Rumah Iris no 2
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
"Delina, dia bilang apa?" tanya Sherly saat Bella sudah pergi meninggalkannya.
"Bukan hal penting ,ayo kita ke lapangan ,aku ingin melihat teman-teman kita bertanding " kata Delina dan mengajak sahabatnya pergi.
"Baiklah ,Yuk kita kesana" ajak Sherly sambil mendorong kursi rodanya .
Selesai sudah semua kegiatan hari ini. Kebersamaan semua murid di sekolah. Menjelang Maghrib , bus mereka kembali pulang ke sekolah. Semua siswa akan menuju rumah masing-masing.
Sebelum naik ke dalam bus , Dave menghampiri Delina dan memakaikan jaket kepadanya. Delina sesikit terkejut dengan sikap Dave kali ini."Delina , jangan di tolak ya. Supaya kamu ngga kedinginan ,pakai jaket ku saja " kata Dave sambil tersenyum.
Duh setiap kali melihat senyum pri
Rumah Iris no 2Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Tidak ada rahasia yang bisa tersimpan lama , akan ada waktunya semua terungkap dan kebenaran akan muncul. Persiapkan hati agar mau memaklumi dan memaafkan .(Quote_by_Nezha_Hauw)Siang ini kedua sahabat akan makan siang di luar bersama dengan Liade starry , Penulis Favorit keduanya. Karyanya tak pernah sama, selalu baru bahkan jika pembaca mencari namanya di berbagai platfrom hasilnya selalu cerita novel yang berbeda. Dia penulis hebat yang kaya ide.Senang rasanya bisa melihat langsung , Delina pun segera memesan taksi online. Tak butuh waktu lama sekarang mereka berdua sudah menunggu di sebuah meja di salah satu cafe di dalam mall.Delina tidak ingin mengecewakan penulis idolanya. Karena itu dia mengajak Sherly untuk berang
Rumah Iris no 2Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Saat Liade Starry membuka masker dan kacamata hitamnya.Delina nyaris tidak percaya. Dia syok melihat wajah asli penulis idolanya karena mempunyai wajah yang sama persis dengannya.Melihatnya seperti melihat pantulan wajahnya di cermin.Astaga apakah ini mimpi , tanpa sadar Delina mencubit pipiku sendiri dengan kuat.Awww, dia pun berteriak kecil."Ya ampun ,Delina , lihatlah penulis itu mempunyai wajah yang sama dengan mu. Hanya beda model rambutnya saja. Oh Tuhan kalian serupa, kalian kembar ya" kata Sherly yang tak kalah terkejut melihat kami berdua bergantian."Benar sekali mereka berdua anak kembar, ayah Dean mengambil Delina dan ibunya membawa Delia " ungkap Oma yang sudah menangis terharu.Ak
Rumah Iris no 2 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini . "Ingat Sherly dan Delina rahasiakan pertemuan kita dari siapapun" Ancam Oma. "Baik Oma , Sherly akan menjaga rahasia ini" kata Sherly sambil mengerakan tangannya seperti mengunci retsleting mulutnya dan mengancungkan ibu jari. Mereka berdua pun pulang , dan rencana tetap di lakukan. Besok harinya Delina kembali pulang ke rumahnya di perumahan Bejo. Saat sampai di depan gerbang , Delina seperti merasakan firasat jelek. Tepat di depan rumah, Delina mengaktifkan tombol perekam di jam saat memasuki pintu rumahnya, dan ternyata firasat buruk itu terbukti benar. "Akhirnya kamu pulang juga anak haram , seenaknya saja kau merayu Dave , dasar jalang" kata Bella , sesaat setelah Delina memasuki pintu rumah. Bella langsung men
Rumah Iris no 2 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini . Hari Jumat , sehari sebelum kedatangan Ayah Dean . "Ibu , pagi ini aku boleh minta izin ,mau menemani Sherly ke dokter?" tanya Delina. "Baiklah kau pergi saja , terus saat pulang beli makan di luar saja , malam ini kami ada acara di luar " kata ibu Lisa. "Baguslah , kau hari ini temani saja sahabat miskin mu itu yang sakit-sakitan ,kalian kan sama saja berdua , cewek penyakitan " ejek Bella dengan senyum sinis. "Ya dengan begini kan jadi ada alasan untuk tidak membawamu " kata ibu Lisa denga sumringah. "Asal kau tahu ya adikku yang cacat. Malam ini pesta ulang tahun Dave, dia mengundang semua anak di sekolah untuk berpesta di hotel ****, pool party , dan hanya kau juga temanmu itu yang tidak akan datang" papar Bell
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini . Setelah itu mereka pulang dan Oma juga membungkus kan makanan untuk Delina dan Sherly bawa pulang , Oma menambahkan 3 kotak pizza ukuran besar untuk keluarga Sherly . Oma sangatlah baik , Oma menyuruh Delina berisitirahat yang cukup ,karena besok adalah hari penting. Oma dan Delia akan datang ke rumah besok siang . Delina juga tidak mengerti sebenarnya apa yang Oma dan Delia rencanakan , perkiraannya mereka pasti hanya ingin bertemu ayah Dean saja. Tapi entahlah siapa yang tahu. Kakak kembarnya itu mempunyai sejuta rencana rapi dalam otaknya. Lihat saja tokoh dalam ceritanya memiliki banyak akal tak terduga. Maklum penulis, lebih banyak berpikir sebelum bertindak. Siang hari ayah Dean telah pulang, Dearly si bungsu sibuk minta gendong.A
Rumah Iris no 2Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Ibu Lisa berlutut memohon ampun ,tetapi Bella sepertinya tidak ada rasa penyesalan sama sekali.Bella malah berusaha menjambak rambut Delia , untung saja Delia cukup waspada untuk menghindar dan malah berhasil memelintir tangan Bella dengan keras , terdengar bunyi krek.. seperti nya tangan Bella patah ."Auww sakit sekali" teriak Bella.Pria yang satu ternyata anggota polisi yang sedang menyamar tidak memakai seragam.Dia langsung bergerak menahan Bella dan memanggil personil lainnya diluar untuk membawa ibu Lisa . Keduanya pun naik mobil polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka.Kasihan Dearly menangis dipelukan Delina, melihat ibunya di bawa polisi.Setelah polisi menangkap Bella, Delia membuka
Rumah iris no 2Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Delina mengambil handphone dan mencoba menghubungi Dave , tapi tidak bisa , akhirnya dia coba memakai handphone Delia , dan malah tersambung."Halo Dave , ini aku Delina , kau bisa datang sekarang ke rumah ku?' tanya Delina langsung tutup point."Baiklah , tunggu aku 30 menit lagi " jawab Dave."Ehem siapa tu, cowok yang kemarin kasih undangan ke aku yah , ooww ngajak ketemu nih Yee" kata Delia menggoda adiknya."Ih apaan seh " kata Delina.tok..tok..tokPintu kamar berbunyi ternyata ayah Dean yang masuk."Delina, maafkan ayah karena kurang memperhatikan dirimu sampai kondisinya jadi seperti ini" kata ayah Dean."Sudahlah ayah , ini kan karena pekerjaan ayah , sebaiknya ayah ganti pekerjaan saja
Rumah Iris no 2.Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Mereka semua langsung menuju bagasi dan naik ke mobil.Begitu sampai di mall langsung bermain sampai lupa waktu , Melupakan semua kesedihan bahkan makan malam saja terlewat , sekitar jam 8an malam baru mereka makan bersama.Makan di salah satu restoran makanan cepat saji. Memesan menu yang sama dan bercengkrama satu dengan yang lain. Membuat memori indah untuk terakhir kali."Lihat sudah cukup banyak juga foto kita semua ya saat bersama-sama tadi waktu bermain game , sekarang minta waiters untuk menfoto kita semua saat makan " usul Delia"Benar sekali, foto terakhir sebelum kita berpisah dalam jangka waktu lama" kata papa Dean.Say cheese , semua tersenyum , sungguh bahagia melihat dan dapat merasakan kebersamaan ini . gu