공유

Bab 2: Kejam

작가: Polaris
last update 최신 업데이트: 2023-07-08 15:33:50

Setelah mengambil nasi dan lauk, Izabel makan dengan duduk di lantai dapur. Bi Kinar yang melihatnya menjadi tidak tega. Ia hanya bisa berdo'a semoga majikannya itu selalu diberikan kekuatan.

Hingga tak terasa sore hari tiba, Deon baru saja sampai di rumah pukul lima sore. Deon tidak melihat Izabel di manapun.

"Bi, di mana Iza?" tanya Deon menghampiri bi Kinar yang sedang menyiapkan makanan untuknya.

"Non Iza ada di taman belakang," jawab bi Kinar.

Deon langsung menghampiri istrinya yang sedang duduk di rumput sambil memandangi danau buatan yang berada di halaman belakang rumah suaminya.

"Izabel," bariton suara Deon begitu menggelegar di telinga Izabel. Ia menoleh ke asal suara tersebut dan langsung berdiri kala melihat Deon berjalan ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Izabel.

"Cuci mobilku, sekarang!" titah Deon.

"Aku? Cuci mobil?" tanya Izabel terbata.

"Iya, cepat!"

"Tapi, aku tidak tahu bagaimana caranya," jawab Izabel.

"Dasar bodoh! Kamu tinggal bersihkan semuanya dan jangan sampai ada kotoran yang tersisa! Kalau sampai aku menemukan kotoran yang masih tertinggal di mobilku, kamu tidak akan aku beri makan selama satu hari. Mengerti?" tegas Deon.

"Ba... baik." Izabel menunduk.

"Cepat!" Deon mendorong tubuh Izabel hingga wanita itu hampir saja terjungkal ke depan.

Sesuai perintah suaminya, Izabel langsung ke depan dan mencuci mobil yang tadi Deon gunakan untuk ke kantor.

"Loh, Non Iza sedang apa?" tanya seorang pria paruh baya yang merupakan tukang kebun di rumah Deon. Para pelayan di sana memang sudah mengenal Izabel, karena sebelumnya Deon sudah memperkenalkan istrinya pada mereka semua.

"Saya ingin mencuci mobil Mas Deon," jawab Izabel pada pak Anjar.

"Jangan, Non! Biar saya saja yang mencuci mobil Tuan," cegah pak Anjar.

"Tidak usah, Pak! Biar saya saja, karena ini perintah dari Mas Deon. Saya tidak ingin Mas Deon marah pada saya kalau dia tahu Pak Anjar yang mencuci mobilnya," kata Izabel.

"Tapi, Non..."

"Sudah, tidak apa-apa. Lebih baik Pak Anjar teruskan tugas Bapak saja, ya!" Izabel tersenyum.

"Baik, Non!" kata pak Anjar dan ia langsung pergi dari sana.

Pak Anjar tidak tega melihat majikan wanitanya diperlakukan seperti itu. Pak Anjar tahu bahwa Deon tidak memperlakukan Izabel dengan baik. Ia tahu dari bi Kinar yang cerita padanya tadi siang.

Izabel pun mencuci mobil tersebut dengan begitu detail. Dimulai dari atas hingga ke bawah. Ia juga membersihkan mobil tersebut hingga ke sela-selanya. Setelah kurang lebih satu jam, mobil yang ia cuci kini sudah bersih. Dan sudah ia pastikan tidak ada kotoran yang terlewat.

Setelah selesai mencuci mobil, Izabel kembali masuk ke dalam. Ia merasa sangat lelah karena ia tidak terbiasa dan belum pernah sama sekali mencuci mobil. Apalagi dress rumahan yang dikenakannya juga basah. Tanpa sadar, ia pun akhirnya duduk di sofa ruang tamu untuk mengistirahatkan tubuhnya. Izabel memejamkan matanya sebentar dengan posisi masih duduk.

Dari arah dapur, Deon yang saat itu baru saja selesai makan malam tidak sengaja melihat istrinya yang sedang tertidur di sofa ruang tamunya. Ia begitu marah melihat Izabel telah berani menyentuh barang-barang di rumahnya. Padahal Deon sudah memperingatinya melalaui bi Kinar. Tanpa pikir panjang ia pun segera menghampiri Izabel dan...

Sretttt...

"Awww!!!" pekik Izabel.

Deon menyeret Izabel hingga wanita itu terjatuh ke lantai karena merasa kaget. Kepalanya juga tidak sengaja terbentur kaki sofa kayu.

"Siapa yang menyuruh kamu untuk duduk di sofa, hah? Aku sudah peringatkan padamu, jangan pernah berani menyentuh barang-barang di rumah ini! Apa kamu tuli, hah? Aku tidak sudi barang-barangku disentuh oleh tangan kotormu itu," Deon menjambak rambut Izabel dengan begitu kencang.

"Awwww, sakit, ampun, Mas! Aku tidak sengaja, aku mohon ampuni aku, sakit!!!" Izabel menahan sakit pada rambutnya.

"Ayo ikut aku!" Deon menyeret Izabel dengan tangan yang masih menjambak rambut wanita itu. Ia membawa istrinya itu ke kolam renang, dan dengan kejamnya, ia memasukkan kepala Izabel keluar masuk berkali-kali ke dalam air kolam renang hingga wanita tersebut kesulitan bernapas dan tersedak.

"Ampun! Mas Deon, lepaskan aku! Maafkan aku! Aku janji tidak akan mengulanginya lagi, uhuk... uhuk..." Suara Izabel terdengar sangat lirih. Namun Deon tidak mendengarkan ampunan dari istrinya. Deon terus melakukannya hingga ia puas.

"Ini belum seberapa. Jika kamu berani melanggar aturan yang aku buat, kamu akan menerimanya yang lebih dari ini." ucap Deon dan langsung mendorong kepala Izabel. Lalu pergi dari sana.

Izabel hanya bisa menangis tanpa bisa melawan. Ia tidak tahu mengapa Deon begitu membencinya. Padahal sebelumnya ia tidak pernah mengenal pria tersebut.

"Ya Tuhan, mengapa dia tega sekali padaku? Apa salahku padanya hingga dia memperlakukan aku dengan tidak manusiawi?" ucap Izabel dalam hati.

Bi Kinar yang melihatnya merasa kasihan. Ingin sekali ia membantu Izabel, namun Deon sudah memperingatkannya agar tidak ada yang boleh membantu wanita itu.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Pernikahan Dendam Dengan CEO Tampan    50 End

    Izabel begitu terkejut saat ia mendengar kabar bahwa saat ini Aurora telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan. Bahkan saudara tirinya itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Iza, kamu kenapa terlihat cemas? Apa yang sedang kamu pikirkan sayang?" tanya Deon. "Mas, apa Mas Deon tahu, pembunuh sebenarnya dari nyonya Dhyra adalah Aurora, saudaraku sendiri Mas." ucap Izabel. "Iya, aku tahu." jawab Deon. "Jadi Mas Deon sudah tahu?" "Tentu saja aku tahu, karena aku sendiri yang menjebloskan sauadara tirimu ke dalam penjara." Deon mengaku. "Apa!!!" Izabel begitu terkejut dan tidak menyangka bahwa ternyata yang menjebloskan Aurora ke dalam penjara adalah suaminya sendiri. Ia tak habis pikir. "Iza, jangan terkejut seperti itu. Bukankah aku sudah pernah bilang padamu bahwa aku akan membantu membersihkan nama baikmu dan mencari pembunuh yang sebenarnya. Dan aku sudah menemukan banyak bukti. Setelah itu ternyata benar, bahwa saudara tirimu lah yang telah menjebakmu, padahal dia sen

  • Pernikahan Dendam Dengan CEO Tampan    Bab 49: Ditangkap

    Ting TongTing TongCeklek"Selamat pagi, Bu." sapa tiga orang pria berseragam coklat."Selamat pagi." balas bu Sara begitu terkejut melihat pria berseragam di hadapannya."Apa benar ini kediaman saudara Aurora Jovita?" "Ya, benar, saya ibunya. Ada apa ya, Pak?" tanya bu Sara."Ma, Mama di mana? Aku keluar sebentar ya, Ma." teriak Aurora. Kemudian wanita itu segera berjalan ke depan untuk menghampiri ibunya yang terlihat seperti sedang mengobrol dengan seseorang."Ma, ada apa ini? Kenapa bisa ada polisi?" tanya Aurora tak kalah terkejut."Permisi, apa saudara yang bernama Aurora Jovita?" tanya salah satu pria berseragam tersebut."Iya benar, saya sendiri Aurora Jovita. Ada apa ini?" tanya Aurora."Kami ke sini untuk membawa surat penangkapan Nona Aurora, dan Nona Aurora harus ikut kami ke kantor polisi." jawabnya."Apa? Membawa saya ke kantor polisi? Apa maksud kalian? Apa salah saya sampai saya harus ikut kalian ke kantor polisi?" Aurora begitu tercengang mendengar penjelasan p

  • Pernikahan Dendam Dengan CEO Tampan    Bab 48: Ternyata Aurora

    "Hallo, bagaimana? Kamu sudah menemukan siapa pemilik mobil itu?" tanya Deon pada orang suruhannya di telepon."Saya sudah berhasil menemukan siapa pemilik mobil tersebut, Tuan. Mobil itu adalah mobil milik rental yang disewa oleh seorang perempuan," jelas anak buah Deon di telepon."Apa? Mobil sewaan? Siapa perempuan yang menyewa mobil itu?" tanya Deon."Menurut info yang saya dapat, mobil tersebut disewa oleh seorang perempuan yang bernama Aurora Jovita, Tuan. Dan menurut pantauan cctv yang berada di sekitar tempat kejadian, ternyata mobil itu sudah berada di ujung jalan satu jam sebelum kejadian itu, Tuan. Mobil itu memang sengaja ingin menabrak Nona Izabel," kata anak buah Deon.Deon mengepalkan tangannya begitu mendengarkan fakta yang sebenarnya. Ternyata dugaannya benar, jika Aurora adalah dalang di balik kejadian kemarin. Sungguh demi apa pun Deon benar-benar marah dan tidak akan memaafkan Aurora. Jika saja kemarin ia terlambat menolong Izabel, ia telah kehilangan dua wanita te

  • Pernikahan Dendam Dengan CEO Tampan    Bab 47: Hampir Saja

    "Apa? Jadi, Deon sudah mengetahui tentang hubungan kita?" Javas begitu kaget mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Aurora."Iya, aku harus bagaimana, Javas? Ini sangat gawat!" Aurora berjalan mondar-mandir merasa bingung apa yang harus ia lakukan."Aku juga bingung, Aurora. Deon pasti akan sangat marah padaku," jawab Javas tak kalah cemas."Javas, kenapa Deon bisa tahu tentang hubungan kita? Padahal selama ini kita sudah bermain aman. Tapi kenapa dia bisa tahu? Atau jangan-jangan Izabel yang memberitahukannya pada Deon?" tebak Aurora."Maksudmu?" tanya Javas belum mengerti."Kamu ingat jika Izabel tahu kamu adalah Austin kekasihku. Atau jangan-jangan Izabel bercerita pada Deon tentang hubungan kita?" tukas Aurora."Kamu benar, Aurora. Selama ini hanya saudara tirimu yang tahu tentang hubungan kita meskipun dia tahu aku dengan nama Austin," timpal Javas."Kurang ajar! Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus kasih pelajaran pada Iza," geram Aurora."Apa yang akan kamu lakukan, Aurora?

  • Pernikahan Dendam Dengan CEO Tampan    Bab 46: Ketahuan

    "Honey!!!" Aurora masuk begitu saja ke dalam ruangan Deon.Deon begitu terkejut dengan kedatangan wanita yang sampai kini masih berstatus sebagai kekasihnya."Aurora? Kenapa kamu ke sini?" tanya Deon menatap Aurora dengan tatapan yang tidak biasa."Tentu saja aku merindukan kamu, Sayang. Sudah beberapa hari ini kita tidak menghabiskan waktu bersama. Aku ingin kita melakukannya, Sayang." Aurora langsung duduk di pangkuan Deon.BugghhhDengan secepat kilat, Deon langsung mendorong tubuh Aurora di atas pangkuannya, hingga wanita itu terjungkal ke bawah. Deon merasa jijik dengan wanita yang pernah dicintainya itu. Kini cintanya untuk Aurora telah berubah menjadi rasa benci dan dendam yang begitu besar pada wanita itu. Apalagi jika ia mengingat bahwa Aurora adalah pembunuh mendiang ibunya. Ia semakin benci pada wanita itu."Deon, kenapa kamu mendorongku? Hah? Sakit, Sayang." keluh Aurora."Aku reflek," jawab Deon dengan santainya."Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa sikapmu padaku berubah

  • Pernikahan Dendam Dengan CEO Tampan    Bab 45: Menjalankan Kewajiban

    Aurora dibuat tidak bisa tidur malam ini. Saat ini ia sedang berada di hotel bersma Javas. Sebelumnya Javas yang meminta Aurora menemaninya di hotel karena pria itu sedang merindukan kekasih gelapnya."Ada apa, Sayang? Kenapa dari tadi aku perhatikan kamu seperti sedang memilki masalah," tanya Javas."Javas, apa kamu tahu, bahwa akhir-akhir ini sikap Deon telah berubah padaku. Bahkan seakan dia tidak peduli padaku dan mengabaikanku," kata Aurora."Maksudmu bagaimana?""Javas, Deon baru saja mengajak Izabel berlibur selama satu minggu ke Mesir. Sedangkan denganku, dia tidak pernah mengajakku berlibur sejauh itu. Aku takut jika dia telah jatuh cinta pada Izabel," ungkap Aurora."Memangnya apa salahnya? Izabel adalah istrinya. Aku rasa tidak ada yang salah dengan itu," cetus Javas."I know! Tapi aku takut, Javas. Aku takut jika Deon sudah tidak percaya lagi padaku. Aku takut jika dia tidak percaya bahwa Izabel adalah pembunuh ibunya. Jika dia tidak percaya bahwa Izabel adalah pembunuh, m

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status