Beranda / Rumah Tangga / Pernikahan Yang Tak Kupilih / Bab 125 - Terserah Takdir

Share

Bab 125 - Terserah Takdir

Penulis: Dandelion
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-21 17:59:51

Katerina menekan bel di rumah Salsa. Di sampingnya ada Daniel yang sudah tak sabar untuk bertemu dengan Sang Onty.

"Mama, kenapa pintunya nggak dibuka-buka?"

"Sabar ya, Niel. Mungkin Onty Sa lagi sibuk di dalam."

Tepat saat Katerina selesai menjawab pertanyaan Daniel, pintu di depan mereka terbuka. Salsa langsung berjongkok memeluk Daniel.

"Niel, Onty Sa kangen sekali ya ampun!"

Daniel yang terkejut dengan pelukan itu memberontak merasa tak nyaman. "Onty lepas dulu. Niel sesak ini." Ucap anak itu sambil berusaha melepaskan diri.

Bukannya mendengarkan ucapan Daniel, Salsa justru semakin mengeratkan pelukannya sampai membuat anak itu menjerit memanggil sang ibu.

"Mamaaaa!!!!"

"Iya, iya ini Onty lepas."

Salsa kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Daniel yang cemberut. "Maafin Onty, ya." Ucap perempuan itu sambil memegang kedua tangan anak itu.

Daniel langsung mengangguk. Anak itu tak akan bisa marah dengan Onty-nya. Sedangkan di sampingnya, Katerina hanya bisa menggeleng-gelengkan k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 126 - Dua Sisi Kehidupan

    Katerina menoleh, namun ia dapati seorang laki-laki yang tak ia kenal di belakangnya. Tatapan bingung langsung ia berikan pada orang itu.Menyadari tatapan Katerina yang kebingungan, laki-laki itu langsung memperkenalkan dirinya. "Oh, hi. Saya Matthias. Kita pernah ketemu di pernikahan Ben dan Salsa, saat itu saya yang bertabrakan dengan anak kamu - Daniel."Katerina mengerutkan kening, mengingat-ingat saat pernikahan Salsa dan akhirnya satu kejadian muncul di pikirannya.Saat itu Daniel sedang sangat suka berjalan dan berlari, tak peduli itu di tempat ramai sekalipun asalkan ada ibunya. Katerina yang sudah lelah berusaha karena sebelumnya ikut menyiapkan pernikahan Salsa tetap berusaha mengikuti ke mana perginya Daniel.Ia ingat juga saat itu anaknya sedang rewel tak ingin dipegang tangannya ketika berjalan, jadi Katerina hanya bisa mengikuti di belakangnya. Hingga tiba-tiba tanpa sengaja bocah itu menabrak seorang pria sampai membuat es krimnya tumpah."Ohhh hi, saya benar-benar min

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 125 - Terserah Takdir

    Katerina menekan bel di rumah Salsa. Di sampingnya ada Daniel yang sudah tak sabar untuk bertemu dengan Sang Onty."Mama, kenapa pintunya nggak dibuka-buka?""Sabar ya, Niel. Mungkin Onty Sa lagi sibuk di dalam."Tepat saat Katerina selesai menjawab pertanyaan Daniel, pintu di depan mereka terbuka. Salsa langsung berjongkok memeluk Daniel."Niel, Onty Sa kangen sekali ya ampun!"Daniel yang terkejut dengan pelukan itu memberontak merasa tak nyaman. "Onty lepas dulu. Niel sesak ini." Ucap anak itu sambil berusaha melepaskan diri.Bukannya mendengarkan ucapan Daniel, Salsa justru semakin mengeratkan pelukannya sampai membuat anak itu menjerit memanggil sang ibu."Mamaaaa!!!!""Iya, iya ini Onty lepas."Salsa kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Daniel yang cemberut. "Maafin Onty, ya." Ucap perempuan itu sambil memegang kedua tangan anak itu.Daniel langsung mengangguk. Anak itu tak akan bisa marah dengan Onty-nya. Sedangkan di sampingnya, Katerina hanya bisa menggeleng-gelengkan k

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 124 - Dua Sisi Kehidupan

    Katerina membeku. Ia tak menyangka Daniel akan mendengarkan pembicaraannya dengan Andrea tentang Bayu. Ini adalah pertama kalinya sang anak menanyakan tentang laki-laki itu."Mama? Kok Mama diam?"Suara Daniel akhirnya berhasil menyadarkan Katerina dari lamunannya. Perempuan itu kemudian kembali tersenyum ke arah sang anak."Uhmm.. Bayu itu temannya Uncle Dre, Nak.""Kok tadi Niel dengar namanya Niel sama Bayu disebut-sebut? Emang dia mau main sama Niel, Mama?"Katerina mengerti maksud ucapan Daniel. Anak itu pasti penasaran mengapa namanya dikaitkan dengan nama Bayu - nama seseorang yang tak pernah anak itu dengar."Bukan seperti itu, Niel. Tadi itu Uncle Dre lagi ngomong soal temannya, terus ngomong juga soal Niel jadi disebut-sebut."Dalam hatinya Katerina mengucapkan kata maaf berkali-kali untuk sang anak. Bukan maksudnya untuk membohongi Daniel, Katerina hanya belum siap menjelaskan tentang Bayu pada balita itu.Daniel menatap ibunya dengan raut bingung dan seperti tak percaya. T

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 123 - Pertanyaan Yang Tak Terduga

    "Jadi alasan Mas nanyain itu karena habis ketemu dia?"Katerina tak bisa menahan pertanyaan itu untuk tidak keluar dari mulutnya. Tapi apa iya hanya karena ketemu Bayu, kakaknya jadi berpikiran bahwa suatu hari nanti Katerina akan memberitahu tentang Daniel pada mantan suaminya itu."Aku cuma tiba-tiba kepikiran apa suatu saat Daniel dan Bayu akan saling mengenal. Jujur aku ingat Daniel setelah melihat bagaimana perhatian mantan suami kamu ke anaknya kemarin, entahlah. Mungkin jika Bayu tahu dia punya anak dengan kamu, dia juga akan seperhatian itu pada Daniel? Dan Daniel akan dapat kasih sayang dari ayahnya."Pemikiran kakaknya bertentangan dengan pemikiran Katerina. Perempuan itu justru berpikir bahwa jika Daniel tahu tentang ayahnya, anak itu akan bingung kenapa ada anak lain ayahnya tapi dengan ibu yang berbeda, padahal usianya mungkin hampir sama.Katerina tak ingin Daniel tahu bagaimana ayahnya menghancurkan ibunya, menghancurkan 'rumah' yang seharusnya bisa melindungi mereka, d

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 122 - Dia Hanya Anakku

    Austria, Tiga Tahun Kemudian....Katerina baru bangun dari tidurnya langsung panik ketika tidak mendapati sang anak di sampingnya.Melirik ke arah jam dinding, Katerina menyadari ia bangun kesiangan dan jam-jam segini sang anak biasanya sudah bangun.Ini memang salahnya karena tidur terlalu malam. Tapi mau bagaimana lagi, Katerina harus menyelesaikan sketsanya dan mengirimkan pada klien-klien onlinenya."Daniel... Kamu di mana, Nak?"Katerina yakin anaknya masih ada di apartemen, karena tak mungkin balita itu bisa membuka kunci pintu. Ia juga tak mencoba membuka lemari atau kardus yang biasa digunakan anaknya untuk sembunyi.Karena pernah satu hari ia menemukan persembunyiannya, Daniel justru merajuk."Mama tinggal nanya aja, pasti Niel dengar terus jawab. Mama nggak boleh bikin Niel ketahuan."Daniel tidak suka Katerina menemukannya, padahal kalau anak itu menjawab akhirnya Katerina akan tetap menemukan persembunyiannya. Tapi namanya juga anak-anak, sebagai ibu ia hanya bisa menurut

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 121 - Memulai Di Austria

    "Semuanya udah masuk di dalam koper, kan?"Andrea berdiri di depan kamar Katerina. Laki-laki itu akan membantu adiknya untuk membawakan koper-koper yang akan dibawa perempuan itu ke bandara."Udaaahhh!" Jawab Katerina dengan suara sedikit ditinggikan karena masih masih sibuk memasukkan barang-barang ke tas kecilnya di dalam kamar."Ayo, Mas." Lanjut perempuan itu sambil menutup pintu kamarnya.Katerina berjalan di belakang Andrea yang sedang membawakan kopernya keluar dari apartemen.Saat mobil Andrea melaju keluar dari gedung apartemen, ia teringat dengan pesan kekasihnya untuk sang adik."Tadi sebelum ke sini aku ke tempat syuting Kaluna, tapi ternyata dia belum bisa pulang. Kaluna minta maaf karena nggak jadi ikut mengantar kamu ke bandara karena jadwal syutingnya nggak selesai tepat waktu."Katerina mengangguk mengerti. Ia bisa memahami betapa sibuknya sang calon kakak ipar yang yang berprofesi sebagai seorang aktris. Saking sibuknya, perempuan itu bahkan hampir tidak punya hari l

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status