Share

Bab 7

Author: Bulan jingga
last update Last Updated: 2025-03-24 16:59:29

Sesampainya di kantor! Reni tak mendapati suaminya, dan Reni sudah bisa menebak ke mana suaminya itu pergi.

"Ck! Jadi bener ya, Mas. Apa yang dikatakan oleh Dewi, jika kamu datang dan pergi sesuka hati ke kantor. Kamu pikir kantorku ini tempat untuk apa, Mas? Untuk main-main," batin Reni, yang lantas memeriksa ruangan yang selama ini Candra tempati.

Semuanya nggak ada yang mencurigakan, dekorasinya masih sama seperti dulu saat Reni memimpin perusahaannya. Nggak ada yang berubah, Reni segera duduk di kursi kebesarannya, lalu mengecek semua laci meja. Tak sengaja Reni menemukan cukup banyak struk belanjaan barang branded, mulai dari tas mahal, baju, sepatu, serta alat make up.

"Kenapa ada banyak struk belanjaan di sini, mana mahal-mahal lagi harganya?” tanya Reni, seraya mengecek semua nota-nota belanjaan itu, bahkan ada sebuah nota tas limited edition seharga ratusan juta.

"Rasanya aku gak pernah dibelikan semua barang-barang ini sama Mas Candra. Si*lan, pasti semua barang-barang ini untuk gundiknya, awas saja kamu, Mas," maki Reni dalam hati.

"Permisi," ucap Dewi, seraya mengetuk pintu ruangan Reni.

"Iya! Masuk, Wi," titah Reni, sehingga Dewi segera masuk ke dalam.

"Maaf, Bu. Saya sudah memberitahukan kepada para petinggi perusahaan, jika pagi ini Bu Reni mengadakan rapat," beritahunya.

"Baiklah. Oh iya, Wi. Tolong kamu suruh orang buat mengemasi semua barang-barang milik suami saya, karena mulai sekarang ruangan ini akan saya tempati kembali," titah Reni.

"Baik, Bu," jawab Dewi patuh.

Dewi segera memanggil seorang OB, untuk membereskan semua barang-barang milik Candra. Setelah itu Reni dan Dewi segera pergi ke ruang rapat.

Begitu Reni masuk, semua orang yang berada di ruang rapat segera berdiri untuk menyambut kedatangannya. Semua orang tampak bertanya-tanya ada apakah gerangan? Karena secara tiba-tiba Reni mendadak mengadakan rapat.

"Iya! Selamat pagi semuanya, silakan duduk," ujar Reni.

"Terima kasih," jawab semuanya, dengan kompak.

"Kalian tahu, kenapa saya tiba-tiba mengumpulkan kalian semua disini pagi ini?” tanya Reni.

"Maaf, kami semua tidak tahu, Bu," jawab mereka dengan serempak.

"Mulai hari ini saya akan kembali mengambil alih untuk memegang perusahaan saya," beritahu Reni.

"Lalu bagaimana dengan Pak Candra, Bu?" tanya nya.

"Ya otomatis dia sudah gak bekerja di sini lagi, ini perusahaan saya! Jadi saya yang lebih berhak atas perusahaan ini. Dan kalian semua wajib mengikuti semua peraturan yang saya buat, peraturan dari Pak Candra sudah tidak berlaku lagi. Barang siapa nanti yang berani melanggar peraturan di kantor ini saya akan langsung memecatnya," jawab Reni, menjelaskan.

"Siapa yang tidak suka dengan keputusan saya, silakan bisa mengundurkan diri," ujar Reni dengan sangat tegas.

"Kalau kami sih malah lebih suka kalau Ibu Reni yang mengambil alih kembali perusahaan ini, karena saya lihat perusahaan ini bukannya semakin maju di tangan Pak Candra, yang ada malah semakin berantakan. Bahkan kini perusahan terancam pailit," ujar para petinggi perusahan, yang malah setuju jika perusahaan berada di tangan Reni.

"Baiklah, kalau begitu saya anggap kalian semua sudah setuju ya, jika perusahan saya ambil alih. Jujur saya sangat kecewa berat dengan kepemimpinan Pak Candra." 

Setelah Reni ngomong panjang kali lebar, akhirnya rapat itu pun selesai, dan Reni segera kembali ke ruangannya. Tak lupa Reni meminta laporan keuangan dalam 6 bulan terakhir kepada manajer keuangan.

Tak lama seorang manajer keuangan itu datang ke ruangan Reni. Untuk menyerahkan data keuangan yang Reni minta, selama 6 bulan terakhir.

Saat Reni mengecek laporan keuangan itu, banyak sekali kejanggalan, karena ada banyak sekali nominal uang dengan nilai yang nggak sedikit keluar tanpa alasan yang jelas.

"Loh, ini kenapa laporan keuangannya kok hancur begini. Dan ini, kenapa bisa ada pengeluaran uang sebanyak ini tanpa alasan yang jelas?" tanya Reni.

"Sebelumnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya, Bu. Karena Pak Candra sering kali minta uang kantor dengan jumlah yang tak sedikit," jawab Manajer keuangan itu, seraya menundukkan kepalanya, takut.

"Jadi, selama ini suami saya sering mengambil uang kantor dalam jumlah yang besar? Dan tanpa alasan yang jelas," tanya Reni.

"Iya! Benar, Bu," jawabnya.

"Lalu kenapa kamu gak pernah bilang sama saya, kalau aturannya begini. Pantas saja jika perusahaan saya jadi pailit," marah Reni, “seharusnya kamu bilang sama saya, karena uang yang diambil sama suami saya sudah nggak wajar begini. Lihatlah perusahaan ini jadi terancam pailit karenanya, dan ini juga bisa berimbas sama kalian semua loh," lanjutnya.

"Maafkan saya, Bu. Saya diancam sama Pak Candra jika saya lapor ke Ibu, maka saya akan dipecat," ujarnya.

"Lalu kamu takut dengan ancamannya begitu? Heh, yang punya perusahan ini itu saya, jadi hanya saya yang berhak memecat karyawan di sini. Seharusnya kamu mikir, karena semua karyawan dipertaruhkan pekerjaannya di sini, kalau perusahaan ini sampai bangkrut otomatis kalian semua akan kena PHK," ujar Reni.

"Maaf, Bu. Saya tidak berpikiran ke sana. Saya pikir Pak Canda itu suaminya Ibu dan perusahaan ini juga udah Ibu percayakan sama Pak Candra," balas manajer itu, sehingga membuat Reni langsung memijat kepalanya, pusing.

Yah! Perkataan manajer keuangan itu benar, karena dia sudah mempercayakan perusahaan itu sama suaminya. Otomatis semuanya nurut sama suaminya. Sungguh selama ini Reni merasa begitu sangat dibodohi.

Reni segera mengecek kembali laporan keuangan itu, sampai mata Reni dibuat melotot kala melihat pengeluaran dengan nominal yang begitu fantastis, gak lama ini telah keluar. Nilai itu gak main-main sampai miliaran rupiah.

Reni kira perusahaannya sedang ada masalah keuangan yang sepele, dan itu sudah biasa. Eh nggak tahunya itu masalah yang sangat besar, karena perusahaannya hampir bangkrut karena perbuatan suaminya sendiri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 69

    Di rumah sakit kini Mira sudah siuman, di ruangan perawatan Mira sudah ada Sarti, Bunga, Candra dan juga Ratih yang duduk di kursi roda "Ibu," panggil Mira."Mira kamu sudah sadar." Melihat anaknya sudah sadar, Sarti langsung memanggil dokter.Setelah tombol di pencet oleh Sarti, nggak lama ada seorang dokter datang ke ruang perawatan Mira."Dokter anak saya sudah sadar dok," ujar Sarti saat melihat ada dokter datang."Baik Bu, biar saya periksa dulu," dokter itu segera memeriksa Mira."Alhamdulillah keadaan pasien sudah sangat baik. Tinggal masa pemulihan saja," ujar sang dokter."Ibu, Mira Kenapa ini? Kenapa wajah Mira harus di perban. Lalu kenapa perut Mira terasa sakit dan begitu sangat nyeri?" Tanya Mira yang merasa perutnya begitu perih dan sakit, mungkin obat biusnya sudah hilang sehingga jahitan operasinya mulai terasa sakit."Kamu tidak apa-apa Mira, udah kamu istirahat saja," jawab Sarti, tapi Mira yang merasa pegal ingin bangun dan duduk."Auhhh, Mira ingin bangun tapi ke

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 69

    Risa kini belum bisa menerima kenyataan kalau Niko ternyata sudah menikah dengan wanita lain, rencana Risa dan Seno yang ingin menguasai harta Niko jadi gagal total. Hal itu membuat Risa jadi uring-uringan di kantor, bahkan karyawan lain yang tidak tau apa-apa ikut jadi imbasnya.Contohnya seperti sekarang ini, Risa yang malas mengerjakan pekerjaannya telah melimpahkan pekerjaannya itu sama orang lain. Ya, begitulah Risa suka semena-mena di kantor mentang-mentang Risa itu adalah sekretaris plus pacarnya Niko.Semua Karyawan kantor juga sudah tahu kalau Risa itu adalah pacarnya Niko sang pemilik perusahaan, sehingga semua karyawan kantor tidak ada yang berani membantah perintah Risa."Heh, mana berkas yang aku suruh kerjakan tadi udah selesai apa belum?" Tanya Risa dengan galak, Risa langsung merampas berkas itu dengan cara kasar lalu memeriksanya.Sedetik kemudian Risa malah langsung merah-marah karena isi berkas itu salah semua. "Berkas macam apa begini, kamu ini bisa kerja nggak sih

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 68

    Karena Mumun tak mau memberikan uangnya, Sarti langsung mengancam mau lapor polisi sehingga Mumun yang ketakutan langsung memberikan uang 50 juta itu sama Sarti dengan cara di transfer. Sebenarnya uang itu udah kepake sama mumun, tapi untunglah tidak banyak sehingga Mumun bisa menggantinya.Tapi walaupun Mumun sudah memberikan uang itu ke Sarti tetap saja Mumun masih untung banyak, karena Mumun sudah sering dibelanjakan sama Bejo dan sering diajak makan mewah. Bahkan Mumun juga sempat dibelikan kalung berlian sama Bejo.Setelah dapet uangnya, Sarti langsung pergi dari kediaman Mumun dengan begitu saja. Untung saja keributan itu tak sampai terdengar ke para warga, palingan juga hanya beberapa warga saja yang tahu."Aduh, Mas Bejo. Kok uangnya malah diambil lagi sih sama istri kamu itu, uang itukan sudah jadi milik Mumun bagaimana sih," ujar Mumun dengan merajuk, sehingga Bejo yang tak bisa jauh dari Mumun langsung berusaha membujuknya.Bejo memang sudah dibutakan oleh cintanya Mumun, s

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 67

    "Aduh, Pak. Katanya Candra tidak mau membayarkan biaya operasinya Mira, karena Candra nggak ada uang sebanyak itu, belum lagi jeng Ratih pakai acara pingsan lagi di rumah sakit, sehingga Candra harus memikirkan keadaan Ratih," balas Sarti."Sudahlah, Bu. Kita nggak usah keluar uang, jangan mau buat bayar operasinya Mira, biar semua itu di tanggung sama Candra selaku suaminya. Jadi suami itu harus bertanggung jawab," ujar Bejo yang tidak mau menyerahkan uang itu ke Sarti, lagian uang mana yang akan Bejo berikan ke istrinya karena uang itu sudah habis."Kalau harus nungguin Candra kelamaan, ini menyangkut soal nyawa anak kita, Pak. Lagian Candra udah nggak punya barang berharga yang bisa di jual, udah sini pokoknya ibu minta sisa uang penjualan rumah.""Waduh, gawat ini. Uangnya kan sudah habis," gumam Bejo dalam hati.Sementara Sarti yang melihat gelagat aneh dari suaminya perasaannya jadi tidak enak. "Uang itu masih aman di tangan bapak kan?" Tanya Sarti dengan curiga."Ya ..... ya t

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 66

    Seketika dada Sarti terasa begitu sesak saat melihat suaminya bersama dengan seorang wanita dengan begitu mesra. "Kurang Ajar kamu, Bejo. Bisa-bisanya kamu malah asyik-asyik di sini dengan janda kampung itu," gumam Sarti seraya mengepalkan tangannya, cemburu dan marah menjadi satu.Setelah Sarti lihat lebih dekat, ternyata suaminya sedang bersama dengan seorang janda pedagang warung kopi yang tak jauh dari kontrakannya."Owh, pantas ya sekarang kamu jadi suka pergi pergian melulu. Jadi ini alasannya," sembur Sarti yang membuat Bejo kaget melihat kedatangan istrinya."Loh, Ibu. Kenapa kamu bisa ada di sini?" Tanya bejo yang langsung melepaskan tangannya dari pinggang ramping janda pedagang warung kopi itu."Oh, jadi karena janda g4tal ini kamu sampai selingkuh dari ku. Dasar wanita murahan," Sarti yang merasa cemburu dan sakit hati langsung menyerang janda itu dengan membabi buta.Dijambak Lah itu rambutnya sampai si janda itu berteriak kesakitan. "Auh sakit, lepaskan b0doh." "Akan ak

  • Perselingkuhan Suamiku   Bab 65

    Di ruangan dokter, Candra dibuat semakin pusing karena kata dokter Mira harus segera dioperasi dan membutuhkan biaya banyak. Sementara Ratih yang mendengar itu tiba-tiba malah jatuh tak sadarkan diri.Candra dan Bunga yang melihat Ibunya pingsan langsung berusaha menolongnya sehingga saat ini Ratih dalam penanganan dokter, Candra dan Bunga menunggu dengan cemas karena tadi ibunya jatuh lumayan keras dan tak sengaja tubuhnya terbentur meja."Candra, kamu jangan hanya diam saja dong. Bagaimana dengan biaya operasinya Mira?" Tanya Sarti yang hanya mengkhawatirkan anaknya saja, bahkan Sarti terlihat tidak begitu peduli dengan keadaan Ratih."Maaf, Bu. Candra tidak punya uang sebanyak itu untuk membayar biaya operasinya Mira," jawab Candra.Biaya operasinya Mira sebanyak 50 juta sedangkan uang yang dipegang oleh Candra tidak ada segitu. Candra juga harus menanggung biaya rumah sakit Ibunya nanti, sehingga Candra lebih mementingkan Ibunya dibandingkan dengan Mira."Nggak bisa begitu dong,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status