Share

Delapan Belas

Dua orang itu, saling membelakangi dalam diam. Raya sibuk dengan pikirannya, Fajar pun sibuk dengan dirinya. Hujan terdengar berisik saat berjatuhan di atas tenda. Pada sore tadi, air sungai sempat naik lagi menyapu jalan besar, walaupun ketinggiannya tidak setinggi yang kemaren.

Raya mengeratkan selimut pada tubuhnya. Keadaannya mulai membaik, darah yang keluar sudah tidak sebanyak hari pertama. Tampaknya, obat yang diberikan dokter bekerja dengan maksimal. 

Ketika Fajar bertanya apakah dia merasa kehilangan? Tentu saja tidak, dari awal dia tidak menginginkan bayi itu, yang prosesnya membuat dia hancur dalam waktu semalam. Katakanlah dia kejam, namun itulah kenyataanya, mungkin...dengan gugurnya bayi itu, semua masalah akhirnya selesai.

Raya membalikkan badannya menghadap bidang bahu yang lebar milik Fajar. Beberapa hari bersama pria itu, membuatnya mulai ketergantungan. Tidak dapat dipungkiri lagi, dia menyukai Fajar. Tapi perasaanya akan berakhir sia sia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status