Share

Sembilan Belas

Menghitung menit, menit-menit yang menyakitkan. Fajar betah dengan diamnya dan Raya betah dengan pikirannya yang berkelana kesana kemari. Dua orang itu saling merenung dengan apa yang akan terjadi beberapa menit lagi. Bus para relawan sudah bersiap-siap, terdengat bunyi mesin mobil.yang sudah dinyalakan, menunggu para penumpang membereskan barang milik mereka.

Raya hari ini sudah jauh lebih baik. Tidak tidur semalam suntuk memikirkan perpisahan mereka. Namun semua yang dikatakan Fajar benar, mereka harus kembali kepada keadaan seharusnya. Jika saja Fajar memiliki rasa yang sama dengannya, tentu semua berjalan sesuai keinginan hatinya, tapi laki-laki itu berulangkali menegaskan bahwa mereka tidak mungkin untuk bersama.

Raya mendekati Fajar yang menatap datar dua bus yang terparkir di lapangan bukit. Matanya dingin, pikirannya tidak terbaca. 

Raya duduk berdekatan dengan laki laki itu, sehingga bahu mereka bersenggolan.

"Terimakasih atas semua yang kau

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status