Share

44. Pilihan Yang Sulit

Setelah balik dari kost Ifan, Raline tak kembali ke rumah ia sedang duduk di kedai dimana pertama kali ia bertemu dengan Ifan lengkap juga dengan ice long americano yang sedang ada di depannya. Raline duduk menghadap pemandangan parkiran motor, posisi yang tak berubah sama sekali sama dan persis dengan pertemuan awal itu. Sambil menikmati kopi dinginnya itu ia kembali memikirkan perkataan ibu kost, Ifan pergi dengan kakak sepupunya yang dimana seharusnya ia memang benar-benar pulang kampung. Tapi, kepergiannya itu Raline merasa kalau Ifan benar-benar menghindar. Helaan nafas yang panjang itu sungguh mengisyaratkan bahwa dirinya benar-benar lelah.

Liburan semester yang seharusnya bisa membagi waktu dengan kedua pacarnya, malah kini jadi berantakan tak karuan. Ia mencoba membuka ponselnya dan memeriksa siapa tahu Ifan membalasnya. Sore tadi, Raline tahu kalau Ifan membaca pesannya dan dari itu ia menggantungkan harapan kalau Ifan mau berbicara lagi dengannya.

Ponselnya ramai dengan pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status