Share

Bab 6

Author: Bulan jingga
last update Last Updated: 2025-02-21 10:40:16

Pagi itu, Candra bukannya pergi ke kantor, tapi malah ke rumah ibunya. Tadi pagi ibunya menelepon dan marah-marah hanya karena semalam Candra tak jadi tidur di rumah Mira.

"Candra! Keterlaluan kamu, ya. Bisa-bisanya kamu semalam ninggalin istri kedua kamu dan lebih memilih pulang ke rumah wanita mandul itu. Mira itu lagi hamil anak kamu. Kalau terjadi sesuatu dengannya, bagaimana? Mikir dong," omel Ratih.

"Maaf, Mah. Tapi, semalam Reni sedang sakit dan tidak mungkin kalau Candra tidak pulang. Reni juga butuh Candra, Mah," kilah Candra.

"Halah, dasar manja! Ketimbang nggak enak badan saja kamu sampai segitunya. Sedangkan, Mira ini sedang mengandung anak kamu loh, Dra. Seharusnya kamu utamakan dia. Bukan malah lebih penting Mira, ketimbang istri mandul kamu itu."

Candra benar-benar kesal dengan Mira. Dirinya jadi kena marah sang ibu, hanya karena aduan dari istri keduanya itu.

"Iya, maaf." Candra lebih memilih mengalah ketimbang ribut sampai ke mana-mana, sedangkan Mira malah senang melihat suaminya diomelin sama ibu mertuanya.

"Ya sudah. Kalau begitu, sebagai permintaan maaf, kamu ajaklah Mira untuk berbulan madu. Kasihan dia, sejak kalian menikah tak pernah kamu ajak bulan madu. Untuk kamu ajak keluar, juga jarang," titah Ratih.

"Apa?! Bulan madu, Ma? Aduh, kayaknya kalau untuk yang satu itu Candra beneran nggak bisa deh, Mah. Perusahaan itu sedang ada masalah dengan keuangan, dan itu semua karena Candra sering mengambil uang perusahaan untuk menuruti keinginan Mama.”

Candra diam sejenak. “Belum lagi, kemarin habis beli rumah dengan harga miliaran pakai uang kantor. Aku nggak mau sampai Reni curiga ya, Mah. Bisa-bisa bangkrut perusahaan Reni karena kita sering mengambil uang kantor."

Candra langsung menolak keinginan ibunya. Yah, tentunya itu juga keinginan dari Mira. Istri keduanya itu yang paling dominan.

"Halah, sudahlah. Kamu nggak usah terlalu khawatir kalau perusahaan Reni itu akan bangkrut. Perusahaan dia itu kan perusahaan besar. Mana mungkin bisa bangkrut dengan begitu mudahnya," balas Ratih.

"Iya, ayo dong, Mas. Ajak aku babymoon! Masak iya, udah nggak honeymoon …  babymoon juga nggak? Aku bosen tahu, kalau harus di rumah terus. Bayinya juga pengen refreshing," rengek Mira.

"Gak usah minta yang macam-macam deh, Mir. Lagian nggak mungkin aku ninggalin Reni tanpa alasan yang jelas," tolak Candra.

"Tapi, itu namanya nggak adil, Mas. Dulu kamu saja ngajak pergi honeymoon Mbak Reni kan, pastinya setelah menikah," ujar Mira.

"Loh, kalau itu beda dong, Mir," balas Candra.

"Sudah, pokoknya mama nggak mau tahu, Dra. Kamu harus ajakin Mira buat babymoon, sekarang juga. Tadi, mama sudah pesankan tiketnya untuk kalian berdua pergi ke Eropa. Lagian, mama sudah janji sama ibunya Mira untuk membahagiakan Mira kalau menjadi menantu mama. Apalagi sekarang Mira sedang hamil cucu mama," titah Ratih yang nggak bisa dibantah.

"Tapi, nanti bagaimana dengan urusan perusahaan, Ma? Gak bisa seenaknya begitu dong," protes Candra.

"Urusan kantor bisa kamu serahkan ke sekretaris kamu saja, Dra. Kamu itu bosnya. Jadi,  tinggal terima beres saja. Kamu tinggal kasih alasan jika ada perjalan bisnis ke luar negeri ke Reni," papar Ratih.

"Tapi ...."

"Gak ada tapi-tapian! Kamu jangan jadi anak durhaka gara-gara istri kamu itu," sentak Ratih membuat Candra nggak bisa berkutik lagi. Candra takut jadi anak yang durhaka, bila tak memenuhi perintah ibunya.

"Baiklah," jawab Candra, membuat Mira senang banget.

"Nah, begitu dong, Mas. Mira jadi makin sayang deh sama Mas Candra," ujar Mira, seraya memeluk Candra sehingga membuat Ratih turut senang kala melihatnya.

Ya, Mira ini anak temannya Ratih waktu di kampung dulu. Dan, mereka para orang tua sudah sepakat untuk menjodohkan anak-anaknya. Walaupun Mira harus menjadi istri kedua Candra.

Kedua orang tua Mira nggak keberatan. Sebab, sekarang Candra sudah menjadi orang yang kaya raya. Padahal, kekayaan itu milik Reni. Candra aslinya hanyalah orang kampung dengan kehidupan yang sederhana.

Dulu, Reni bisa kenal Candra karena pernah menolongnya dari jambret. Kejadiannya terjadi saat Candra baru saja merantau ke kota untuk mengadu nasib. 

Sejak saat itu, Candra langsung terpikat dengan kecantikan, keramahan, dan kebaikan dari seorang Reni. Orang kaya, tapi begitu rendah hati.

Dulu, orang tuanya Reni setuju-setuju saja, saat Candra mau meminang Reni untuk jadi istrinya. Candra terlihat sangat baik. Begitu pun juga dengan keluarganya.

Bahkan, Candra yang saat itu nggak punya kerjaan, langsung dikasih kerjaan sama ayahnya Reni di kantornya. Sayang, setelah satu tahun pernikahannya, ayah Reni meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya.

Ibu Reni sudah meninggal saat Reni masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas akibat kecelakaan. Reni sendiri hanya anak tunggal sehingga Reni hanya hidup dengan sang ayah.

Setelah sang ayah meninggal, Reni yang  mengambil alih perusahaan. Sampai pada suatu hari, Candra memberi saran ke Reni agar sang istri  diam di rumah saja, jangan kecapaian. Siapa tahu dengan begitu, mereka bisa segera dikaruniai seorang anak.

Dan Reni pun menurut, karena perkataan dari suaminya itu ada benarnya juga. Selama ini, Reni selalu sibuk bekerja sehingga ia susah hamil. 

Pikir Reni, siapa tahu dengan beristirahat di rumah dan menyerahkan perusahaan itu kepada suaminya, dirinya bisa cepat hamil. Namun, pada kenyataannya, sudah 1 tahun dirinya menjadi ibu rumah tangga, tetap tak kunjung hamil juga.

Reni sebenarnya ingin sekali mengajak sang suami untuk periksa ke dokter, tapi niat itu belum disampaikan ke suaminya. Eh, malah Reni udah mencium bau perselingkuhan suaminya duluan.

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
mertua dan anaknya wajib di buang ambil rumah gundik candra pake uang peeusahaanmu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 56

    "Aku ingin bicara sebentar denganmu, bisa?” tanya Reni.Saat ini Reni dan Candra sedang berada di ruang perawatan Caca untuk jagain Caca, sementara Caranya sendiri sudah tertidur setelah tadi minum obat. Dan Nilam sudah pulang, karena sudah seharian jagain Caca di rumah sakit."Ya sudah, bicara saja," jawab Niko."Bisa diluar saja, karena kalau disini takutnya bakal mengganggu Caca yang sedang istirahat," pinta Reni, yang di angguki oleh Niko. Mereka berdua keluar."Emangnya kamu mau bicara apa?" Tanya Niko."Jadi, wanita tadi yang bernama Risa adalah pacar kamu?" Bukannya menjawab Reni malah bertanya balik."Iya, memangnya kenapa?" Jawab Niko dengan balik bertanya."Emangnya kamu cinta banget sama dia?" Tanya Reni lagi, sedangkan Niko yang merasa aneh dengan pertanyaan Reni langsung mengerutkan alisnya."Kok kamu tanyanya begitu?""Ya, aku hanya ingin tahu saja.""Aku saja bingung dengan perasaanku sendiri," jawabnya."Kamu ini aneh ya, masa iya bingung dengan perasaan kamu sendiri.

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 55

    "Kalau menurut Mira, itu sih ide yang sangat bagus Bu. Biar nggak sok kecantikan lagi itu orang," Seru Mira dengan senyum liciknya."Eh, tapi nanti siapa yang akan melakukannya?" tanya Ratih mengingat ide gil4 Sarti."Biar aku saja yang akan melakukannya, salah siapa dia begitu serakah," jawab Mira."Tapi kamukan lagi hamil, Mbak," ujar Bunga."Halah, lagian kan nggak lakuin yang berat-berat jadi amankah," balas Mira."Oke, Mamah sih setuju-setuju saja. Mamah juga benci banget sama Reni, gara-gara dia hidupku jadi begini," ujar Ratih, padahal Ratih sengsara karena ulahnya sendiri.Terlihat ada Candra pulang ke rumah, untuk sementara Candra kerja gojek sekarang dengan motor bekas yang dibelinya. Kalau siang Candra memilih untuk pulang buat makan siang di rumah, dari pada makan di luar jatuhnya boros, begitu fikir Candra.Nanti rencananya kalau malem Candra mau dagang warung angkringan, dan kalau pagi ngojek. Demi bisa mencukupi keluarganya, begitu Candra masuk ke dalam rumah semuanya l

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 54

    "Sayang, uangnya. Transfer ya," pinta Seno. Ya, tadi Risa meminta Seno untuk menjemputnya di rumah sakit."Aku aja nggak dapet uangnya, Mas," jawab Risa, karena memang Sekolah yang menyuruh Risa buat mintain uang ke Niko yang kaya.Sebenarnya, sudah lama mereka berdua menjalin berhubungan, tapi Bunga tidak tau kalau Seno punya wanita lain di belakangnya. Tapi sekarang mereka sudah putus, tadinya Seno mau memilih Bunga dan melepaskan Risa, karena Bunga selalu bisa memenuhi permintaannya. Tidak seperti Risa yang harus nunggu transferan dari Niko lebih dahulu.Berhubung Bunga sekarang udah miskin, jadilah Seno memilih bersama dengan Risa. Bahkan keduanya berencana mau mengambil semua hartanya kekayaan Niko."Loh, kok bisa nggak dapet sih? Biasanya kamu mudah sekali loh minta duit sama dia?" Tanya Seno."Katanya M bankingnya sedang bermasalah," jawabnya."Kapan sih, Sayang. Kamu menikah dengannya, dengan begitu kamu pasti akan lebih mudah menguasai hartanya. Nanti kalau kamu sudah berhasi

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 53

    "Eh, Caca. Bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?” tanya Reni, seraya mendekati Caca dari sebelah kanan, karena Risa posisinya ada disebelah kiri Caca dengan Niko. Sementara Nilam duduk di kursi sofa."Caca, udah baikan kok, Mah. Makasih ya udah bawa Caca kerumah sakit," jawab Caca. sedangkan Risa merasa kaget saat dengar Caca memanggil Mamah ke Reni, dan Reni tadi juga memanggil Nilam dengan sebutan Mamah juga."Loh, kok manggilnya Mamah sih?" Tanya Risa."Ah, iya. Nggak tau kenapa Caca malah manggil aku mah, maaf ya," entah kenapa Reni belum ingin memberitahu ke Risa kalau dirinya adalah Istrinya Niko."Sebenernya dia siapanya kamu sih, Mas?" tanya Risa. "Ayo Caca makan ya tante suapi," ujar Risa yang memang sedari tadi berusaha membujuk Caca supaya mau makan, biasalah Risa mau cari muka di depan Niko dan Nilam, sehingga Risa mau sok-sokan menyuapi makan Caca."Ya tentu saja dia ini Mamah aku. Caca ogah ya punya mamah yang jahat seperti, Tante," bentak Caca.Mendengar perkataa

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 52

    "Eh, Bu. Itu ada Mbak Reni," ujar Mira."Kebetulan kita bertemu dia disini, Mirm kita mau nemuin dia aja susah banget kaya mau ketemu sama presiden saja, ayo kita samperin dia," ajak Sarti, karena kemarin tanpa sepengetahuan Candra, mereka berusaha menemui Reni di rumahnya, tapi bilangnya Reni selalu tak ada di rumah."Iya, ayo Ma." "Eh, Mbak Reni. Kebetulan sekali ya kita bertemu disini," panggil Mira, sedangkan Reni langsung memutar bola matanya malas saat bertemu dengan Reni dan Sarti."Kebetulan ya, kita bisa bertemu disini. Jadi anak aku bisa minta uang 1 M milik Candra dan Ratih di kembalikan, kamu kalau jadi orang itu jangan serakah," pinta Sarti tanpa basa-basi."Ya ampun, mimpi apa sih kamu semalam, Ren. Bisa bertemu orang-orang tak tau diri macam mereka, yang pikirannya duit melulu. Sudah untung loh Reni itu tidak melaporkan kamu dan Chandra ke polisi atas pernikahan tanpa izin," ujar Ana, moodnya langsung berubah ancur kala melihat kehadiran Mira dan Sarti."Aduh, udah deh

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 51

    "Nah, begitu dong. Tapi awas saja ya kalau kamu nanti malah pergi keluar sama nenek lampir itu," peringkat Nilam, karena percuma saja anaknya itu nggak masuk ke kantor tapi malah pergi sama Risa."Enggak, Ma. Niko nggak bakal pergi sama Risa, lagian nanti katanya Risa yang mau datang kesini buat nengokin Caca," beritahu Niko."Okey, boleh saja dia datang buat nengokin Caca. Tapi awas saja kalau sampai menyakiti perasaan cucuku. Ingat Niko, sekarang kamu itu sudah menikah, kamu harus jaga jarak dengan Risa," peringkat Nilam."Iya, bawel banget sih.”Setelah Reni selesai sarapan, Reni pamit sama mertuanya buat nengokin Ibu temannya yang katanya sedang sakit. Selain itu Reni juga mau sekalian nebus obatnya Caca di apotik, kebetulan sekali ibunya Ana dirawat di rumah sakit yang sama dengan Caca, sehingga Reni bisa lebih mudah mengunjunginya.Tak lupa Reni membawakan buah tangan parsel buah untuk Ibunya Ana yang dibelinya di dekat rumah sakit. Setelah dijenguk, ternyata keadaan Ibunya Ana

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 50

    Dari yang minta shopping, beli barang–arang mahal, inta sejumlah uang, dan bahkan belakangan ini pacarnya minta dibelikan mobil baru."Wah, sepertinya omongan Reni ini ada benarnya juga. Aku harus menyelidiki Risa nih, apa benar jika dia yang sudah sengaja memberikan aku obat tidur untuk menjebakku," batin Niko dalam hati."Ehmm, malam ini dia minta ketemuan. Katanya kangen, menurut kamu apa aku harus memutuskan hubungan aku dengannya?" tanya Niko, yang ingin tahu pendapat Reni."Kamu itu sudah dewasa dan udah gede, kamu bisa lah memutuskan sendiri. Nanti kalau aku jawab kamu salah paham lagi sama aku," jawab Reni, yang langsung pergi dengan begitu saja sehingga membuat Niko jadi kesal."Eh buset, cuma dia loh wanita yang begitu galak dan cuek denganku. Mana pakai ngatain aku bego lagi, biasanya wanita diluaran sana itu pada berlomba-lomba untuk mengejarku, secara aku ini adalah duren alias duda keren. Memang aneh cewek satu itu," gerutu Niko dalam hati.Malam harinya, Niko sudah ber

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 49

    "Aku ingetin ya, kamu itu nggak usah berharap banyak deh sama pernikahan ini. Aku itu cuma terpaksa nikahi kamu," ujar Niko, saat dirinya berada didalam kamar sama Reni."Eh, siapa yang berharap lebih sama pernikahan ini. Aku juga terpaksa menikah sama kamu, asal kamu tau ya! Aku itu masih merasa trauma sama yang namanya pernikahan.Emang dasarnya semua laki laki didunia ini itu sama saja, sama sama brengsek," balas Reni dengan berapi-api, kala mengingat pernikahannya yang terdahulu."Jangan-jangan kamu mau menikah denganku, karena tau kalau aku ini orang kaya ya. Kamu mau jadi nyonya Saputra? iya" tuduh Niko, nggak tau saja kalau Reni itu juga orang kaya."Ya ampun, omongan kamu itu sangat ngelantur sekali. Kamu pikir aku ini orang miskin begitu," sentak Reni yang kesel banget sama perkataan Niko yang seenaknya.Sedangkan Niko, malah mengamati Reni dari atas sampai bawah. Baju yang dikenakan oleh Reni cukup mahal, karena Niko cukup tau merk baju yang dipakai oleh Reni itu adalah merk

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 48

    Candra segera menatanya di dapur, tak lupa Candra juga beli tabung gasnya. Ada wajan penggorengan, panci, sendok dan lain-lain yang sekiranya penting buat Candra. Setelah selesai menata semuanya, Candra langsung keluar dari dapur, kebetulan ada Mamanya, istrinya dan juga Ibu mertuanya sedang pada ngumpul di ruang depan, sehingga Candra langsung ikutan buat gabung."Owh! Iya, Ma. Ini ada uang buat pegangan Mamah," ujar Candra seraya memberikan uang sebanyak 1 juta rupiah ke Ratih."Dan ini uang buat kamu, Mir. Buat belanja kebutuhan rumah, kamu pergunakanlah uang itu dengan baik. Yang hemat jangan boros-boros," pesan Candra seraya memberikan uang sebesar 2 juta rupiah ke Mira."Loh, ini apa-apaan kamu, Ndra. Ngasih uang ke Mamah kok cuma 1 juta, uang segini bisa buat apa. Mamah maunya 6 juta, Mamah harus bayar arisan besok, kemarin saja sudah nunggak-nunggak dan udah ditanyain sama teman-teman Mamah. Bisa malu nanti Mamah," protes Ratih begitu menghitung jumlah uangnya yang hanya ada 1

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status