu malu melihat Chintya tersenyum pun bertanya, “Kenapa kamu senyum-senyum begitu? Hari ini aku kelihatan jelek?” Bram sudah terbiasa mengenakan pakaian berwarna hitam setiap saat. Bram jarang sekali mengenakan pakaian berwarna putih meski dia punya di lemari bajunya. Namun karena hari ini dia akan mendaftarkan pernikahannya dengan Chintya, Bram sengaja mengenakan baju putih yang melambangkan kemurnian. Bram sangat murni dan polos dalam hal percintaan, bahkan lebih polos dari warna salju. “Nggak jelek, kok. Bagus banget malah. Kamu kelihatan jauh lebih ganteng dari biasanya. Aku jarang banget lihat kamu pakai baju warna putih. Pas aku lihat kamu sekarang, rasanya kayak ketemu sama pangeran yang ada di buku cerita anak-anak. Pangeranku.” “Iya, aku ini pangeranmu yang menunggangi kuda putih. Pangeranmu satu-satunya. Sayang, kamu juga kelihatan cantik banget pakai baju merah. Kalau dari awal aku tahu, aku juga beli jas warna merah bia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3827

    “Semoga aku bisa cepat-cepat menghadiri pesta pernikahan kalian, ya,” ucap Olivia. Hansen membalas, “Mungkin aku lebih duluan dari Kak Samuel.” Perjalanan kisah cinta Samuel terlalu berliku-liku. Namun apa mau dikata, salah sendiri Samuel tidak tertarik dengan calon istri yang sudah dipilih langsung oleh Nenek Sarah. “Setelah tahun baru, keluarga kita bakal mengalami banyak kejadian yang bahagia, nih,” ucap Rosalina.“Iya, banyak yang mau menikah.” Suasana di halaman sangat meriah. Senior-senior yang sudah berumur juga beberapa ikut meramaiakan suasana. Samuel yang masih sendirian berada di dalam rumah mempertimbangkan kembali apa yang tadi Olivia katakan kepadanya. Olivia berulang kali mengatakan orang yang dipilih oleh Nenek tidak mungkin salah, orang itu pasti akan cocok dengan karakter cucunya. Olivia juga menganjurkan Samuel untuk menyelidiki Katarina, siapa tahu dari situ Samuel mendapatkan kejutan. Akan tetapi tentu saja jangan sampai Katarina tahu.Ucapan Olivia menyiratkan

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status