Share

Pernikahan Rahasia Suamiku
Pernikahan Rahasia Suamiku
Author: Memey Yin

BAB 1 - AWAL SEGALANYA

Author: Memey Yin
last update Last Updated: 2021-08-15 14:20:20

Saya terima nikah dan kawinnya Queena Bulan Latief binti Jacob Al Latief dengan mas kawin seperangkat alat salat dan emas batangan seberat 100 gram dibayar tunai.

Sah!

Sah!

“Alhamdulilah.”

Suara itu terdengar menggema di dalam rumah mewah keluarga Latief ketika lelaki dengan perawakan tinggi dan wajah tampan itu mengucapkannya dengan lantang.

Alfan Fatih Herlambang kini telah resmi menyandang status suami dari Queena Bulan Latief.

Perlahan Bulan menoleh ke arah sang suami dan mencium punggung tangannya, diakhiri dengan Alfan yang memberikan kecupan di keningnya dengan sikap canggung.

Suasana haru menyerbu dada Bulan. Ia masih tak menyangka bahwa kini statusnya telah berubah hanya dalam waktu singkat.

Acara dilanjutkan pada malam hari dengan resepsi di sebuah hotel bintang lima.

Suasana meriah dan mewah itu mengiringi perayaan pernikahan mereka. Tamu yang diundang juga sangat banyak karena dua keluarga besar itu merupakan salah satu pengusaha sukses dengan nama keluarga yang sudah terkenal.

Hingga pada akhirnya pesta itu usai menjelang tengah malam. Semua keluarga sudah kembali menuju kamar hotel yang telah disediakan. Begitu juga dengan sepasang pengantin baru tersebut. Malam ini mereka semua akan menginap di hotel ini.

Di sebuah kamar dengan tipe suites, kamar tersebut telah dihias dengan sangat indah. Kelopak bunga membentuk sebuah hati di atas ranjang dengan aroma wangi yang menenangkan.

Kamar ini benar-benar disiapkan untuk pengantin baru tersebut.

“Bersihkan dirimu, aku perlu bicara setelah ini.”

Alfan berlalu menuju balkon setelah mengatakan itu.

Bulan memilih menuju kamar mandi. Perlahan ia melepaskan seluruh aksesoris yang menempel di tubuhnya. Setelah itu barulah ia mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

Tiga puluh menit kemudian ….

“Mas Alfan,” panggil Bulan ketika lelaki itu masih berada di balkon.

“Kamu sudah selesai mandi?” tanyanya tanpa menoleh.

“Sudah, Mas.”

Alfan langsung berbalik dan berjalan melewatinya begitu saja.

“Duduklah. Ada yang ingin kukatakan.”

Bulan mengangguk dan berjalan menuju sofa. Duduk berhadapan dengan Alfan yang seolah enggan untuk menatapnya. Ia merasa Alfan membuat jarak pemisah di antara mereka.

“Ada apa, Mas?”

Perasaan Bulan tiba-tiba tidak enak.

“Maaf,” ujar Alfan dengan berat.

Bulan mengerutkan kening dan menghela napas pelan.

“Aku akan mengatakan kejujuran ini padamu,” sambung Alfan seraya mendongak menatapnya.

Baru kali ini mereka saling menatap dalam jarak dekat. Tatapan keduanya terasa berbeda. Jantung keduanya juga berdegup dengan cepat, namun berbeda alasan.

“Kamu menakutiku, Mas.” Bulan bergidik ngeri.

Alfan mendesah pelan. “Aku serius. Dengarkan baik-baik,” ujarnya.

Bulan mengangguk.

“Sebenarnya aku telah menikah dan sudah memiliki istri.”

Deg!

“Jangan bercanda, Mas Alfan.” Bulan menggelengkan kepala dengan keras menolak ucapan suaminya.

“Itulah kenyataannya, Bulan. Aku sudah menikah dan sudah memiliki istri lain.”

Tidak tahukah Alfan bahwa ucapan itu menyakiti hatinya? Baru beberapa jam mereka menjadi pasangan pengantin yang bahagia, tapi ucapan Alfan meruntuhkan segala kebahagiaannya.

Alfan memang lelaki yang jujur, tapi kejujurannya memporak-porandakan hatinya. Kejujuran Alfan benar-benar sangat menyakitkan.

“Lalu kenapa kamu mau menerima perjodohan ini jika pada akhirnya harus ada yang terluka?”

Bulan sekuat tenaga menahan isak tangis yang ingin dikeluarkan.

“Aku minta maaf. Tapi aku tidak bisa menolak keinginan kedua orang tuaku.”

Bulan tertawa miris.

“Dan membuatku sakit hati? Begitu? Kamu jahat, Mas.”

“Aku mencintai Zahra,” ucap Alfan dengan tertunduk. “Aku mencintainya. Kami sudah menikah secara siri sekitar setahun yang lalu saat aku ditugaskan oleh papa untuk mengurus cabang di Bandung.”

“Kenapa bukan dia saja yang kamu nikahi jika kamu mencintainya? Kenapa harus aku yang kamu jadikan korban.”

Alfan mengabaikan pertanyaan dan ucapannya.

“Papa dan mama tidak setuju dengan Zahra karena alasan klasik yaitu bibit, bobot dan bebet yang tidak sepadan. Mereka juga menganggap Zahra tidak tulus terhadapku.”

Bulan memilih mendengarkan walaupun hatinya terasa perih.

“Karena aku mencintainya, diam-diam aku memilih menikah dengannya. Beberapa bulan kemudian, ibunya jatuh sakit hingga harus dirawat di rumah sakit dengan perawatan insentif. Papa mengancam akan mengeluarkanku dari daftar ahli waris jika aku tidak menyetujui perjodohan ini. Aku butuh biaya untuk tetap merawat ibu mertuaku dan menghidupi keluarga istriku,” ungkap Alfan yang sama sekali tak menyentuh hatinya.

Bulan tersenyum perih.

“Aku terpaksa melakukan ini. Aku mencintai Zahra tapi aku tidak kuasa melihatnya menangis.”

“Dan kamu mengorbankan aku yang tidak tahu apa-apa?” sela Bulan dengan cepat. “Kamu tidak tega membuatnya menangis tapi kamu membuatku menangis. Apa itu adil, Mas? Aku tidak tahu apa-apa, kamu menumbalkan aku karena keegoisanmu, Mas.”

Tidak pernah terbayangkan oleh Bulan bahwa perjodohan ini membawanya dalam kehidupan yang rumit.

Baru saja ia menyandang status istri dari seorang Alfan Fatih Herlambang, namun kenyataan bahwa dia hanyalah yang kedua kembali mengoyak sudut hatinya.

Mimpi-mimpi dan harapan tentang kehidupan yang bahagia ternyata hanyalah sebuah angan saja.

“Lebih baik kita berpisah saja, Mas.”

“Lalu apa yang akan dikatakan orang-orang pada keluarga kita? Kita baru saja menikah, Bulan. Bagaimana kita akan menjelaskannya pada keluarga kita?” Masih memikirkan omongan orang. Kamu benar-benar egois.

Bukan karena emosi sesaat Bulan memutuskan memilih berpisah. Tapi sudah melalui beberapa pertimbangan. Salah satunya karena ia tidak ingin menyakiti hati wanita yang telah menjadi istri dari Alfan, walaupun hatinya sendiri tengah terluka.

Sebenarnya bukan salah Bulan jika ia ternyata menjadi yang kedua, karena ia hanyalah korban dari keegoisan Alfan yang menutupi kebohongan. Andai … andai ia tahu bahwa Alfan telah menikah walau secara siri, tentu ia akan menolak perjodohan ini.

“Istrimu tahu tentang ini?”

Alfan menggeleng.

“Bagaimana jika dia tahu?”

Alfan kembali menggeleng dengan lemah.

“Aku akan mengatakannya.”

“Kamu benar-benar ….” Bulan sampai tak dapat menyelesaikan ucapannya.

“Maaf,” ucap Alfan lagi.

Apa kata maaf bisa mengembalikan keadaan? Ragaku memang baik-baik saja, tapi hatiku terluka, Mas.

Dadanya terasa sesak, air mata meleleh begitu saja. Kepalanya seperti baru saja dipukul oleh palu godam. Pandangannya tiba-tiba kabur dan pada akhirnya sesak itu membuat Bulan jatuh pingsan.

Brug!

To Be Continue ….

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
cerita tentang wanita tolol dan menye2. ada masalah maka solusinya pingsan. kenapa h mati aja sekalian. seharusnya bisa sedikit menghargai dirimu sendiri
goodnovel comment avatar
Ronggur Milae
ceritanya hanya utk pembenaran beristri lebih dari pada 1, sangat tdk mendidik, lebih baik si wanita minta cerai langsung tanpa malam pertama. lelakinya bangsat
goodnovel comment avatar
Rani Hermansyah
mampir ya di buku istri yang tak dirindukan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 140 - IDENTITAS TERBONGKAR

    Dewi menggenggam erat pintu kamar mandi, tubuhnya benar-benar tak terkendali. Wajahnya memerah, keringat bercucuran, napasnya terengah. Bayangan Alfan seolah mengepung dari segala sisi.“Kenapa bisa begini?!” desisnya panik. Ia tak menyangka obat itu justru berbalik melawan dirinya.Ketukan keras di pintu membuat jantungnya hampir meloncat.“Dewi, kamu ngapain di dalam?” suara Nena terdengar tegas.“Aku … aku cuma haus, Mbak,” sahut Dewi dengan suara gemetar, berusaha menormalkan nada suaranya.Tapi Nena tak langsung percaya. “Haus kok lama banget di kamar mandi? Buka pintunya.”Panik menyeruak. Dewi buru-buru membasuh wajahnya dengan air dingin, lalu membuka pintu sedikit. “Maaf, Mbak. Aku tadi sekalian cuci muka. Panas sekali rasanya.”Nena mengamati wajahnya yang basah, pipinya merah padam. “Kamu sakit?” tanyanya curiga.“Tidak … hanya kecapekan.” Dewi tersenyum kaku, berusaha menutup pintu lagi.Namun, tatapan tajam Nena menelisik hingga ke hatinya. “Kalau memang sakit, jangan dip

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 139 - SENJATA MAKAN TUAN

    “Mas, kamu baik-baik saja, kan?” Ayesha yang sejak pagi gelisah, menghubungi suaminya.“Ada apa?” tanya Alfan dengan nada heran.“Tidak apa-apa, hanya saja perasaanku tidak enak.”“Cepatlah pulang. Sepertinya kamu sangat merindukanku,” godanya sambil terkekeh.“Aku serius, Mas!” desis Ayesha.“Semuanya baik-baik saja, Sayang. Cepatlah pulang. Aku merindukanmu.”Ayesha singkirkan perasaan itu dari dalam dirinya. Namun, ketukan pintu di kamarnya membuat wanita itu berpaling.Di depan pintu, kliennya berdiri dengan senyum lebar. Seolah bisa menebak apa yang terjadi, Ayesha langsung menggeleng tegas.“Kali ini tidak ada tawar menawar lagi, Nona. Sudah cukup saya memaklumi permintaanmu.”“Hanya kali ini saja, Nyonya. Saya mohon.”“Saya tidak bisa.”“Saya akan membayar waktu Anda selama di sini.”Ayesha lemparkan senyum lebar, garis halus di sekitar matanya terlihat samar. “Ini bukan tentang nominal, Nona. Ini soal rasa profesional. Kesepakatan Anda sudah terlalu melenceng jauh. Demi bertah

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 138 - SEMAKIN BERANI

    Ayesha menghubungi Sarah, sahabatnya yang bekerja sebagai jurnalis investigasi. Sarah terkenal memiliki akses ke berbagai sumber informasi. “Sarah, aku butuh bantuanmu,” kata Ayesha saat mereka bertemu di sebuah kafe kecil di pusat kota. “Apa ini soal butikmu?” tanya Sarah sambil menyeruput cappuccino. “Bukan. Ini soal asisten rumah tanggaku, Dewi, dan juga pasangan aneh yang menemui Alfan beberapa waktu lalu.” Sarah mengangkat alis. “Apa yang mereka lakukan?” Ayesha menceritakan semuanya, mulai dari percakapan mencurigakan Dewi hingga tawaran absurd pasangan itu. Sarah mendengarkan dengan serius, lalu mengangguk. “Kurasa, ada gila-gilanya mereka melamar suamimu,” kekeh Sarah. “Aku penasaran seburuk apa wajah wanita itu sampai menggilai suami orang.” “Katanya sih masih muda.” “Umur bukan jaminan. Asal banyak hartanya.” “Sepertinya mereka juga bukan orang sembarangan. Buktinya mereka menawarkan jaminan atas bisnis Alfan di sini.” Sarah mengangguk. “Baiklah, aku akan menyelidi

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   Bab 137 - FIRASAT

    Melani memutar otak, mencoba mencari celah lain. “Bagaimana kalau kita cari tahu tentang istrinya? Siapa tahu kita bisa menemukan sesuatu yang bisa dijadikan senjata.” Pria itu mengangguk setuju. “Hubungi detektif pribadi kita. Minta dia menyelidiki semua tentang wanita itu dan keluarganya. Kalau ada rahasia yang bisa kita gunakan, kita tidak perlu memaksa pria itu secara langsung.” Melani mengeluarkan ponselnya, segera menghubungi seseorang. Sementara itu, putri mereka yang masih terobsesi dengan Alfan duduk di kamar, menatap foto pria itu di ponselnya dengan tatapan penuh hasrat. “Suatu hari nanti, kamu pasti akan menjadi milikku,” gumamnya pelan. “Aku tidak peduli berapa banyak rintangan yang harus aku hadapi. Bahkan jika itu berarti menghancurkan pernikahanmu.” ♡♡♡ Ayesha memandangi laporan bulanan butiknya dengan rasa puas. Angka penjualan meningkat tajam, bahkan beberapa klien baru mulai menunjukkan ketertarikan untuk bekerja sama dengannya. Namun, pikirannya kembali me

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   Bab 136 - Bukan ART biasa

    “Ternyata suamiku ini memiliki banyak pengagum. Bahkan ada yang melamar meski sudah tahu jika sudah memilki istri. Apakah aku harus bersyukur atau justru takut, ya. Bagaimana menurutmu, Mas?” sindir Ayesha.“Aku benar-benar tidak mengenal mereka. Tiba-tiba datang dan melamar begitu saja.” Meski sama-sama bergelut dalam dunia bisnis, sepertinya Alfan tak begitu mengenal pasangan suami istri tersebut. Mungkin karena ia baru melebarkan sayapnya di kota ini atau bagaimana, yang pasti wajah mereka tak terlalu populer hingga Alfan dengan mudah mengenalinya.“Mereka bahkan menawarimu sebuah perusahaan dan akan memastikan seluruh bisnismu akan maju. Tawaran yang menggiurkan. Apa wanita itu cantik?” kata Ayesha. Ia mendengus jengkel meski kedua orang tamu tidak tahu diri itu sudah meninggalkan ruangan.“Putri mereka yang mana saja aku pun juga tidak tahu. Benar-benar aneh,” bantah Alfan.“Jika putrinya menyukaimu sejak pandangan pertama artinya pernah ada interaksi di antara kalian, Mas. Kamu

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 135 - DILAMAR

    Setelah beberapa minggu berlalu, akhirnya berita tentangnya dan sang suami mereda dan tergantikan oleh berita panas lainnya.Butiknya telah kembali buka. Bahkan kini lebih banyak pengunjung yang datang dari kalangan pejabat dan beberapa istri-istri pengusaha.Tentu saja mereka bukan hanya datang karena sekadar tertarik dengan rancangan pakaiannya. Namun, beberapa dari mereka ada yang mencoba menjalin pertemanan.Entah itu benar-benar tulus atau menginginkan hal lain.Beberapa kali juga ia mendapatkan undangan untuk masuk ke dalam group sosialita.Ayesha hanya menanggapinya dengan senyum tipis seperti biasa.Setelah ujian selalu ada kebahagiaan. Tidak akan ada kehidupan yang akan berjalan lurus dan mulus. Selalu ada rintangan dan halangan.Begitulah kehidupan.Ayesha yang baru saja mengambil air dari dapur, tidak sengaja mendengar suara Dewi yang sedang berbicara dengan seseorang melalui ponsel. Ia menajamkan pendengaran untuk mengetahui isi obrolan tersebut. Namun, saat berjalan mende

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status