Share

Bab 5

Author: Bulan jingga
last update Last Updated: 2025-02-21 10:39:35

Setelah suaminya tertidur dengan nyenyak, Reni segera mengambil HP suaminya. 

Untuk membuka HP itu, dengan gerakan pelan Reni menyentuhkan jari suaminya pada layar sehingga HP suaminya berhasil terbuka.

Entah kenapa, Reni mendadak deg-degan saat membuka HP suaminya. Pertama kali yang Reni buka adalah bagian pesan. Paling atas, ada pesan dari nomor yang dikasih nama ‘Dadang’.

Dari kemarin, itulah yang membuat Reni sangat penasaran. Sebab, nomor itulah yang mengirim pesan ke suaminya dengan kata-kata ‘sayang’.

Begitu dibuka, dada Reni langsung terasa begitu sesak. Bagaimana tidak, karena ternyata nomor itu adalah nomor seorang wanita yang tidak Reni kenali. Dan isi pesannya malah memanggil suaminya dengan kata ‘sayang’.

Terlihat bahwa suaminya selama ini sering mentransfer sejumlah uang ke wanita itu. 

Tak hanya itu. Suaminya juga mengirim sejumlah uang ke ibu mertua dan adik iparnya, dengan jumlah yang tak sedikit. 

Padahal setiap bulan Reni sudah menjatah uang bulanan buat ibu mertuanya sebanyak 5 juta rupiah, dan untuk adik iparnya senilai 3 juta rupiah.

Yang membuat Reni begitu marah adalah dalam pesan itu juga mengatakan kalau wanita itu sedang hamil anak suaminya.

"Owh, jadi begitu kelakuanmu, Mas. Bagaimana perusahaan aku tidak bangkrut, kalau kamu seenaknya saja mentransfer uang buat ibu, adik, dan juga gundikmu itu," gumam Reni seraya menggenggam HP suaminya dengan begitu kuat.

Sungguh, hati Reni merasa begitu sakit saat mengetahui suaminya punya wanita simpanan. Dan, sekarang wanita itu sedang hamil. Air mata Reni seketika langsung luruh tanpa bisa ditahan.

"Keterlaluan sekali kamu Mas. Jadi selama ini kamu sudah mengkhianatiku. Sampai-sampai membuat gundikmu hamil. Di belakangku, kamu juga sering memberinya sejumlah uang dengan nominal yang tak sedikit. Enak banget kamu, Mas. Membiayai dan menyenangkan gundikmu, juga keluargamu itu menggunakan uangku," ujar Reni seraya menekan dadanya yang terasa begitu sesak.

Tanpa pikir panjang, Reni segera mengirim bukti chat suaminya dan gundiknya itu ke ponsel miliknya. Siapa tahu suatu hari nanti Reni membutuhkannya. Setelah itu Reni segera menghapus jejaknya, lalu Reni segera menyadap HP suaminya.

Selesai itu, Reni segera keluar dari kamarnya dan memilih untuk pergi rooftop untuk menenangkan diri.

"Apa kurangku, Mas? Sehingga kamu sangat tega mendua di belakangku. Aku sungguh tidak terima ini, Mas. Aku sudah mengangkat derajatmu dan keluargamu dari kemiskinan.  Tapi, malah begini balasanmu. Kamu begitu  pintar menyembunyikannya dariku, sehingga aku tak pernah merasa curiga denganmu," ujar Reni seraya menyeka air matanya.

Reni pikir, dirinya harus bertindak dengan cepat. Reni tidak rela jika uangnya digunakan sang suami untuk membiayai dan menyenangkan gundiknya.

"Apa karena wanita itu, perusahaanku sekarang berada di ambang kebangkrutan." 

Reni ingin merebut semua harta miliknya kembali meskipun sudah diberikan kepada selingkuhan dan juga keluarga suaminya.

"Oke. Mulai besok, aku akan mengambil alih perusahaan itu. Aku akan memeriksanya,  kenapa bisa perusahaanku yang awalnya baik-baik saja, sampai seperti ini." 

Reni segera menelepon Dewi. Untunglah Dewi mengangkat teleponnya, meski hari sudah malam.

"Iya, halo. Selamat malam, Bu Reni. Apa ada yang bisa saya bantu?" sahut Dewi di seberang sana.

"Iya, Wi. Maaf ya, jika saya mengganggumu malam-malam begini," ujar Reni.

"Ah … nggak ganggu kok, Bu. Kebetulan, saya memang belum tidur. Ada apa ya, Bu?" tanya Dewi.

"Tolong besok pagi, kamu kumpulkan semua para petinggi perusahaan. Karena akan ada rapat besar. Saya akan mengambil alih perusahaan," titah Reni.

"Baik, Bu. Tapi, bagaimana dengan Pak Candra?" tanyanya.

"Perusahaan itu milik saya, Wi. Jadi, saya lebih berhak atas perusahaan itu. Semua yang menggaji karyawan, juga saya. Jadi, kalian semua harus nurut sama saya. Jika ada yang tidak suka, bisa keluar saja," jawab Reni tegas.

"Ah … baik, Bu. Besok saya akan mengatur semuanya," jawab Dewi.

"Satu lagi, Wi. Tolong kamu bekukan semua kartu kredit milik Mas Candra. Jika dia mengambil uang kantor, harus ada izin dari saya. Mulai hari ini, saya tidak memperbolehkan siapa pun mengambil uang kantor tanpa persetujuan dari saya," titah Reni.

"Baik, Bu. Sesuai perintah dari Bu Reni," jawab Dewi yang sejujurnya lebih suka berada di bawah pimpinan Reni ketimbang Candra. 

Sebab menurut Dewi, Candra kurang bertanggung jawab dalam bekerja. Pria itu suka seenaknya sendiri dengan karyawan.

Memang Candra itu pimpinannya. Namun, Candra hanya bisa menyuruh, tidak seperti Reni yang langsung ikut turun tangan sendiri. Nggak hanya mengandalkan karyawannya saja, seperti Candra.

"Ya sudah, itu aja. Terima kasih ya, Wi," ujar Reni.

"Iya, Bu. Sama-sama. Lagian, saya malah senang kalau perusahaan Ibu yang pegang kembali. Ketimbang Pak Candra yang jarang berada di kantor akhir-akhir ini. Para karyawan jadi bingung jika mau meminta keputusan yang mendesak," balas Dewi.

"Iya, Wi. Dan, saya harap kamu berada di pihak saya. Ya sudah, selamat malam." Setelah itu, Reni langsung mengakhiri teleponnya.

***

Pagi harinya, Candra pamit sama Reni kalau harus berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Ia beralasan ada masalah kantor yang harus segera diselesaikan.

Reni hanya mengiyakannya sebab Reni tahu jika suaminya sedang membohonginya. Bahkan suaminya tak sempat sarapan.

"Sebegitunya kamu ingin cepat bertemu dengan gundikmu itu, Mas? Sampai sepagi ini kamu sudah membohongiku," batin Reni.

Begitu suaminya pergi dari rumah, Reni segera bersiap pergi ke kantor. Reni berdandan dengan sangat cantik, bahkan gundik suaminya saja lewat jauh. 

Mira berkulit sawo matang dengan badan yang agak gendut. Tidak seperti Reni yang berkulit begitu putih dan mulus, dengan tubuh proporsionalnya.

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 61

    Seketika Reni kini jadi merasa terharu, karena Niko mengakui dirinya sebagai istrinya di depan khalayak ramai padahal pernikahanya dan Niko hanya sebuah keterpaksaan tapi Niko malah sebegitunya membela dirinya yang memang tidak bersalah. "Ya sudah, mari kita cek CCTV restaurant ini saja untuk mengetahui kebenarannya.” Dengan cepat Niko langsung menyuruh karyawan restaurant untuk memanggil manajernya. Niko mau meminta rekaman CCTV depan restaurant untuk membuktikannya. "Apa kamu bilang, kamu suaminya Reni? yang benar saja. Renikan baru bercerai dari suaminya masa iya udah nikah lagi saja," ujar Sarti yang tidak menyangka kalau Reni sudah menikah lagi sama laki laki yang lebih tampan dan terlihat sangat mapan. "Memangnya kenapa kalau Reni baru bercerai dari suaminya yang selingkuh dengan putri anda itu, yang penting Reni sudah selesai masa iddah," balas Niko dengan menohok. "Asal kamu tau ya, Reni itu wanita mandul bisa-bisanya kamu menikahinya." Sungguh Reni sangat tidak rela d

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 60

    Belum sempat cairan itu mengenai Reni, Niko sudah menendang tangan orang misterius itu sehingga cairan itu malah mengenai wajah orang itu sendiri."Aaaaaaa ..... sakit.”Orang misterius itu malah langsung menjerit kesakitan sambil memegangi wajahnya, dia juga langsung melepaskan kaca mata dan juga maskernya lalu terlihatlah wajahnya dengan jelas."Aaaaa, air ... sakit," teriaknya dengan kesetanan.Sementara Reni, dibuat begitu kaget dan syok saat melihat Mira yang tiba-tiba menjerit kesakitan sambil berlari kesana kemari sambil berteriak meminta air."Loh jadi wanita tadi adalah Mira, kenapa dia?" Tanya Reni dengan bingung, Reni masih belum mengerti dengan situasi yang ada.Orang-orang juga pada bingung melihat Mira yang berteriak-teriak minta tolong dan minta air sambil berlari kesana kemari dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Karena lari dengan tidak melihat, akhirnya Mira malah terperosok ke dalam sebuah lubang di pinggir jalan yang sedang di gali.Kebetulan di depan resto

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 59

    "Yeeee, akhirnya caca yang menang Nek. Kasihan deh itu Tante Risa, akhirnya di buang sama Papah," ujar Caca yang gembira."Iya, Sayang ini pasti berkat Mamah Reni. Ayo sekarang Caca istirahat ya biar cepat sembuh dan bisa masuk ke sekolah lagi,""Iya, Nek," jawab Caca dengan patuh.Begitulah Caca kalau hatinya seneng pasti bakal patuh sama orang tua, sementara Nilam segera membantu cucunya untuk berbaring lalu setelah itu Nilam langsung menyelimutinya.Sedangkan Reni kini sudah ada di sebuah restoran karena, pagi ini Reni memang ada janji temu dengan Klien barunya di sana. Reni sangat bersyukur karena Kliennya itu belum datang, itu artinya Reni nggak telat.Nggak lama malah ada Niko datang. "Loh Reni, kamu kok bisa ada disini sih?" tanya Niko."Mas Niko juga ngapain kok bisa ada di sini?" bukannya menjawab Reni malah balik bertanya."Tentu saja aku mau bertemu dengan klien aku," jawab Niko."Dari PT. SAPUTRA JAYA," ujar Reni."Iya, jangan bilang kamu CEO dari perusahaan PT.ANTARIKSA,"

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 58

    Pagi harinya, Caca sudah diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit sehingga Niko dan Reni sudah bisa kembali bekerja. Sudah beberapa hari ini keduanya meninggalkan perusahaan, kebetulan pagi ini Reni dan Niko ada jadwal janji temu dengan klien baru.Kini Reni sudah rapi dan siap untuk berangkat ke kantor, tapi sebelum berangkat Reni mau memastikan dulu kalau Caca sudah makan dan minum obat."Pagi, Sayang," ujar Reni saat masuk ke dalam kamarnya Caca."Pagi juga, Ma," jawab Caca."Loh, kok makanannya belum di makan Sayang. Biar Mamah yang suapin ya," tawar Reni yang langsung di angguki oleh Caca."Iya, Mah. Caca mau disuapin saja sama Mama aja.” Reni segera mengambil bubur di atas nakas lalu segera menyuapi Caca, sementara Nilam yang datang ke kamar Caca melihat itu jadi merasa senang banget."Sepertinya Caca sangat bahagia sekali memiliki Ibu sambung seperti Reni, dia begitu telaten dan sabar menghadapi Caca," gumam Nilam yang langsung masuk ke dalam kamar cucunya."Wah enak sekali

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 57

    "Apa-apaan sih kamu, Ris. Tadi itu Reni hampir saja terjatuh jadi aku tolongin," jelas Niko seraya melepaskan tangan Risa dari tangannya."Kalau cuma nolongin seharusnya nggak sampai saling menatap begitu dong, lagian perempuan ini itu siapa kamu sih kok sudah malam begini masih di rumah sakit sama kamu?" Tanya Risa, dan Reni lebih memilih untuk diam saja, karena Reni ingin tau apa jawaban dari Niko."Kamu juga jadi perempuan itu nggak usah kegatelan deh, Niko itu pacar aku. Jadi kamu jangan punya niat jahat buat merebutnya," ujar Risa, seraya mendorong tubuh Reni tapi tak sampai jatuh. Reni hanya mundur beberapa langkah saja, tapi hal itu sudah membuat Niko begitu geram dengan sikap Risa yang barbar."Risa kamu apa apaan sih, bisa nggak kalau nggak usah pakai cara kasar," sentak Niko."Kamu bentak aku, Mas. Hanya demi wanita ini?" Tanya Risa dengan mata yang membola, karena Niko tidak pernah membentaknya selama ini."Iya, karena kamu memang sudah sangat keterlaluan.""Keterlaluan dar

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 56

    "Aku ingin bicara sebentar denganmu, bisa?” tanya Reni.Saat ini Reni dan Candra sedang berada di ruang perawatan Caca untuk jagain Caca, sementara Caranya sendiri sudah tertidur setelah tadi minum obat. Dan Nilam sudah pulang, karena sudah seharian jagain Caca di rumah sakit."Ya sudah, bicara saja," jawab Niko."Bisa diluar saja, karena kalau disini takutnya bakal mengganggu Caca yang sedang istirahat," pinta Reni, yang di angguki oleh Niko. Mereka berdua keluar."Emangnya kamu mau bicara apa?" Tanya Niko."Jadi, wanita tadi yang bernama Risa adalah pacar kamu?" Bukannya menjawab Reni malah bertanya balik."Iya, memangnya kenapa?" Jawab Niko dengan balik bertanya."Emangnya kamu cinta banget sama dia?" Tanya Reni lagi, sedangkan Niko yang merasa aneh dengan pertanyaan Reni langsung mengerutkan alisnya."Kok kamu tanyanya begitu?""Ya, aku hanya ingin tahu saja.""Aku saja bingung dengan perasaanku sendiri," jawabnya."Kamu ini aneh ya, masa iya bingung dengan perasaan kamu sendiri.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status